Menu

Tuesday, 17 June 2014

JALSAH SALANAH JEMAAT AHMADIYAH JERMAN KE-39 KARLSRUHE, JERMAN.

4 pidato disampaikan oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad selama 3 hari penyelenggaraan.
Germany-JalsaSalana-2014-Day1-1
Jalsah Salanah Jemaat Ahmadiyah Jerman ke-39 diawali dengan Khutbah Jumat mengunggah keimanan Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah se-dunia Hazrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V. Sesaat sebelum khutbah Huzoor mengibarkan bendera Jemaat Muslim Ahmadiyah sebagai peresmian dibukanya acara jalsah, sementara Amir Jemaat Jeman mengibarkan bendera negara Jerman.
Germany-JalsaSalana-2014-Day1-2
Sekitar 30.000 peserta dari puluhan negara diperkirakan menghadiri 3 hari acara dimana Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan 4 kali pidato, termasuk pidato dalam bahasa Inggris yang disampaikan dihadapan tamu kehormatan non ahmadi pada hari sabtu sore.

Selama khutbah jumat, Huzoor berbicara mengenai pentingnya Jalsah, lembaga yang dimulai oleh pendiri Jemaat Ahmadiyah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani.
Germany-JalsaSalana-2014-Day1-3
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Dengan karunia Allah, setiap tahun peserta Jalsah Salanah terus meningkat dan ini memang seharusnya karena Masih Mau'ud berulang kali menekankan pengikutnya untuk ambil bagian dalam acara ini."

Yang mulia Khalifah mengatakan adalah fakta bahwa mereka dapat menyelenggarakan Jalsah Salanah di Jerman sebagai karunia besar lebih dari 30 tahun Ahmadi muslim di Pakistan telah kehilangan hak ini karena hukum perundang-undangan yang langsung ditujukan kepada Jemaat Ahmadiya di negara Pakistan.
Germany-JalsaSalana-2014-Day1-4
Berbicara mengenai kesulitan yang dihadapi Jemaat Muslim Ahmadiyah di Pakistan, Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Saat saya bertemu dengan tamu ahmadi dari Pakistan mereka menjadi larut dalam emosional dan memohon doa agar sesegera mungkin di negaranya dapat menyelenggarakan Jalsah Salanah kembali. Dan saya mengatakan kembali kepada tamu ahmadi dari Pakistan jika mereka ingin terbebas dari belenggu ujian yang mereka hadapi harus bersujud dalam doa dihadapan Tuhan Yang Maha Perkasa"

Yang mulia Khalifah mengatakan setiap ahmadi harus menggunakan 3 hari Jalsah untuk meningkatkan ruhani mereka dan setelah Jalsah mereka harus berusaha membuat perubahan positif dalam kehidupan mereka.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad juga menarik perhatian kepda Jemaat Ahmadiyah di Jerman mengenai pentingnya melayani tamu. Beliau mengatakan bahwa keramahan terahadap tamu berulang kali ditekankan oleh Hazrat Masih Mau'ud as.

Hazrat Khalifah menutup khutbah dengan doa untuk kesuksesan jalannya Jalsah

Berbicara setelah Khutbah Jumat beberapa ahmadi berbicara perasaan mereka dalam menikmati jalsah salanah.

Sadiq Ahmad Butt (24) dari Jerman mengatakan:

"Saya dapat segera merasakan suasana keruhanian. Kami hanya ingin Khalifah kami melihat kami dan berdoa di sampingnya. Sementara di Jalsh saya merasakan seolah saya tengah berada di dunia yang berbeda."
Toheeb Ajibola (23) dari Nigeria mengatakan:

"Ini adalah sebuah kesempatan bagi kita untuk berkumpul bersama, untuk berdoa bersama dibelakang khalifah dan kita bersatu menjadi satu keluarga. Dan melihat persatuan ini membuat keimanan kita semakin bertambah kokoh."

Naseer Ahmad (35) dari Jeman mentakan:

"Saya berjanji atas Khalifah bahwa saya akan berusaha untuk membuat segala hal baik yang didapat selama jalsah sebuah bagian abadi dalam hidup saya."

Sebelumnya, yang mulia Khalifah sempat diwawancarai oleh seorang wartawan lokal. Yang mulia Khalifah menyampaikan kepada wartawan bahwa tujuannya adalah "meningkatkan tingkat keruhanian" dari setiap anggota Jemaat Ahmadiyah.
Germany-JalsaSalana-2014-Day1-5
Sumber: Press Secretary AMJ International alislam.org/e/2981

22 Deer Park Road, London, SW19 3TL UK
Tel/Fax: 020 8544 7678 Email: press@amjinternational.org
Twitter: @AhmadiyyatIslam

KHALIFAH AHMADIYAH: KHILAFAT SEJATI ADALAH PEMIMPIN RUHANI & TIDAK BERKEPENTINGAN DALAM KEKUASAAN PEMERINTAHAN.

Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato kepada tamu non ahmadi di hari kedua Jalsah Salanah Jerman
Germany-JalsaSalana-2014-Day2-1
Pada hari Sabtu 13 Juni 2014, Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah Khalifatul Masih V Hazrat Mirza Masroor Ahmad menekankan sifat sejati dari khilafat selama berpidato di hadapan 1000 tamu non ahmadi di hari kedua Jalsah Salanah Jemaat Ahmadiyah Jerman ke-39. Huzoor juga menggunakan kesempatan pidatonya untuk membantah klaim bahwa Islam menganjurkan kekerasan atau extremisme ditingkat apapun.
Germany-JalsaSalana-2014-Day2-2
"Saat ini lembaga Khilafat - adalah lembaga ruhani yang di jalankan oleh Jemaat Ahmadiyah - menjaga agar ajaran sejati islam tetap hidup."

Lebih lanjut Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Khilafat Jemaat Ahmadiyah tidak akan pernah meninggalkan inti ajaran Islam tentang pemenuhan hak-hak kepada Tuhan dan umat manusia. Hari ini, lembaga khilafat berjuang untuk perdamian disetiap jalan yang memungkinkan dan menyebarkan Cinta dan kasih sayang ke seluruh dunia."
Germany-JalsaSalana-2014-Day2-3
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Saya tegaskan supaya jelas bahwa lembaga Khilafat yang dijalankan Jemaat Ahmadiyah tidak memiliki kepentingan dalam kekuasaan dan atau pemerintahan. Yakinlah bahwa Khilafat sejati tidak memiliki tujuan duniawi atau politik. Satu-satunya pusat perhatian dari Khilafat Ahmadiyah adalah agar umat manusia di dunia datang untuk mengenali Sang Pencipta dan sujud dihadapan Tuhan Yang Maha Esa."

Yang mulia Khalifah juga berbicara hubungan antara muslim ahmadi dengan khalifahnya. Beliau mengatakan karena hubungan unik inilah seluruh ahmadi bersatu padu dan asyik menyebarkan pesan Islam tentang perdamaian diseluruh dunia.
Germany-JalsaSalana-2014-Day2-4
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Anda sekalian melihat dengan mata sendiri didalam ruangan ini ada ribuan pria dan wanita yang benar-benar melekat pada khilafat dan melalui ikatan ruhani yang tidak dapat dipecahkan ini mereka bersatu padu secara sempurna. Mereka berbicara hanya mengenai bagaimana menyebarkan cinta dan kasih sayang dan bagaimana memenuhi hak-hak kemanusiaan.

Yang mulia Khalifah mengatakan Islam adalah agama damai dan kasih dan setiap ahmadi mengikuti nilai-nilai yang benar ini. Beliau mengatakan pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad telah berulang kali menekankan kepada pengikutnya untuk memperlihatkan simpati terhadap umat manusia.
Germany-JalsaSalana-2014-Day2-5
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengutip inti sari tulisan Hazrat Masih Mau'ud yang mengatakan:

"Ada dua bagian Keimanan, pertama untuk mencintai Tuhan dan bagian lainnya adalah mencintai umat manusia sedemikian rupa hingga turut merasakan sendiri penderitaan dan cobaan mereka dan berdoa untuk mereka"

Berbicara mengenai ajaran Islam dalam kaitan dengan kesetaraan, Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Islam mengajarkan umat Islam untuk kemerdekaan setiap insan dan setiap negeri dari segala bentuk perbudakan dan penghambaan - terlepas apakah itu perbudakan secara fisik, ekonomi maupun sosial. Islam mengajarkan kita bahwa setiap orang adalah setara dan suku atau warna kulit bukanlah menunjukan status keunggulan."

Yang mulia Khalifat menutup pidato dengan seruan untuk persatuan dan mempromosikan nilai-nilai umum.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Alih-alih daripada saling menunjuk satu sama lain dan saling menyakiti perasaan, kita harus bersatu sebagai kesatuan dan bekerja bersama menuju kemajuan bangsa dan meuju terwujudnya perdamaian dunia.'

Berbagai tokoh juga menyampaikan pesan dalam Jalsah Salanah. Mereka memuji Jemaat Muslim Ahmadiyah atas komitmennya dalam perdamian dan kemerdekaan berkeyakinan.

