Menu

Sunday, 28 September 2014

Orientasi Media Center dan Pelatihan Jurnalistik (Hari-1)

Orientasi Media Center Jemaat Ahmadiyah Priangan Timur hari pertama sabtu 27 September 2014 berjalan sukses, sebanyak 29 LI dan 36 Anshar/Khuddam mengikuti kegiatan yang diselenggaran di Masjid Mubarak Jemaat Ahmadiyah cabang Tasikmalaya.
Acara dibuka selepas bada ashar denga pembacaan ayat suci al quran yang ditilawatkan oleh Apip Yuhana, anggota khuddam majelis Tasikmalaya. Sambutan dari ketua Media Center JAI Priatim dan Amir Daerah Tasikmalaya & Ciamis disampaikan sebelum amanat dan doa pembukaan oleh Mubaligh Wilayah Jemaat Ahmadiyah Priangan Timur, Mln. H. Syaeful Uyun.
Dalam sambutannya Ketua Media Center Jemaat Ahmadiyah Priangan Timur, Nanang Ahmad Hidayat menyampaikan bahwa peran media sangat penting dalam rangka menyongsong seabad JAI tahun 2025. Media Center yang telah dibentuk tidak dapat berjalan tanpa ada peran dari anggota Jemaat, di masa kini kini sebagai anggota Jemaat dituntut untuk dapat mengubah citra negatif Ahmadiyah menjadi positif.
Sementara itu Bapak Amir Daerah Tasikmalaya & Ciamis menyatkan bahwa dalam perubahan politik dimasa kini kita sebagai anggota Jemaat dituntut untuk menguasai ilmu agar dapat menanggulangi permasalahan yang dihadapi, peran Media Center dalam kasus yang terjadi di Priangant Timur sangat besar sekali faedahnya terutama dalam menjalin hubungan dengan birokrasi.
Sebelum doa pembukaan Mln Syaeful Uyun Mubaligh Wilayah Priangan Timur menyampaikan bahwa peran media sangat besar dalam kehidupan masa kini, beliau menyatakan banyak pemimpin bangsa yang meraih kesuksesan karena peran media. Jemaat Ahmadiyah telah memiliki media televisi MTA namun sayangnya di Indonesia belum difungsikan maksimal sebagaimana mestinya. Beliau menekankan bagaimana MTA programa Indonesia kesulitan untuk membuat program baru meski hanya untuk siaran 1 jam, banyak program lama yang diulang-ulang dan tidak begitu variatif. Ini menjadi pekerjaan kita karena beberapa Organisasi Islam kini juga telah memiliki stasiun televisi sendiri. Jemaat Ahmadiyah Indonesia memilik sumber daya manusia untuk mengembangkan MTA namun sumber daya tersebut belum bisa dimaksimalkan. Tahun 2025 Jemaat Ahmadiyah Indonesia harus dapat mengundang Huzoor sebagai tamu negara bukan sekedar tamu jemaat, ini diperlukan usaha keras bagaimana kita mengubah citra negatif Ahmadiyah di masyarakat Indonesia. Hendaknya anggota Jemaat jangaan alergi dengan isu negatif. Menyinggung mengenai media cetak/tulis milik Jemaat Ahmadiya Indonesia sebagian besar hanya bersifat internal, dalam akhir amanatnya beliau menyampaikan agar anggota Jemaat Ahmadiyah Priangan Timur memanfaatkan weblog resmi yang telah dikembangkan untuk media publikasi.

Dalam sesi materi orientasi Media Center Jemaat Ahmadiyah Priangan Timur, Nanang Ahmad Hidayat memaparkan bahwa keberadaan Media Center merupakan wujud dari instruksi Hazrat Khalifah sebagau media untuk menjawab segala serangan kepada Jemaat khususnya dan kepada Islam umumnya.
Materi ke-2 yang di dapatkan oleh peserta Pelatihan Jurnalistik adalah mengenai teknik dasar menulis reportase dan kronologis peristiwa yang disampaikan oleh Firmansyah (penggiat HAM)
Pada malam hari peserta pelatihan jurnalistik di perkenalkan dengan weblog Jemaat Ahmadiyah Priangan Timur yang disampaikan oleh Doni Sutriana (pengelola weblog), dalam sesi ini peserta diperkenalkan menu-menu yang terdapat didalam blog untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi dengan topik tertentu, selain pengenalan Weblog diajarkan pula bagaimana membuat akun blog dan memposting tulisan. Diakhir acara hari pertama Doni Sutriana membahas sekilas mengenai sosial media dan bagaimana twitter difungsikan sebagai sumber informasi yang kita cari. Acara hari pertama berakhir pada pukul 22.00 WIB setelah sesi tanya jawab seputar Internet dan sosial media.
Doni Sutriana

1 comment:

  1. Diktat Pelatihan bisa diunduh di :
    https://www.dropbox.com/s/6dw0f7xnmrv25uv/Diktat%20pelatihan%20MC%20-%20Ver.%201.0.pdf?dl=0

    ReplyDelete