”Di dalam kalbu saya hal ini timbul, yakni dari ayat ini terbukti bahwa manusia hendaknya menerapkan sifat-sifat berikut:
Yakni, untuk Allah Ta’ala segala sifat [yang sempurna] adalah wajib, yaitu yang merupakan Rabbul ‘alamin – “Tuhan seluruh alam”, di dalam nuthfah (embriyo) dan sebagainya, di dalam seluruh alam, ringkasnya di setiap alam. Kemudian Ar-Rahmaan, lalu Ar-Rahiim dan Maaliki yaumid-din.
Doa yang dipanjatkan, “Iyyaaka na’budu (hanya kepada Engkau-lah kami menyembah), dalam penyembahan itu pun manusia hendaknya menyerap bayangan sifat-sifat tersebut di dalam dirinya: Rabbubiyyat, Rahmaaniyyat, Rahiimiyyat dan Maalikiyyat.
Kemuliaan seorang manusia hamba adalah, “Takhallaqu bi-akhlaqillaah, yakni menerapkan warna-warna (Sifat-sifat) Allah Ta’ala. Selama belum mencapai derajat ini janganlah penat dan jangan berhenti. Setelah itu dengan sendirinya timbul suatu magnet dan daya tarik yang menarik ke arah ibadah Ilahi, dan kondisi ini timbul pada diri orang yang: "Yaf’aluuna maa yumaruun - [mereka mengerjakan apa saja yang diperintahkan kepada mereka” – An-Nahl, 51)” (Malfuzat, jld. II, hlm. 132-133).
Yakni, untuk Allah Ta’ala segala sifat [yang sempurna] adalah wajib, yaitu yang merupakan Rabbul ‘alamin – “Tuhan seluruh alam”, di dalam nuthfah (embriyo) dan sebagainya, di dalam seluruh alam, ringkasnya di setiap alam. Kemudian Ar-Rahmaan, lalu Ar-Rahiim dan Maaliki yaumid-din.
Doa yang dipanjatkan, “Iyyaaka na’budu (hanya kepada Engkau-lah kami menyembah), dalam penyembahan itu pun manusia hendaknya menyerap bayangan sifat-sifat tersebut di dalam dirinya: Rabbubiyyat, Rahmaaniyyat, Rahiimiyyat dan Maalikiyyat.
Kemuliaan seorang manusia hamba adalah, “Takhallaqu bi-akhlaqillaah, yakni menerapkan warna-warna (Sifat-sifat) Allah Ta’ala. Selama belum mencapai derajat ini janganlah penat dan jangan berhenti. Setelah itu dengan sendirinya timbul suatu magnet dan daya tarik yang menarik ke arah ibadah Ilahi, dan kondisi ini timbul pada diri orang yang: "Yaf’aluuna maa yumaruun - [mereka mengerjakan apa saja yang diperintahkan kepada mereka” – An-Nahl, 51)” (Malfuzat, jld. II, hlm. 132-133).
No comments:
Post a Comment