Sebelumnya di hari itu, Yang mulia Khalifat berpidato langsung dihadapan anggota Lajnah Imaillah dimana beliau menasihati mereka dalam hal kesederhanaan disetiap aspek kehidupan dan  pentingnya pendidiikan akhlak bagi setiap anak-anak mereka.
Germany-JalsaSalana-2014-Day2-6
Germany-JalsaSalana-2014-Day2-7
sumber : Press Realese: alsilam.org alislam.org/e/2988
22 Deer Park Road, London, SW19 3TL UK
Tel/Fax: 020 8544 7678 Email: press@amjinternational.org
Twitter: @AhmadiyyatIslam



Thursday, 12 June 2014

Friday Sermon: Keitaatan Tanpa Syarat kepada Khilafat

Khutbah Jumah, Hazrat Khalifatul Masih V Mirza Masroor Ahmad (aba) 6 Juni 2014
Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana mereka berakar kuat? Dan di bumi, bagaimana ia dihamparkan? '(88:18-21)
Hadhrat Khalifatul Masih menilawatkan ayat-ayat di atas dan menyampaikan bahasan tentang ketaatan pada khotbah Jum’at hari ini. Hadhrat Masih Mau’ud as. telah menjelaskan tentang ketaatan pada nabi dan imam (kepemimpinan rohani) yang sedang memimpin dengan mengacu pada ayat-ayat ini. Beliau telah mengaitkan, yang mungkin nampak aneh, antara unta dan ketaatan pada nabi dan imamah. Namun, makna rohani yang mendalam dari kata-kata Hadhrat Masih Mau'ud as. memberitahu kita bahwa ada beberapa kata untuk unta dalam bahasa Arab, tetapi kata tertentu yang digunakan dalam ayat di atas adalah kata benda jamak dan ini menandakan bahwa Allah bermaksud untuk menjelaskan ciri-ciri budaya dan umum unta di sini. Unta memiliki rasa ketaatan. Unta berjalan / bepergian dalam satu garis panjang dan dipimpin oleh unta berpengalaman di depan. Sisanya mengikutinya dengan kecepatan yang sama dan tidak ada yang punya rencana atau cita-cita untuk berjalan sejajar dengan yang memimpin mereka, seperti hewan lain, misalnya kuda. Oleh karena itu dalam ayat pertama Allah telah menggunakan kata Arab khusus untuk unta untuk menarik perhatian pada landasan umum unta yang bepergian dalam satu baris panjang dan dengan demikian telah menekankan pada perlunya Imam untuk menjaga persatuan. makna unta bepergian dalam satu baris adalah bahwa Imam diperlukan untuk memandu perjalanan hidup dan untuk menghindari tersesat. Unta tidak lalai dalam melakukan perjalanan panjang, dalam arti bahwa ia menyimpan air. Demikian pula orang-orang mukmin sejati harus sadar dan siap untuk perjalanan hidup mereka dan menyiapkan perbekalan, dan perbekalan terbaik dalam hidup adalah ketakwaan.
Kita telah mendapat taufik untuk menerima Hadhrat Masih Mau’ud as. di zaman ini dan setelah beliau, sistem Khilafat telah dianugerahkan kepada kita, yang harus kita hargai dan coba pahami hakekatnya. Hadhrat Masih Mau’ud as. telah bersabda bahwa orang-orang yang akan Bai'at atas nama-beliau akan terus datang, itulah hubungan langsung Khilafat dengan beliau. Penjelasan Hadhrat Masih Mau’ud as. mengenai ayat di atas jelas menunjukkan bahwa pengembangan kerohanian dan ketetapan orang yang Bai'at kepada beliau adalah dengan tetap terhubung dengan Khilafat. Kemajuan Jama'at juga adalah dengan tetap terhubung dengan Khilafat, ini memudahkan dalam menghadapi serangan setan.
Rasulullah saw. bersabda bahwa Imam adalah seperti perisai. Memang, keselamatan adalah di belakang perisai saja. Dan berada di belakang perisai berarti ketaatan yang sempurna. Rasulullah saw. juga bersabda bahwa barangsiapa mentaati amirnya, dia mentaati beliau, dan barangsiapa mendurhakai amirnya, dia mendurhakai beliau. Al-Qur'an juga memerintahkan ketaatan di beberapa tempat dan memang rahasia untuk kesuksesan umum dan merupakan poin perlu benar-benar dipahami oleh anggota Jemaat.
Sebagian orang bertanya, mengapa kita memiliki batasan tertentu dan tidak memiliki kebebasan dalam hal-hal tertentu. Para Ahmadi harus ingat bahwa Islam mengizinkan segala sesuatu yang dibenarkan. Batasan yang ditetapkan adalah untuk perbaikan aklak, pengembangan akhlak dan kesatuan. Hudhur menasehati para pengurus Jama'at dan mengatakan bahwa jika mereka ingin membantu dalam kemajuan Jama'at maka mereka perlu memahami konsep ketaatan lebih dari orang lain! Jika semua pengurus di semua tingkatan memahami konsep ketaatan, para anggota Jama'at pasti akan memahaminya. Semua orang akan nampak seperti baris lurus unta yang bepergian. Para Amir, Sadr dan pengurus lain harus mengintrospeksi diri atas standar ketaatan mereka dan merenungkan bagaimana mereka menanggapi instruksi dari Khalifah-e-waqt. Apakah mereka mematuhi secara langsung atau mereka membuat pengertian mereka sendiri tentang apa yang diinstruksikan? Beberapa pengurus bertindak atas instruksi yang diterima dari Khalifah-e-waqt tetapi dengan sedikit ragu-ragu. Ini tidak memperlihatkan ketaatan. Ketaatan adalah ketika sesuatu diikuti secara langsung. Memang, boleh saja memiliki pendapat kalian sendiri; Namun ketika Khalifah-e-waqt memutuskan pada sesuatu, maka kita harus mengabaikan pendapat seseorang.
Hadhrat Mirza Bashir Ahmad Sahib biasa mengatakan bahwa ia memegang banyak pendapat dan juga berbagi mereka dengan Khalifah-e-waqt. Namun, jika pendapatnya tidak diterima, maka ia bahkan tidak memikirkan tentang hal itu dan memperlihatkan ketaatan yang sempurna. Hanya ketaatan yang sempurna yang akan membantu kita mencapai derajat yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya saw.. Orang yang Bai'at harus menanamkan pemikiran ini dan harus membuktikannya melalui amalan. Lebih dari orang lain, standar ketaatan ini harus ditunjukkan oleh pengurus dari tingkat atas sampai bawah.
Jika informasi yang mencapai Hudhur benar dan beberapa orang memang mengatakan bahwa ketaatan lengkap mungkin berbahaya, itu mungkin lahir dari latar belakang sejarah Jerman dimana Adolf Hitler menekankan ketaatan pada semua yang dia katakan, yang mengakibatkan kekalahan Jerman dan kerugian dalam Perang Dunia II. Hudhur mengatakan beliau ingin menjelaskan pada setiap Ahmadi, setiap mubayyi’in baru dan setiap pemuda bahwa ada perbedaan besar antara Khilafat dan kediktatoran. Khilafat didirikan setelah menerima Imam zaman dan semua orang berjanji untuk bekerja untuk melanggengkan Khilafat. Islam mengajarkan bahwa tidak ada paksaan dalam agama, sehingga ketika seseorang menerima suatu keyakinan atas kemauan sendiri adalah penting untuk memenuhi janji yang telah dia berikan.
Ketaatan pada Khilafat penting karena usaha bersama harus dilakukan untuk menegakkan Kerajaan Allah di bumi dalam kepemimpinan satu Imam. Orang-orang Muslim lainnya tidak memiliki Imam, dan hasil yang sukses dari upaya orang-ornag yang terhubung dengan Khilafat Ahmadiyah memberitahu kita bahwa mereka lahir dari rasa kesatuan yang kuat sebagai sebuah jemaat. Khilafat juga menarik perhatian untuk membayar hak umat manusia, khilafat mendesak untuk menerima dan mengamalkannya. Ini menanamkan semangat mendahulukan keimanan atas hal-hal duniawi. Khilafat membuat upaya luar biasa untuk membangun Keesaan Tuhan sedangkan tujuan pemimpin duniawi adalah untuk memperluas perbatasan mereka! Mereka menginjak-injak keadilan demi kebanggaan palsu, dan diktator mana di dunia yang memiliki hubungan pribadi dengan orang-orang yang dia perintah?
Khalifah-e-waqt memiliki hubungan pribadi dengan orang-orang dari semua latar belakang dan semua ras. Isi dari posting harian Khalifah-e-waqt adalah suatu hal yang luar biasa bagi orang-orang duniawi. Orang-orang menulis surat pribadi kepada beliau, membahas urusan pribadi mereka. Ini adalah Khilafat yang berfokus pada rasa sakit setiap Ahmadi di dunia dan Khalifah-e-waqt berdoa bagi mereka. Pemimpin duniawi mana yang berdoa untuk orang yang sakit? Pemimpin duniawi mana yang cemas bagi perempuan muda untuk menikah dan berdoa bagi mereka? Pemimpin duniawi mana yang prihatin tentang pendidikan anak-anak? Memang, pemerintah memberikan pendidikan dan juga memberikan pelayanan kesehatan tetapi hanya Khalifah-e-waqt yang cemas untuk anak-anak Ahmadi untuk mencari pendidikan dan cemas bagi mereka untuk memiliki kesehatan yang baik. Tidak ada satu masalah pun, baik itu dari Jama'at atau kehidupan pribadi seseorang yang tidak diketahui oleh Khalifah-e-waqt, yang ia tidak melakukan upaya dzahir dan tidak berpaling kepada Allah untuk berdoa!
Hudhur mengatakan ini adalah apa yang beliau dan semua Khulafa sebelum beliau telah lakukan. Hudhur menggambarkan ilustrasi banyaknya tugas Khalifah-e-waqt yang Allah telah percayakan kepada beliau dan yang harus beliau lakukan. Hudhur mengatakan: 'Tidak ada negara di dunia yang tidak saya datangi dalam imajinasi saya sebelum tidur dan untuknya saya tidak berdoa saat tidur dan saat bangun tidur. Saya tidak mengatakan ini untuk menghitung-hitung kebaikan, tidak, ini adalah tugas saya dan semoga Allah Ta'ala membuat saya menjalankan tugas saya lebih dari sebelumnya. "Hudhur mengatakan bahwa tujuan beliau di sini adalah hanya untuk menjelaskan bahwa tidak ada perbandingan antara Khilafat dan pemimpin duniawi.
