Sebanyak 42 anggota Jemaat Ahmadiyah Priangan Timur dari daerah Tasikmalaya, Garut dan Ciamis telah mengikuti pelatihan Homeophaty yang diadakan oleh Dewan Homeophaty Nasional (DHN) bertempat di ruang sekolah SMA Al Wahid Wanasigra desa Tenjowaringin. 18 Lajnah Imaillah, 9 Khuddam dan 15 Ansharullah termasuk Mubaligh Wilayah dan Korps Mubalighin yang ada di Priangan Timur tercatat menghadiri kelas pelatihan Homeophaty yang diselenggarakan sebanyak 6 pertemuan setiap hari minggu.
Kelas diakhiri dengan ujian pada pertemuan ke-7, dari 42 peserta 38 dapat mengikuti ujian sementara 4 peserta tidak mengikuti ujian karena berhalangan. Setelah peserta mengisi lembar ujian acara pentutupan diadakan sebagai tanda berakhirnya kelas pelatihan Homeophaty.
Dalam sambutannya ketua panitia penyelenggara Kurnia Wardi menyampaikan ucapan terima kasih kepada tuan rumah dalam hal ini Dodi Kurniawan yang telah memfasilitasi peserta pelatihan, pelatihan itu sendiri berujuan sebagai bentuk kaderisasi praktisi homeophat bagi anggota jemaat yang ada di Priangan Timur dimana nantinya diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan teori pelatihan sebagai wujud pengkhidmatn kepada masyarakat.
Mubaligh Wilayah Mln H. Syaeful Uyun SH yang mendapat kesempatan memberikan sambutan mewakili peserta mengatakan bahwa banyak pengetahuan yang didapat selama mengikuti pelatihan pengobatan homeophaty. Menurut beliau suatu kesehatan tidak boleh dianggap sepele karena kesehatan merupakan suatu hal yang vital dan mahal harganya. Jemaat Ahmadiyah Indonesia mempunyai tanggung jawab besar dalam hal ini selain berjasa dalam memperkenalkan sistem pengobatan ini di Indonesia. Beliau berharap bahwa di setiap komunitas Jemaat dapat menampilkan sebagai pusat agama, pendidikan, Ilmu pengetahuan dan kesehatan. Agama terwakili dengan adanya Masjid sebagai pusat peribadatan, Sekolah sebagai pusat pendidikan, adanya perpustakaan sebagai pusat pengetahuan serta diharapkan berdirinya klinik homeophaty yang representatif sebagai pusat kesehatan.
Dari tenaga pengajar dr. Saleh Anwar mewakili yang lainnya menyampaikan pesan dan kesan selama menyampaian materi, beliau sebagai fasilitator dari DHN merasa terkesan dengan antusias peserta pelatihan dalam mengikuti pelajaran, banyaknya anggota yang ingin mengikuti pelatihan sementara panitia harus membatasi peserta menjadi kesan tersendiri bagi pelatihan Homeophaty di wilayah Priangan Timur. Respon yang baik dari Priangan Timur juga dapat dilihat dari hadirnya Mubaligh Wilayah yang ikut menjadi peserta dan selalu mengikuti kelas pelajaran. Pesan dr. Saleh Anwar kepada peserta bahwa pelatihan tersebut adalah awal untuk menimba ilmu lainnya dan mengembangkan serta mengaplkasikan materi pelatihan sesuai harapan Mubaligh wilayah minimal bagi anggota Jemaat. Seperti yang dicita-citakan oleh Hazrat Khalifatul Masih V yang mengharapkan semua anggota Jemaat dapat mengambil faedah dari khasiat sistem pengobatan Homeophaty ini. Pengobatan ini juga dapat dijadikan sebagai media rabtah untuk pengkhidmatan kepada sesama manusia.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Mubaligh Wilayah Mln. H. Syaeful Uyun SH dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama semua peserta pelatihan.
Doni Sutriana/ Media Center Priangan Timur
Kelas diakhiri dengan ujian pada pertemuan ke-7, dari 42 peserta 38 dapat mengikuti ujian sementara 4 peserta tidak mengikuti ujian karena berhalangan. Setelah peserta mengisi lembar ujian acara pentutupan diadakan sebagai tanda berakhirnya kelas pelatihan Homeophaty.
Dalam sambutannya ketua panitia penyelenggara Kurnia Wardi menyampaikan ucapan terima kasih kepada tuan rumah dalam hal ini Dodi Kurniawan yang telah memfasilitasi peserta pelatihan, pelatihan itu sendiri berujuan sebagai bentuk kaderisasi praktisi homeophat bagi anggota jemaat yang ada di Priangan Timur dimana nantinya diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan teori pelatihan sebagai wujud pengkhidmatn kepada masyarakat.
Mubaligh Wilayah Mln H. Syaeful Uyun SH yang mendapat kesempatan memberikan sambutan mewakili peserta mengatakan bahwa banyak pengetahuan yang didapat selama mengikuti pelatihan pengobatan homeophaty. Menurut beliau suatu kesehatan tidak boleh dianggap sepele karena kesehatan merupakan suatu hal yang vital dan mahal harganya. Jemaat Ahmadiyah Indonesia mempunyai tanggung jawab besar dalam hal ini selain berjasa dalam memperkenalkan sistem pengobatan ini di Indonesia. Beliau berharap bahwa di setiap komunitas Jemaat dapat menampilkan sebagai pusat agama, pendidikan, Ilmu pengetahuan dan kesehatan. Agama terwakili dengan adanya Masjid sebagai pusat peribadatan, Sekolah sebagai pusat pendidikan, adanya perpustakaan sebagai pusat pengetahuan serta diharapkan berdirinya klinik homeophaty yang representatif sebagai pusat kesehatan.
Dari tenaga pengajar dr. Saleh Anwar mewakili yang lainnya menyampaikan pesan dan kesan selama menyampaian materi, beliau sebagai fasilitator dari DHN merasa terkesan dengan antusias peserta pelatihan dalam mengikuti pelajaran, banyaknya anggota yang ingin mengikuti pelatihan sementara panitia harus membatasi peserta menjadi kesan tersendiri bagi pelatihan Homeophaty di wilayah Priangan Timur. Respon yang baik dari Priangan Timur juga dapat dilihat dari hadirnya Mubaligh Wilayah yang ikut menjadi peserta dan selalu mengikuti kelas pelajaran. Pesan dr. Saleh Anwar kepada peserta bahwa pelatihan tersebut adalah awal untuk menimba ilmu lainnya dan mengembangkan serta mengaplkasikan materi pelatihan sesuai harapan Mubaligh wilayah minimal bagi anggota Jemaat. Seperti yang dicita-citakan oleh Hazrat Khalifatul Masih V yang mengharapkan semua anggota Jemaat dapat mengambil faedah dari khasiat sistem pengobatan Homeophaty ini. Pengobatan ini juga dapat dijadikan sebagai media rabtah untuk pengkhidmatan kepada sesama manusia.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Mubaligh Wilayah Mln. H. Syaeful Uyun SH dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama semua peserta pelatihan.
Doni Sutriana/ Media Center Priangan Timur
No comments:
Post a Comment