Kesalahpahaman lain yang Hudhur ingin hilangkan, meskipun beliau sebelumnya telah menjelaskan hal itu dalam khotbah-khotbah beliau mengenai syarat-syarats Bai'at, adalah tentang janji yang setiap Ahmadi buat dengan Khalifah-e-waqt untuk mematuhinya dalam setiap keputusan ma'ruf (baik). Beberapa orang beranggapan bahwa adalah terserah mereka untuk mendefinisikan / menafsirkan apa yang ma’ruf dan apa yang tidak. hendaknya jelas bahwa ma’ruf telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya saw. Keputusan Ma’ruf adalah keputusan yang dibuat berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah. Menurut nubuatan Rasulullah saw. Khilafat akan didirikan mengikuti kenabian dan menurut Hadhrat Masih Mau'ud as. Khilafat adalah kekal. Dengan demikian, Khilafat tidak dapat berjalan bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah dan tidak ada pilihan selain mematuhi Khilafat, atau membuktikan bahwa Khalifah-e-waqt melakukan suatu hal bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah.
Untuk membuktikan bahwa sebuah keputusan salah, banyak perenungan akan dibutuhkan, dan dalam batas-batas kesopanan hal itu harus ditulis kepada Khalifah-e-waqt. Namun, bergosip dan menyebarkan rumor tidak diperbolehkan. Tentu saja orang-orang munafik dan iri melakukan apa yang mereka lakukan ketika Jama'at tumbuh dan berkembang. Kesetiaan sejati kepada Khilafat adalah dengan membuat rencana mereka gagal setiap kali dan bahkan tidak pergi ke dekat orang-orang yang mendorong untuk berpikir buruk tentang orang lain.
Hadhrat Masih Mau’ud as. bersabda bahwa ketika benar-benar menjalankan ketaatan menghasilkan cahaya di dalam hati. beliau mengatakan usaha/latihan rohani tidak dibutuhkan sebanyak dibutuhkannya ketaatan. beliau juga mengatakan persatuan tidak dapat dibangun tanpa ketaatan.
Cerita awal Islam mengatakan bahwa para sahabat ra. memberikan hidup mereka dalam ketaatan dan dengan demikian Islam menyebar. Ini tidak berarti Islam menyebar dengan kekuatan. adalah semangat ketaatan yang membuat Muslim awal (dapat–pent.) menghadapi sejumlah besar musuh. Kita mengamati bahwa para pengikut Hadhrat Musa as. tidak menaati beliau dan sebagai akibatnya memahrumkan dirinya selama empat puluh tahun! Jihad di zaman ini adalah mereformasi diri kita sendiri dan menyebarkan pesan kebenaran dan ini harus dilakukan mengikuti Khalifah-e-waqt.
Hudhur mengatakan agar diselamatkan dari kehancuran kita perlu untuk meningkatkan derajat ketaatan kita. Tidak peduli berapa banyak musuh-musuh Ahmadiyah menganiaya kita Allah akan membawa kita ke tujuan, tetapi ketaatan adalah syaratnya dan ketaatan harus sempurna.
Kaum Muslim lain juga meyakini apa yang kita yakini tapi tidak ada kesabaran atau ketabahan dapat dilihat di dalam diri mereka. Saat ini, hanya Jama'at Hadhrat Masih Mau'ud as. yang menunjukkan ketabahan dan ini menggambarkan masalah yang dinyatakan dalam ayat Alquran:
 "Dan diantara yang lain dari antara mereka yang belum bergabung dengan mereka ... '(62: 4).
 Sama seperti Hadhrat Masih Mau'ud as. mengatakan bahwa unta menyiapkan bekal untuk perjalanannya dan tidak lalai, demikian pula mukmin sejati harus selalu siap dan berhati-hati dan memang perbekalan terbaik untuk dibawa adalah ketakwaan. Kita harus mengamalkan warna itu dalam ibadah kita dan amalan kita yang akan menjadi bekal terbaik bagi kita. Dengan menerima Imam zaman kita telah memperoleh air rohani, sekarang terserah kepada kita untuk menjaganya dan untuk memanfaatkannya. Beruntunglah orang-orang yang mendengarkan kata-kata Imam zaman dengan ketaatan yang sempurna dan mematuhinya, dan ini membuat mereka juga memperoleh kebaikan dari Khilafat.
Orang-orang yang mengejar tujuan duniawi tidak memiliki hubungan dengan kerohanian, sedangkan tujuan orang-orang yang mencari keridhaan Allah tidak ada hubungannya dengan keuntungan dan kerugian duniawi. Kita harus berusaha mencapai kedekatan dengan Allah dengan ketaatan yang sempurna dan meningkatkan ketakwaan. Tujuan kita adalah untuk membangun kerajaan Allah di bumi dan kita menyebarkan pesan Islam untuk membawa dunia ke bawah bendera Rasulullah saw..
Ini adalah tujuan yang untuknya Khilafat bekerja. Yang dibutuhkan adalah memahami hakekat apa itu Khilafat. Dan ini hanya bisa terjadi dengan ketaatan yang sempurna. Tidak peduli betapa seseorang pikir dia akademis atau otoritatif, tidak ada ruang di Jama'at Ahmadiyah bagi orang yang tidak patuh dan pengetahuan dan kebijaksanaan tersebut juga tidak bisa memberikan manfaat rohani kepada dunia.
Kita harus selalu ingat sabda dari Hadhrat Masih Mau'ud as.: "Adalah penting bahwa manusia menjadikan ‘mengikuti Imam’ sebagai amalannya."
Akal dan kebijaksanaan bermanfaat dengan ketaatan kepada Khalifah-e-waqt dan berhenti menafsiran sendiri dalam suatu perkara. berdasarkan uraian Hadhrat Masih Mau'ud as. tentang ayat-ayat sisanya yang dibacakan pada awal khotbah kita melihat bahwa manusia dapat mencapai ketinggian rohani hanya ketika ia memahami konsep:
 '... taat kepada Allah dan menaati Rasul-Nya dan orang-orang yang berkuasa atasmu... '(4:60)
Pengurus tidak dapat benar-benar berhak ‘berkuasa atas’ orang kecuali mereka juga benar-benar mematuhi Khilafat dan tidak berhenti membuat interpretasi mereka sendiri; bahkan mereka menganggap setiap kata dari Khalifah-e-waqt layak dipatuhi. Ketika beberapa masalah diselidiki, kadang-kadang upaya awal adalah untuk mengetahui siapa yang membuat pengaduan. Hendaknya tidak ada pengurus mmeperhatikan hal ini. Jika mereka diminta untuk menyelidiki dan melaporkan, mereka hendaknya tidak memutar interpretasi mereka sendiri mengenai hal-hal ini. Jika petunjuk dari Khalifah-e-waqt tidak sepenuhnya dipahami maka daripada mengira-ngira penafsirannya, hendaknya menulis surat kepada Khalifah-e-waqt dan meminta saran lebih lanjut.
Jika setiap anggota Jama'at taat, kita akan menuju ke arah ketinggian rohani dan keimanan kita akan sekuat gunung dan sebagai hasilnya pesan Islam akan menyebar ke segala penjuru di dunia.
Dengan mengacu pada penyebaran Islam Hudhur mengatakan bahwa beberapa orang khawatir tentang keberatan diajukan atas ucapan Hadhrat Muslih Mau’ud ra. yang merupakan banner di Jalsah bahwa jika Jerman ditaklukkan Eropa akan ditaklukkan. Keberatan yang diajukan adalah bahwa kita tampaknya memiliki tekad yang berbahaya meskipun kita tampak damai. Keberatan itu diajukan karena ketidaksadaran atau kenakalan. Jika itu adalah kenakalan, maka itu adalah langkah yang berbahaya untuk menghasut umat Islam lagi. Siapa pun yang menjelaskan kepada ornag yang mengajukan keberatan juga tampaknya tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan telah menimbulkan kekhawatiran sia-sia. Orang Jerman umumnya sangat masuk akal dan mereka tahu para mubaligh dan pekerjaan kemanusiaan Jama'at ditujukan untuk menyebarkan ajaran indah Islam dan untuk membawa orang ke naungannya. Kata ‘menaklukkan’ tidak berarti penggunaan kekuatan atau cita-cita untuk menguasai. Kita menyebarkan pesan kita, dan bukan hanya Jerman dan Eropa, kita bertujuan untuk menang di seluruh dunia, tetapi tidak dengan penggunaan kekuatan.
Hadhrat Muslih Mau’ud ra. sebenarnya telah mengungkapkan pentingnya bangsa Jerman dan menyinggung keunggulan mereka di Eropa dan bermaksud untuk mengatakan bahwa jika Jerman memahami Islam mereka akan membuat sisa Eropa memahaminya. Hal ini benar, Jerman berada di garis depan bahkan di Uni Eropa, dan kapasitas mereka nampak jelas.
Hudhur mengatakan ia meletakkan batu pondasi masjid di Wiesbaden beberapa hari yang lalu. Para tamu Jerman datang ke acara tersebut dan Hudhur berbicara sebentar tentang ajaran Islam dan semua orang menghargai pesan Hudhur itu.
Kita harus ingat bahwa jika kita bekerja dengan ketulusan dan mencari pertolongan dari Allah, orang-orang atau generasi mereka selanjutnya akan datang dalam naungan Islam. Siapa pun yang Tuhan kehendaki, Dia akan memberi taufik kepada mereka untuk menerima Islam. Kita tidak perlu takut atau bersikap defensif, pemerintahan duniawi bukanlah tujuan kita. Tugas kita adalah untuk menanamkan kasih Allah dalam hati dan kita akan terus melakukan hal ini dan untuk ini setiap Ahmadi harus benar-benar taat kepada Khilafat.

Sunday, 8 June 2014

PELATIHAN HOMEOPHATY JEMAAT AHMADIYAH PRIANGAN TIMUR

Sebanyak 42 anggota Jemaat Ahmadiyah Priangan Timur dari daerah Tasikmalaya, Garut dan Ciamis telah mengikuti pelatihan Homeophaty yang diadakan oleh Dewan Homeophaty Nasional (DHN) bertempat di ruang sekolah SMA Al Wahid Wanasigra desa Tenjowaringin. 18 Lajnah Imaillah, 9 Khuddam dan 15 Ansharullah termasuk Mubaligh Wilayah dan Korps Mubalighin yang ada di Priangan Timur tercatat menghadiri kelas pelatihan Homeophaty yang diselenggarakan sebanyak 6 pertemuan setiap hari minggu.
Kelas diakhiri dengan ujian pada pertemuan ke-7, dari 42 peserta 38 dapat mengikuti ujian sementara 4 peserta tidak mengikuti ujian karena berhalangan. Setelah peserta mengisi lembar ujian acara pentutupan diadakan sebagai tanda berakhirnya kelas pelatihan Homeophaty.
Dalam sambutannya ketua panitia penyelenggara Kurnia Wardi menyampaikan ucapan terima kasih kepada tuan rumah dalam hal ini Dodi Kurniawan yang telah memfasilitasi peserta pelatihan, pelatihan itu sendiri berujuan sebagai bentuk kaderisasi praktisi homeophat bagi anggota jemaat yang ada di Priangan Timur dimana nantinya diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan teori pelatihan sebagai wujud pengkhidmatn kepada masyarakat.
Mubaligh Wilayah Mln H. Syaeful Uyun SH yang mendapat kesempatan memberikan sambutan mewakili peserta mengatakan bahwa banyak pengetahuan yang didapat selama mengikuti pelatihan pengobatan homeophaty. Menurut beliau suatu kesehatan tidak boleh dianggap sepele karena kesehatan merupakan suatu hal yang vital dan mahal harganya. Jemaat Ahmadiyah Indonesia mempunyai tanggung jawab besar dalam hal ini selain berjasa dalam memperkenalkan sistem pengobatan ini di Indonesia. Beliau berharap bahwa di setiap komunitas Jemaat dapat menampilkan sebagai pusat agama, pendidikan, Ilmu pengetahuan dan kesehatan. Agama terwakili dengan adanya Masjid sebagai pusat peribadatan, Sekolah sebagai pusat pendidikan, adanya perpustakaan sebagai pusat pengetahuan serta diharapkan berdirinya klinik homeophaty yang representatif sebagai pusat kesehatan.
Dari tenaga pengajar dr. Saleh Anwar mewakili yang lainnya menyampaikan pesan dan kesan selama menyampaian materi, beliau sebagai fasilitator dari DHN merasa terkesan dengan antusias peserta pelatihan dalam mengikuti pelajaran, banyaknya anggota yang ingin mengikuti pelatihan sementara panitia harus membatasi peserta menjadi kesan tersendiri bagi pelatihan Homeophaty di wilayah Priangan Timur. Respon yang baik dari Priangan Timur juga dapat dilihat dari hadirnya Mubaligh Wilayah yang ikut menjadi peserta dan selalu mengikuti kelas pelajaran. Pesan dr. Saleh Anwar kepada peserta bahwa pelatihan tersebut adalah awal untuk menimba ilmu lainnya dan mengembangkan serta mengaplkasikan materi pelatihan sesuai harapan Mubaligh wilayah minimal bagi anggota Jemaat. Seperti yang dicita-citakan oleh Hazrat Khalifatul Masih V yang mengharapkan semua anggota Jemaat dapat mengambil faedah dari khasiat sistem pengobatan Homeophaty ini. Pengobatan ini juga dapat dijadikan sebagai media rabtah untuk pengkhidmatan kepada sesama manusia.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Mubaligh Wilayah Mln. H. Syaeful Uyun SH dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama semua peserta pelatihan.
Doni  Sutriana/ Media Center Priangan Timur

Friday, 6 June 2014

Batu Fondasi untuk Masjid Baru Diletakan oleh Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah

Hazrat Mirza Masroor Ahmad meletaka batu fondasi untuk Masjid Mubarak di Wiesbaden, Jerman.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad saat meletakan batu fondasi untuk Masjid Wiesbaden, Jerman.
Jemaat Muslim Ahmadiyah dengan bangga mengumumkan bahwa pada tanggal 4 juni 2014 yang mulia, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah Khalifatul Masih V, meletakan batu fondasi untuk Masjid Ahmadiyah pertama di kota yang bersejarah Wiesbaden. Yang Mulia Khalifah menamakan Masjid "Masjid Mubarak" (Masjid keberkatan)
Lebih dari 400 tamu menghadiri upacara tersebut termasuk tokoh Hans Peter Schickel, Wakil Presiden Parlemen Kota Wiesbaden dan Joseph Dreiseitel, Sekertaris Kementrian urusan negara dan integrasi sosial Parlemen negara bagian Hesssen.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) bersama Lord Mayor Sven Gerich

Setibanya di Wiesbaden, Hazrat Mirza Masroor Ahmad disambut hangat oleh Ketua Dewan Kota, Sven Gerich
Sesi formal diawali dengan sambutan oleh Abdullah Wagishauser, Amir Jemaat Ahmadiyah Jerman. Beliau menyampaikan bahwa Jemaat Ahmadiyah di Wiesbaden telah berdiri sejak tahun 1990 dan telah mencari lokasi yang tepat untuk mebangun Masjid lebih dari dua dekade.

Setelah itu para pejabat berdiri ke panggung untuk mengucapkan selamat kepada Jemaat Muslim Ahmadiyah
Hans Peter-Schickel, Wakil Presiden Deputi Kota mengatakan:

"Jemaat Muslim Ahmadiyah terus melayani masyarakat setempat dengan cara yang sangat baik. Anda semua selalu membuat jelas bahwa Islam adalah agama perdamaian dan melawan segala bentuk ekstrimisme."
Joseph Dreiseitel, Sekretaris Menteri Negara Urusan Sosial & Integrasi, Hessen Parlemen Negara mengatakan:

"Saya sangat senang dapat menghadiri acara yang sangat selaras ini dan ingin menyampaikan ucapan selamat kepada anda semua..Saya sangat yakin bahwa dari Masjid ini perdamian akan menyebar ke seluruh dunia." 

Pembicara utama kemudian disampaikan oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad yang menyampaikan adalah penting semua orang dari semua agama dan dari berbagai latar belakang dapat hidup berdampingan dalam damai dan harmoni dan itu adalah pesan dan keyakinan dari Jemaat Muslim Ahmadiyah

Yang Mulia Khalifah menambahkan itu telah menjadi tanggung jawab anggota muslim ahmadi setempat untuk menanggapi kekhawatiran dan kekeliruan tentang Islam diantara masyarakat setempat dengan memperlihatkan ajaran yang benar dan penuh kedamaian.
Yang Mulia Khalifah mengatakan bahwa cara untuk memenagkan hati seseorang adalah melalui cinta dan kasih sayang.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Kami Muslim Ahmadi tidak membenci siapapun, tetapi untuk mereka yang menentang atau membenci kita, kita tanggapi hanya dengan cinta dan doa karena itulah yang Al Quran ajarakan."
Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah sedunia dan penerus kelima dari Al Masih yang dijanjikan dan Imam Mahdi, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani (as)
Pesan kepada tamu non ahmadi. Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:

"Setelah hari ini mendengar pesan kami, saya memohon hadirin sekalian untuk membantu kami untuk meyakinkan yang lainnya yang mungkin masih ragu dengan ajaran Islam"

Berbicara mengenai Masjid baru, Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatakan:
"Ketika Masjid ini dibangun anda akan menyaksikan bahwa Masjid sejati tidak untuk dijadikan tempat menyebarkan kejahatan dan kebencian, melainkan hanya untuk menyebarkan perdamian, cinta kasih dan persatuan di seluruh dunia."

Wiesbaden merupakan kota yang terkenal dengan sumber air panasnya, salah seorang tamu sebelumnya menyajikan kepada Yang mulia Khalifah sebuah kendi air lokal. Mengomentari hadiah ini Hazrat Mirza Masroor Ahmad mengatkan:
"Air adalah tanda kehidupan dan karena kami telah meneguk air surgawi yang diberikan oleh Hazrat Masih Mau'ud kami sebagai Ahmadi Muslim termotivasi untuk menyebarkan perdamaian, cinta dan cahaya ruhani ke seluruh penjuru dunia."Following his address, Hazrat Mirza Masroor Ahmad laid the foundation stone for the Mubarak Mosque.
Setelah menyampaikan pidatonya Hazrat Mirza Masroor Ahmad meletakan batu pertama untuk fondasi pembangunan Masjid Mubarak
Peletakan batu pertama pembangunan Masjid di Wiesbaden, Jerman oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad  4 Juni 2014.
Yang terhormat istri dari Yang mulia Khalifah, Hazrat Amatul Sabooh Begum juga meletakan batu fondasi dan setelah itu beberapa pejabat lokal, nasional dan pusat muslim ahmadi juga turut meletakan batu fondasi. Tiga orang pejabat non ahmadi yang menjadi tamu kehormatan turut mendapat kehormatan untuk meletakan batu fondasi.
Acara peletakan batu pertama ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Hazrat Mirza Masroor Ahmad.
Sebelum meninggalkan lokasi acara Yang mulia Khalifah membagikan coklat bagi anak ahmadi muslim setempat.
Info lebih lanjut: Media@pressahmadiyya.com

Thursday, 5 June 2014

Khilafat, Doa dan kesyahidan Mahdi Ali Qamar

Ringkasan Khutbah Jumah Hazrat Khalifatul Masih V Mirza Masroor Ahmad (aba) Jum'at 30 Mei 2014 di Masjid Baitul Futuh London.
Sebuah karunia besar Allah yang telah menyatukan Jemaat Ahmadiyah sebagai salah satu dan yang telah ada sejak wafatnya Hadhrat Masih Mau’ud as. adalah lembaga Khilafat. 106 tahun terakhir dari sejarah Jemaat menjadi saksi kenyataan bahwa setelah Hadhrat Masih Mau'ud as. wafat, seperti yang beliau nyatakan dalam buku beliau Al Wasiyyat anggota Jemaat telah menerima Khilafat dengan ketaatan sempurna. Setiap Ahmadi di seluruh dunia tidak peduli apa latar belakang etnis atau kebangsaannya sangat paham bahwa ketaatan terhadap Khilafat ‘alaa minhajin nubuwwah yang dimulai setelah kedatangan Hadhrat Masih Mau’ud as. adalah tugas terbesarnya.
Hudhur mengatakan di sini beliau tidak mengacu pada orang-orang yang terpisah pada tahun-tahun awal dan sekarang tidak memiliki dasar, tetapi mayoritas Jemaat Ahmadiyah yang memahami kedudukan Hadhrat Masih Mau’ud as. dan memiliki pemahaman bahwa dalam ketaatan terhadap Khilafat terletak kesatuan, kemajuan dan darinya datang kekuatan untuk menanggapi serangan penentang Ahmadiyah, Islam. Hal ini karena pertolongan Ilahi sekarang terkait dengan Khilafat dari era kedua Islam.
Namun, perlu dipahami bahwa hanya secara lisan mengaku beriman, dia tidak meraih rahmat Allah. Ayat  Istikhlaf (ayat 56 Surah Al Nur) menjanjikan Khilafat kepada orang mukmin sejati dan memberikan kabar suka mengubah ketakutan mereka menjadi keamanan dan berjanji untuk meneguhkan mereka. Ini tentu dijanjikan kepada mereka yang berdoa, beribadah kepada Allah dan berkorban untuk menegakkan Keesaan Tuhan. Ada banyak yang mengatakan لا الہ الا اللہ (tidak ada yang patut disembah kecuali Allah) tetapi dalam kenyataannya hanya mereka yang menghargai لا الہ الا اللہ , yang hanya berpaling kepada Allah dalam setiap situasi dan yang tidak berpaling kepada siapapun kecuali Allah. Setiap Hari Khilafat yang kita peringati harus menarik kita menuju menyembah Allah, doa, tetap teguh pada Keesaan Tuhan serta mengukur standar kita menyebarkan Keesaan Tuhan. Jika standar kita dalam hal ini tidak naik, maka mengadakan konvensi, memberikan pidato, wacana akademis dan perayaan lainnya tidak berarti apa-apa. Yang dibutuhkan adalah memahami ruh itu semua. Kita akan memahami hakekat Keesaan Tuhan jika kita condong pada doa dan akan dijadikan penerima karunia Allah yang dijanjikan kepada Hadhrat Masih Mau'ud as..
Allah telah menarik perhatian kita untuk berdoa dan beribadah kepada-Nya untuk tetap terhubung dengan Khilafat, untuk meraih berkah Ilahi, untuk menyingkirkan kesulitan kita dan memiliki kedamaian batin, dan doa dan ibadah memang adalah senjata kita yang sebenarnya di mana kita bisa mengandalkannya terus-menerus. cara dan sarana sementara tidak membawa keberhasilan. Kita melihat bahwa dalam catatan sejarah nabi Allah bahwa sukses hanya datang melalui doa, khususnya dalam sejarah Islam dan khususnya pada zaman Rasulullah saw. dan Khulafatur Rasyidin   kemenangan datang melalui doa dan tidak melalui kekuatan duniawi. Perlu diingat bagaimanapun, bahwa meskipun adanya semua janji Ilahi, pengorbanan jiwa diberikan dan standar ibadah yang selalu ditingkatkan.
Hudhur menyebutkan bahwa pada yang Jumat lalu beliau telah berbicara merujuk kepada seorang Ahmadi yang temannya dari Syiah telah mengatakan kepadanya bahwa para Ahmadi tidak menanggapi hal-hal itu dengan tepat dan Hudhur telah mengatakan bahwa ternyata teman Ahmadi itu juga memiliki pandangan yang sama. Meskipun Hudhur tidak menyebutkan nama apapun, tampaknya orang itu mengerti dan menulis kepada Hudhur untuk mengatakan bahwa itu hanya pandangan teman Syiah-nya dan ia tidak sependapat. Hudhur mengatakan ia mendapatkan informasi dari berbagai sumber bahwa orang itu memiliki pandangan seperti itu. Kita harus ingat bahwa semua berkat ada dalam doa, karena Allah telah menyatakan:
  
"Jadi shalatlah bagi Tuhan engkau, dan berikan pengorbanan." (108:3). Adalah ibadah kepada Allah dan pengorbanan yang menjadikan kita penerima karunia Allah. Tidak ada keraguan bahwa adalah sifat manusia menjadi gelisah ketika cobaan dan kesengsaraan berlangsung lama. Seperti disebutkan dalam khotbah Jumat lalu, dalam situasi seperti itu mukmin sejati mengucapkan suara cemas
   
 '... Kapan datang pertolongan Allah? ... "(2:215).
 Mereka mengatakan begitu bukan karena putus asa, tapi untuk menarik belas kasihan Tuhan. Mereka melakukannya dengan benar-benar menyerahkan diri kepada Allah, memanjatkan doa-doa mereka ke titik tertinggi dan mematuhi standar tinggi pengorbanan. Dan kemudian, sebagai jawaban, datang suara:
  •   
 '... Sungguh, pertolongan Allah sudah dekat. "(2:215).
Allah mewahyukan hal ini kepada Hadhrat Masih Mau'ud as. pada berbagai kesempatan dan juga mewujudkan hal ini dalam praktek dan kita juga menjadi saksi untuk itu dan Insya Allah akan terus menjadi saksi untuk itu. Pertolongan Tuhan datang dalam lingkup tertentu dan tentu saja ada kemenangan agung pertolongan Ilahi yang akan kita saksikan! Musuh merancang makar berbahaya. Dalam perspektif duniawi situasi di negara-negara Muslim, khususnya di Pakistan sangat berbahaya. Namun, Allah memiliki kekuasaan atas segala sesuatu dan Dia adalah sebaik-baik Perencana dan Dia akan menghancurkan rencana musuh! Kita perlu berpaling kepada doa dan Istighfar untuk menghilangkan kecemasan kita dan juga untuk dapat mengurus kemenangan kita. Allah menyatakan:
    
 ‘Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhan engkau, dan mohonlah ampunan-Nya..."(110:4)
Kita semua perlu memahami hal ini dan kita perlu menyampaikan doa-doa kita ke titik tertinggi. Hudhur mengatakan bahwa beliau telah menybutkan sebelumnya bahwa kita memiliki pemahaman yang sangat baik tentang ruh pengorbanan tapi kita perlu memahami hakekat doa. Untuk menikmati buah dari pengorbanan kita, kita sangat perlu untuk meningkatkan standar doa-doa kita dan perlu untuk menimbulkan kondisi itu dalam diri kita, yang Tuhan inginkan. Allah menyatakan:
•            •    •    
 'Atau, Siapa yang menjawab orang tertekan ketika ia menyeru kepada-Nya, dan melenyapkan keburukan, dan menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi? Apakah ada Tuhan selain Allah? Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. "(27:63)
Hadhrat Masih Mau’ud as. menulis:
'Ingat, Tuhan Yang Maha Esa tidak peduli dan kecuali doa dipanjatkan terus-menerus dan dengan penuh kepedihan, Dia tidak peduli. Seseorang yang istrinya atau anak kurang sehat atau ketika seseorang menghadapi kesedihan mendalam, ia menjadi sangat tertekan. Kecuali doa itu tulus, dan hati merasa dan dibuat dalam keadaan tertekan, itu tetap tidak efektif dan sia-sia. Sangat penting bahwa doa dipanjatkan dengan hati sedih supaya dikabulkan, seperti dinyatakan:
•    
"Atau, siapa yang menjawab orang tertekan ketika ia menyeru kepada-Nya ..." (27:63).
(Tafsir:.. Hadhrat Masih Mau'ud, vol III, hal 574)
Kita perlu fokus pada doa dan ibadah kepada Tuhan lebih dari sebelumnya dan kita perlu memanjatkannya dengan penuh kepedihan dan kita perlu menarik belas kasihan Tuhan. Berikutnya Hudhur menarik perhatian kepada beberapa doa yang pertama kali dianjurkan oleh Hadhrat Khalifatul Masih III rh. pada saat seratus tahun Jama'at dan Hudhur juga mengingatkan mereka kemudian pada saat seratus tahun Khilafat. Doa-doa ini hendaknya tidak dilupakan atau menurun; melainkan mereka harus menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Selain itu kita perlu menghiasi Shalat kita. Doa-doa ini sering disebut-sebut di MTA tapi Hudhur juga menyebutkan mereka untuk mengingatkan.

Yang paling penting adalah Surah Al Fatihah; itu harus dibaca banyak-banyak. shalawat juga harus dibaca berulang-ulang. Lalu ada doa yang diwahyukan kepada Hadhrat Masih Mau'ud as. dan harus dibaca banyak:
Subhanallaahi wa bihamdihii subhanallaahil ‘adziim allhaahumma shalli alaa muhammadin wa aali muhammad
Hadhrat Abu Huraira ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: 'Ada dua ucapan yang sangat ringan di lidah untuk diucapkan tetapi sangat berat pada timbangan dan sangat disukai Allah Yang Maha Pemurah. Dan itu adalah: Subhanallaahi wa bihamdihii subhanallaahil ‘adziim allhaahumma shalli alaa muhammadin wa aali muhammad
 'Hudhur mengatakan karena kata-kata ini sangat disukai oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, kita perlu untuk membacanya untuk menarik rahmat-Nya.
Lalu ada doa:
             •  •   
"Ya Tuhan kami, janganlah biarkan hati kami sesat setelah Engkau memberi petunjuk pada kami; dan berikan pada kami rahmat dari sisi-Mu; pasti, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. "(3:9)
Hadhrat Nawab Begum Sahiba ra. bermimpi setelah wafatnya Hadhrat Masih Mau’ud as. di mana beliau menasehatkan agar dia banyak-banyak membaca doa ini. Ketika dia menceritakan mimpinya kepada Hadhrat Khalifatul Masih I ra. beliau mengatakan beliau tidak akan pernah berhenti membaca doa ini dan akan banyak-banyak membacanya. beliau mengatakan bahwa selain doa ini memohon untuk kekuatan iman, itu juga doa yang bagus untuk tetap terhubung dengan Khilafat.
Doa lain yang perlu diperhatikan adalah:
         
'.Wahai Tuhan kami, mencurahkan kesabaran kepada kami, dan teguhkan langkah-langkah kami, dan tolonglah kami melawan orang-orang kafir' (2:251)
Dan doa: '.
اَللَّهُمَّ  اِنَّا نَجْعَلُكَ فِىْ نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ
Ya Allah, kami menjadikan-Mu perisai terhadap musuh dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka'
Tradisi menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw. merasakan bahaya dari sekelompok orang, beliau biasa membaca doa ini.
Kita juga harus sibuk membaca Istighfar:
Astaghfirullaaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaihi
Beberapa waktu lalu Hudhur telah mendorong untuk membaca doa ini berdasarkan mimpi:
رَبِّ كُلُّ شَيْءٍخَادِمُكَ رَبِّ فَاحْفَظْنا وَانْصُرْنا وَارْحَمْنا
'Ya Tuhan semuanya tunduk kepada-Mu. Ya Tuhan, lindungilah kami, tolonglah kami dan kasihanilah kami'
Doa yang dikutip dalam khotbah Jumat lalu juga harus dimasukkan dalam doa-doa rutin.
            
Ya Tuhan kami, ampunilah kesalahan-kesalahan kami dan tindakan kami yang berlebihan dalam  urusan-urusan kami, dan teguhkanlah  langkah kami dan tolonglah kami melawan orang-orang kafir. "(3:148)
Hadhrat Masih Mau’ud as. bersabda: Aku berdoa untuk para anggota Jama'atku dan kemudian untuk Qadian saat turun wahyu kepadaku:
زندگی کے فیشن دور جا پڑے
Zindegi ke fashion se dur ja pare he
 "Mereka telah ditarik dari mode kehidupan 'Dan'
فزھقھم تزیقا
Fazahiqhum tazhiiqa
Kemudian gilinglah mereka sehancur-hancurnya . '
Hadhrat Masih Mau’ud as. bersabda: Aku bertanya-tanya mengapa tindakan grinding telah dikaitkan denganku. Lalu aku melihat doa yang ditulis di dinding baitud dua yang adalah sebagai berikut:
يَارَبِّ فَاسْمَعْ دُعَاءِيْ وَمَزِّقْ أَعْدَاءَكَ وَاَعْدَاءِيْ وَانْجِزْ وَعْدَكَ وَانْصُرْ عَبْدَكَ وَأَرِنَا اَيَّامَكَ وَشَهِّرْلَنَا حُسَامَكَ وَلاَ تَذَرْمِنَ الْكَافِرِيْنَ شَرِيْرًا
Ya Tuhan-ku, dengarlah doaku, hancur-leburkanlah musuh Engkau dan musuhku, sempurnakanlah janji-Mu, tolonglah hamba-Mu, perlihatkanlah hari-hari (pertolongan)-Mu, dan hunuslah pedang-Mu untuk musuh-musuh kami dan janganlah Engkau lepaskan seorang pun yang nakal dari orang-orang yang ingkar.
"(Tadhkirah, p. 664, edisi 2009)
Berikutnya Hudhur mengatakan akan memberikan penghormatan kepada orang yang sangat sayang, tulus, setia, paling berguna yang juga memiliki banyak kualitas besar lainnya. Dia adalah Dr Mehdi Ali Qamar, putra Chaudhry Farzand Ali Sahib. Dia disyahidkan di Rabwah pada tanggal 26 Mei 2014. Ia akan mengunjungi Bahisti Maqbarah di Rabwah dengan istrinya, seorang putra dan seorang kerabat pada pukul 5 pagi ketika dua penyerang tak dikenal datang dengan sepeda motor dan menembaknya. Dr Mehdi Ali adalah seorang ahli jantung dari Amerika Serikat yang mengunjungi Rabwah bersama istri dan dua anak untuk Waqf Arzi di Tahir Heart Institute. Dia tinggal di lembaga ini dan pada hari itu akan mengunjungi pemakaman setelah Shalat Subuh. Saat ia mendekati pintu gerbang pemakaman dua orang muncul dengan sepeda bermotor dan menembak ke arahnya dan melarikan diri ke jalan utama. Dr Mehdi ditembak sebelas kali dan syahid di tempat. Inna lillahi wa inna illaihi raji’uun.
Keluarga Dr Shaheed adalah dari kabupaten Faisalabad. Ayahnya Chaudhry Farzand Ali Sahib Bai'at di masa mudanya di tangan Hadhrat Khalifatul Masih II ra.. Setelah itu, kakaknya juga Bai'at dan keluarganya pindah ke Rabwah. Kakek dr. Shaheed, Master Ziaud Din Sahib Shaheed adalah syahid pertama di antara para syahid dari Rabwah tahun 1974 ketika penembakan di stasiun Sargodha.
Dr Mehdi Ali lahir pada tanggal 23 Desember 1963. Pada hari Mirza Bashir Ahmad Sahib, yang dikenal sebagai 'Qamarul Anbiya' (bulan para nabi) wafat. Berdasarkan hal ini ayahnya menambahkan nama 'Qamar' untuk nama Dr Medhi dan kakek dari pihak ibu juga menambahkan nama Hadhrat Muslih Mau’ud ra. pada nama Dr Mehdi itu. Nama lengkapnya adalah Mehdi Ali Bashiruddin Qamar. Ia menerima pendidikan awal di Rabwah. Dia adalah seorang mahasiswa yang sangat cerdas dan menjanjikan. Ketika ia bergabung dengan fakultas kedokteran di Faisalabad ia menghadapi banyak penentangan dan harus pergi. Namun, ia kembali untuk menyelesaikan studinya. Ia berkhidmat di rumah sakit Fazl Umar, Rabwah 1989-1991.
Dia berimigrasi ke Kanada dengan ibunya di mana ia lulus ujian medis dan mulai magang. Ia pergi ke Brooklyn University di New York untuk mengambil spesialisasi di bidang kardiologi dan mulai bekerja di Columbus, Ohio, dan menetap di sana. Ketika Hudhur mendorong para dokter untuk berkhidmat di Tahir Heart Institute Dr Mehdi adalah salah satu dokter yang berkhidmat secara sukarela di institut. Ini adalah kunjungan seperti itu yang ketiga. Ia juga pernah berkhidmat di Jama'at di berbagai tingkatan lainnya.
Dia adalah seorang yang sangat lembut, penuh kasih, orang yang tidak pernah berselisih dengan siapa pun. Istrinya mengatakan dia sangat lembut dan penuh kasih dengan dia dan selalu mengabaikan kesalahan dan sangat memperhatikan keluarganya. Dia sangat sayang kepada anak-anaknya, dan memberikan waktu untuk pendidikan dan tarbiyat mereka dan memiliki temperamen yang sangat taat. Istrinya mengatakan jika ia (istri) jengkel pada sesuatu ia selalu mengatakan kepadanya untuk tidak marah. Dia sangat rendah hati. perlakuan pada mertuanya sangat baik. Kakak iparnya mengatakan bahwa ia pernah tinggal bersama mereka selama lima tahun dan dia tidak pernah mendengar dia meninggikan suara dan dia selalu memperlakukannya seperti ibunya. Dia sangat ramah dan para tamu yang tinggal di tempat mereka selama acara Jama'at. Dia juga akan menjemput tamu dari bandara. Dia banyak membantu mereka yang kurang beruntung.
Dr Mehdi juga memiliki bakat artistik dan adalah seorang penyair yang sangat baik. Koleksi puisi berjudul 'Barg e Khayal' dalam tahap cetak. Dia juga kaligrafis yang terampil. Dia memiliki kecintaan yang besar dan kesetiaan pada Khilafat dan selalu dengan semangat mengikuti ketika didorong kearah tujuan yang baik. Dia sangat murah hati dalam memberi sumbangan dan gerakan-gerakan keuangan dan menyumbangkan sejumlah besar untuk masjid di Columbus. Demikian juga, ia menyumbang dengan murah hati untuk masjid di lingkungan leluhurnya di Rabwah. Dia juga di garis depan menyumbang ke Tahir Heart Institute. Dia sangat giat menyeru orang kepada Allah dan sangat banyak membaca dari segi materi keagamaan. Dr Mehdi biasa memberikan tanggapan yang paling efektif terhadap tuduhan dan keberatan di YouTube.
Dr Mehdi Ali meninggalkan seorang janda, Wajeeha Mehdi Sahiba dan tiga putra. Abdullah Ali, 15, Ali Hashim, 7 dan Asher Ali, 3, yang bersamanya pada saat penembakan.
Hudhur mengutip beberapa bait puisi Dr Mehdi Shaheed. Dia mengatakan dalam puisi terakhirnya, yang ditulis pada 28 Maret 2014:
Kita akan bertukar berhadap-hadapan dengan kematian, berkata-kata tentang bagaimana kehidupan dicapai
Tidak ada Yazid yang akan dapat menghapus, karena benarlah   kata-kata anak Batool
Semuanya akan binasa dan yang akan tinggal hanya kata-kata Allah dan Rasul-Nya
Dalam puisi sebelumnya, ia menulis:
Hanya ini harapanku Allah di jalan-Mu
Andai saja darahku bermanfaat!
Ia juga menulis:
karunia Kebenaran telah memberiku minuman kehidupan
sehingga ia telah mengikat jalan kehidupanku dengan Khilafat
Sementara matahari dan bulan mengagumi cahaya Istikhlaf
Kesuraman telah jatuh pada para murid setan
Hadi Ali Sahib, yakni mubaligh kita dan tinggal di sini (di Inggris) untuk waktu yang lama adalah kakak Dr Mehdi Ali Shaheed. Dia mengatakan saudaranya juga menyukai kaligrafi seperti dirinya. Dia menulis saudara kami adalah orang yang luar biasa dan meskipun kehilangannya sangat besar untuk seluruh keluarga kami, dengan karunia Allah semata, keluarga tunduk kepada kehendak Allah dan tetap teguh. Signature email Dr Mehdi Ali adalah dalam bahasa Arab yang artinya: 'Katakanlah kepada orang-orang apa yang baik'
Kakak perempuannya menulis bahwa Dr Mehdi Ali memiliki kepribadian yang bijaksana dan seius dari masa kanak-kanak dan tidak tertarik pada hal-hal yang tidak berguna. Sejak kecil ia mengerjakan Shalat dengan tekun dan merupakan anggota aktif dari badan-badan. Sebagai seorang anak ia biasa menjadi bagian dari kelompok anak-anak yang membangunkan orang untuk Shalat Subuh di Rabwah dengan membaca tilawat keras-keras. Dia mencintai membaca sejak usia dini dan sangat berpengetahuan dalam karya-karya agama. Ia biasa mengambil manfaat dari menemani para tetua di Rabwah. Dia memiliki kecintaan yang khusus pada Rabwah dan akhirnya memberikan hidupnya di wilayah itu. Ia menjadi dokter mengikuti keinginan orangtuanya dan memang menjadi dokter yang sangat ulung. Dia menerima banyak penghargaan untuk profesinya. Dia tidak pernah menyia-nyiakan waktu dan selalu mencari pengetahuan. Meskipun jadwal sibuk, ia menyisihkan waktu untuk menghabiskan waktu dengan istri dan anak-anaknya dan mengajari anak-anaknya membaca Al-Qur'an. Dia memiliki sifat yang sangat pemaaf dan lebih suka menempatkan dirinya dalam kesulitan daripada membiarkan orang lain menderita.
Teman sekamar kuliahnya Dr Mahmood menulis bahwa Dr Mehdi Ali dawam dalam shalat dan puasa sejak hari-hari kuliah. Dia sedikit lebih senior dari Dr Mahmood, sehingga ia membimbing dan membantunya dengan sangat lembut. Dia adalah bagian dari kelompok dokter yang memelopori Bank Darah Rabwah dan masukannya paling signifikan dalam memulai Bank Darah.
Dr Nasim Rehmatullah Sahib menulis bahwa Dr Mehdi Ali Shaheed adalah orang yang sangat rendah hati yang selalu memiliki senyum di wajahnya.
Hudhur bersabda Dr Mehdi Shaheed bertemu Hudhur beberapa waktu lalu dan sejak mengetahui tentang kesyahidannya, Hudhur melihat wajahnya tersenyum ceria di depan mata beliau. Dia memiliki wajah yang sangat damai. Beberapa, yang telah melihat foto-fotonya, telah menulis kepada Hudhur bahwa Dr Mehdi Ali Shaheed tampak seolah-olah damai tertidur saat dadanya bersimbah darah.
Ketua Jama'at Columbus, Abdul Salam Sahib menulis bahwa Dr Mehdi Ali Shaheed tiba di Columbus sepuluh tahun yang lalu dan selalu menjadi anggota yang sangat aktif. Dia memiliki rasa ketaatan pada Jemaat dan selalu menyambut yang lain dengan riang. Dia tidak pernah menolak setiap tugas yang diberikan kepadanya dan memiliki ghairat kecintaan kepada Khilafat.
Hudhur mengatakan ketika beliau mengunjungi Columbus pada tahun 2012 Dr Mehdi Ali Shaheed telah terjaga sepanjang malam untuk menghias masjid dan melakukan kaligrafi dengan Hadi Ali Sahib dan kemudian ia pergi bekerja di pagi hari. Dia selalu membayar untuk apa pun dekorasi pekerjaan masjid yang ia lakukan dari kantongnya sendiri. Ketika ia bekerja di sekitar masjid tidak ada yang bisa membayangkan bahwa dia adalah seorang dokter senior. Dia bekerja dengan sangat sederhana
Seorang teman dokter menulis bahwa ia memiliki kesempatan untuk bekerja dengannya. Kadang-kadang orang merasa iri atas kesuksesan profesionalnya dan menciptakan kesulitan baginya. Namun, ia selalu menghadapi situasi seperti itu dengan riang dan tidak pernah terlihat menampakkan kemarahan dan selalu tenang dan tersenyum. Ia biasa mengatakan mengapa kita harus terganggu, kita memiliki doa-doa Khalifah-e-waqt dengan kita.
Ketika ia datang ke sini (Inggris) ia bertemu Hudhur dan sangat senang dan sekembalinya dia mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia telah bertemu Hudhur dan berbicara tentang pertemuan itu.
Emailnya biasa menggunakan signature bahwa seseorang harus menimbulkan perubahan dalam dirinya yang ingin dia lihat pada orang lain, dan ia adalah contoh hidup dari hal ini.
Dr Noori Sahib Tahir Heart Institute menulis bahwa Dr Mehdi Ali sangat populer di kalangan pasien. Orang-orang miskin sangat semangat datang kepadanya untuk pengobatan. Dia memperlakukan setiap pasien dengan perhatian pribadi. Dia memiliki sifat yang sangat sederhana dan berpakaian secara sederhana sehingga sulit membedakannya ketika diantara pasien. Dia berkhidmat secara sukarela Tahir Heart Institute. Kunjungan rutinnya ke Tahir Heart Institute menunjukkan komitmen yang tulus kepada profesinya. Dia memiliki sifat yang sangat rendah hati dan memori yang sangat baik. minatnya meliputi Al-Qur'an, buku-buku Hadhrat Masih Mau'ud as., puisi dan kaligrafi.
Mubarak Siddiqui Sahib, yang ada di sini, adalah teman sekelas. Dia menulis bahwa Mehdi Ali memiliki kualitas seorang mukmin sejati dari usia dini. Dia sangat cerdas dan seorang hamba setia Jama'at yang mencintai Khilafat. Walaupun ada di depan kami dalam performa akademik dan keuangan, ia memiliki sifat yang sangat rendah hati dan sabar. Kadang-kadang selama hari-hari sekolah saya tidak memiliki beberapa buku pelajaran. Dia mengatakan kepada saya, saya telah membaca buku ini setengah hari, sekarang anda membacanya untuk sisa hari itu. Sedemikian rupa sehingga, kadang-kadang ia bahkan meminjamkan bukunya sehari sebelum ujian, meskipun demikian kebanyakan waktu ia meraih posisi pertama di kelas. Ketika ia baru-baru ini datang ke London saya berkata kepadanya Anda sekarang seorang ahli bedah terkenal di Amerika Serikat, mari kita pergi ke sebuah restoran yang sangat baik. Tapi dia menjawab saya orang yang rendah hati yang sama. Kita bisa pergi makan di setiap restoran yang sederhana. Saya tidak pernah mendengar dia mengatakan satupun kata tidak beradab dan dia memiliki rasa penghormatan untuk Jama'at. Tidak ada yang berani mengatakan sesuatu yang negatif di hadapannya tentang seorang pengurus kecil. Dia adalah seorang Ahmadi teladan dan membantu teman-temannya secara finansial dengan sangat diam-diam.
Teman lainnya menulis bahwa Dr Mehdi Ali memiliki suara yang sangat merdu dan berpartisipasi dalam Tilawat dan kompetisi pembacaan puisi sejak usia dini dan mencapai posisi yang baik. Dia sering membacakan bait-bait sair Hadhrat Muslih Mau’ud ra., yang temannya mengatakan menggema sejak kewafatannya:
Selamanya mereka telah membuat makar untuk menghancurkan taman Ahmad
Tapi rencana Tuhan tersembunyi menunggu di jalan mereka
Mengapa seorang mukmin sejati mencari pembunuh!
Matanya bercahaya dan nafasnya seperti pedang!
Hai para penindas '! Dosa-dosa kalian akan menjadi kejatuhan kalian
Mereka akan menjerat kaki kalian seperti belenggu!
Dr Sultan Mubasher Sahib menulis bahwa Dr Mehdi Ali adalah yang paling penuh kasih tentang orang miskin. Dia membuka rekening bank pada kunjungan terakhirnya ke Rabwah dan meminta Dr Mubasher untuk membantu orang miskin dengan dana yang ia simpan. Setelah dia menelepon untuk mengatakan bahwa mantan pekerja Jama'at membutuhkan dana karena ia sedang membangun rumah, dan jika bisa dia dibantu dengan Rupee 100.000. Dia juga mengatakan bahwa ia akan membayar biaya kuliah setiap mahasiswa kedokteran.
Teman Dr Mehdi Hafiz Abdul Qudoos mengatakan bahwa ketika Dr Mehdi bekerja di rumah sakit Fazl Umar ia datang menemuinya dan mengatakan kepadanya bahwa pasien tunawisma di rumah sakit membutuhkan darah. Ia mengatakan ia telah memberikan satu botol darah dan ingin temannya untuk memberikan botol yang lain.
Dr Mehdi Ali Shaheed biasa mengirim bahan untuk Tahir Heart Institute termasuk stent dan biasa mengatakan bahwa ia bangga mengkhidmati rumah sakit. Dia ingin membangun rumah di Rabwah sehingga ia tidak menjadi beban pada akomodasi Jama'at. Dia puas tentang perkembangan anak-anaknya meskipun tinggal di USA. Ini karena dia secara pribadi menyediakan waktu untuk anak-anaknya.
Salah satu temannya mengatakan bahwa mereka memiliki hubungan persaudaraan yang penuh kasih. Dia mengatakan ketika ia tiba di Rabwah kali ini pada hari Sabtu dia menelepon saya dan meminta untuk datang. Waktu itu jam 10 malam dan saya memintanya untuk beristirahat, tapi dia bersikeras supaya aku pergi menemuinya. Kami bertemu. Dengan penuh kasih ia memberikan stetoskop terbaru sebagai hadiah, bertanya kepada saya tentang arah kiblat dll. Dia mengatakan kami bertemu larut malam dan berbicara sampai 11:15 ketika saya pergi. Beberapa jam kemudian, di pagi hari ia pergi ke Bahisti Maqbarah dan menjadi syahid di sana.
Situs web koran Dawn mengomentari kesyahidan Dr Mehdi Ali dengan memberikan latar belakang penentangan terhadap Jama'at diikuti dengan kata-kata:
'Dr Qamar Ali Mehdi bukan dokter biasa. Sementara ia memegang Young Investigator Award oleh American College of Cardiology dan termasuk diantara Dokter Top Amerika untuk tahun 2003-2004 dan Ahli jantung Top Amerika selama bertahun-tahun 2005, 2006, 2007, 2009, 2010, 2011, dan 2012. Dia juga memegang Pyysicia Recognition Award oleh American Medical Association. Wajah cerahnya yang  berkacamata tersenyum di samping profilnya yang berbunyi:
"Saya percaya dalam memberikan perawatan terbaik pada pasien, mempertahankan standar profesional tertinggi, memberikan kontribusi bagi kemajuan lembaga yang saya tergaung didalamnya. Prioritas pertama saya adalah melaksanakan tanggung jawab profesional saya dengan kompetensi, kejujuran dan integritas. "
Dan dia memang melaksanakannya dengan kompetensi, kejujuran dan integritas.
Sebagai kesimpulan, penulis mengamati:
"Maafkan aku, Dr Qamar Ali Mehdi, saya gagal melindungi Anda tetapi saya mengangkat suara saya terhadap penganiayaan ini. Saya mengabaikan keselamatan saya supaya besok aku tidak mati tanpa terdengar."
Banyak surat kabar dari Amerika Serikat, Kanada dan Inggris di seluruh dunia telah mengutuk pembunuhan biadab dan tidak manusiawi Dr Mehdi Ali. Lebih dari tiga puluh surat kabar telah memuat berita tersebut. Ini termasuk, National Post Canada, The Star Canada, CBC News Canada, Global News, CNN, USA Today, New York Times, Washington Post, Columbus Despatch, Wall Street Journal, The Express Tribune, Washington Times, The Strategic Intelligence, Daily Mail, BBC Urdu, Al Jezeera, Down dan lain-lain. Sementara semua koran tersebut mengutuk pembunuhan barbar Dr Mehdi Ali, mereka juga memperkenalkan Jama'at dan rincian yang diberikan tentang penganiayaan terhadap kita dari beberapa dekade terakhir. Dengan cara pengenalan koran ini telah menyebutkan pendakwaan Hadhrat Masih Mau’ud as. dan menyebutkan nama beliau, mereka juga menyebutkan bahwa Ahmadiyah adalah sebuah komunitas yang damai dan mengutuk pembunuhan orang tak berdosa atas nama Jihad. Beberapa makalah juga memuji kerja sosial Jama'at. Dr Mehdi Ali membuka jalan baru pertablighan dengan memberikan hidupnya dan membuat Jama'at diperkenalkan.
Wall Street Journal, yang merupakan surat kabar terkenal di dunia yang diterbitkan di Amerika Serikat telah meliput berita kesyahidannya dengan memperkenalkan Jama'at dan mengutip tentang penganiayaan terhadapnya dan kemudian mengutip Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan: "Setiap agama minoritas di Pakistan dianiaya, namun komunitas Ahmadiyah menghadapi perlakuan terburuk. Beberapa surat kabar berbahasa lokal mempublikasikan materi anti-Ahmadi tetapi tidak ada tindakan terhadap mereka. Jika komunitas Kristen diserang, Anda akan melihat perdana menteri mengeluarkan pernyataan kutukan, pejabat mengunjungi korban. Tapi itu tidak terjadi dengan komunitas Ahmadiyah. Tidak ada satu pun yang berdiri disisi mereka. 'Hudhur menyatakan Allah berdiri disisi Ahmadiyah dan akan terus berdiri disisi kita di masa depan.
Surat kabar itu juga mengutip seorang rekan Dr Mehdi Ali, Shantani Sinha: "Dia adalah salah seorang yang paling jujur, etis dan jenis orang yang tidak ada keburukan sedikitpun padanya" kata Dr Sinha, dia menambahkan bahwa Dr . Qamar kembali ke Pakistan untuk memberikan perawatan jantung gratis. '. Ia sangat pemurah.’ Dr Sinha juga mengatakan: "Ada kemungkinan bahwa ini bisa terjadi, dan ia tahu itu. Saya hanya berharap bahwa hal itu mungkin akan membantu meningkatkan kesadaran tentang pembunuhan yang tidak masuk akal terhadap orang yang sangat baik yang telah pergi untuk melakukan hal yang baik. "
Surat kabar itu juga mengutip seorang pejabat polisi mengatakan: "Kita sering melihat pamflet dan poster yang mengatakan untuk dirawat di rumah sakit ini adalah bertentangan dengan Islam karena ini dijalankan oleh Ahmadiyah '
Al Jazeera melaporkan seorang peneliti mengatakan bahwa laporan berkala yang diterima tentang orang-orang yang menyerang komunitas Ahmadiyah aman, karena tahu bahwa negara tidak akan melakukan apa-apa untuk membawa mereka ke pengadilan.
Washington Post juga melaporkan bahwa kejahatan ini terjadi karena semua orang tahu tidak ada tindakan yang akan diambil.
Lancaster Gazette, sebuah koran lokal dari daerah tempat tinggal Dr Mehdi telah meliput kesyahidannya secara rinci dan dengan komentar dari rekan-rekannya. "Ini menyedihkan," kata manajer pengembangan bisnis kardiovaskular Kelly Marion. Ada banyak air mata, dan Dr Qamar tidak sangat dirindukan.'
Qamar adalah anggota dokter pendiri Gordon B. Snider Cardiovascular Institute di FMC pada tahun 2011 dan dihormati sebagai Legendary Philanthropist oleh pusat medis pada tahun 2013. "Makalah ini juga mengatakan bahwa kematian Dr Mehdi tidak hanya mempengaruhi komunitas Ahmadiyah tetapi juga telah dirasakan oleh masyarakat luas.
Dalam liputan beritanya, The Columbus Dispatch mewawancarai anak Dr Mehdi Ali dan melaporkan: 'Apakah yang dirasakan sang anak ketika ayahnya dibunuh karena pelanggaran memberikan perawatan medis gratis bagi masyarakat miskin di tanah kelahirannya? Abdullah Ali mempertimbangkan pertanyaan itu. "Saya kecewa," kata anak 16 tahun itu dengan tenang. ‘Bukan marah atau dendam. '
Fox 28 Columbus juga melakukan wawancara terhadap putra Dr Mehdi Ali Abdullah Ali di mana dia mengatakan bahwa ayahnya adalah orang besar dan ia yakin bahwa seandainya si pembunuh berhenti untuk bicara dengan dia, dia akan membawa beberapa perubahan positif dalam hidup mereka. Dia mengatakan para pembunuh hanya melakukan ini untuk menyakiti jemaat, yang ia yakin mereka tidak tahu apa-apa tentangnya.
Hudhur mengatakan bahwa memang, ini adalah kenyataan. Para maulawi telah meracuni orang melawan kita, yang benar-benar tidak tahu tentang hal-hal itu.
BBC Urdu juga telah meliput kesyahidan dan menyebutkan penganiayaan terhadap Ahmadiyah dan juga menerbitkan gambar dari pamflet yang memberitahu orang-orang bahwa mendapatkan perawatan dari Tahir Heart Institute adalah haram dan dosa besar. Pamflet itu juga mengatakan bahwa siapa pun yang memiliki hubungan dengan Ahmadiyah menjadi kafir. Inna lillah!
Syahid ini memiliki kehidupan yang sukses dan menggunakannya untuk  melayani kemanusiaan dan mendapatkan kematian yang memberinya hidup yang kekal dengan Allah. Semoga Allah memberikan saudara kita ini kedudukan tinggi di surga dan semoga kedudukannya terus meningkat, semoga dia diberikan tempat di kaki para kekasih Allah. Semoga Tuhan menjaga istri dan anak-anaknya dalam perlindungan-Nya dan semoga semua keinginan dan doa dari Dr Mehdi Ali untuk anak-anaknya terkabul. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, senjata terbesar untuk meraih kemajuan dan mengalahkan musuh adalah doa. Namun, Tuhan juga menarik perhatian dengan cara-cara dan sarana tertentu yang nampak yang juga harus digunakan sebanyak mungkin. Oleh karena itu, berdasarkan kejadian ini, manajemen di Rabwah perlu waspada lebih dari sebelumnya. Manfaatkan sumber daya kalian dan buat perencanaan secara maksimal dan kemudian serahkan masalah tersebut dengan Allah. Setiap warga Rabwah perlu waspada.
Syahid ini telah menumpahkan darahnya di tanah Rabwah dan menarik perhatian kita kepada doa dan perencanaan. Dengan demikian, ada kebutuhan besar untuk memberi perhatian. Ahmadi di seluruh dunia harus berdoa untuk Ahmadi Pakistan karena mereka sekarang hidup dalam kondisi yang sangat tak tertahankan dan situasi memburuk! Semoga Allah juga memberi taufik kepada kita untuk melakukannya! Seluruh negeri telah menjadi tempat kekejaman dan penindasan. Beberapa hari yang lalu seorang wanita dilempari batu sampai mati di luar Pengadilan Tinggi. Pembunuhan dan kekacauan terjadi di sana setiap hari dan kita bahkan tidak bisa mengatakan bahwa itu adalah karena mereka telah mensyahidkan seorang Ahmadi. Ketika pernsyahidan ini, penindasan ini berlangsung, tentu aparat kepolisian hadir dan itu terjadi di depan mereka.
Penindasan di Pakistan ini berlangsung atas nama Allah dan Rasul-Nya. Atas nama Rasul itu yang merupakan dermawan terhadap kemanusiaan, yang merupakan rahmat bagi semesta alam. Hati kita berdarah atas hal ini. Jika mereka harus melakukan penindasan setidaknya mereka mestinya tidak melakukannya atas nama Allah dan Rasul-Nya. Mereka seharusnya tidak melakukan penganiayaan atas nama sang dermawan kemanusiaan dan rahmat bagi seluruh alam dan memburukkan nama Islam! Tapi mereka tidak mengerti dan mereka tidak tahu kemana mereka menuju! Ketika keputusan Allah akan terjadi dan Insya Allah akan terjadi, orang-orang ini akan dilenyapkan. Para penindas tidak akan tertinggal maupun para pendukung penindasan. Jadi, kita perlu berdoa dan banyak berdoa. Semoga Tuhan menjauhkan masyarakat dari jeratan para maulwi dan semoga mereka memahami kebenaran dan menerima Imam Zaman.
Hudhur mengatakan beliau akan mengimami shalat jenazah gaib untuk syahid setelah shalat Jumat.

TIDAK BAIK MENETAPKAN SUATU SYARAT DALAM DOA

”Aku sering menyesalkan, yakni ketika orang-orang mengirimkan surat-surat permohonan doa, dan bersamaan dengan itu juga mereka menuliskan bahwa, “Jika doa ini tidak dikabulkan maka kami akan menganggap Anda pendusta.”

Sangat disayangkan, betapa orang-orang ini tidak tahu sama sekali mengenai adab (tata-cara) berdoa. Mereka tidak tahu syarat-syarat bagaimana untuk orang yang berdoa dan untuk orang-orang yang memohon doa. Sebelum doa dipanjatkan orang-orang ini terlebih dulu sudah menjadi korban prasangka buruk, dan mereka ingin mengungkit budi baik mereka kalau mereka beriman [kepada pendakwaan saya], dan mereka mengancam tidak akan beriman dan akan mendatangkan tuduhan sebagai pendusta.

Dengan membaca surat seperti ini aku merasakan bau busuk, dan terpikir oleh saya bahwa bahwa lebih baik jika mereka tidak menulis surat sama-sekali untuk memohon doa.” 
(Malfuzat, jld. II, hlm. 196).

PANJATKANLAH DOA

”Doa adalah sesuatu yang sangat berguna. Namun sangat disayangkan bahwa orang-orang tidak memahami apa doa itu. Sebagian orang memahami bahwa setiap doa – dalam cara dan kondisi apa pun dipanjatkan – hendaknya dikabulkan. Oleh sebab itu ketika mereka memanjatkan doa kemudian mereka tidak mendapatkan hasilnya seperti yang mereka tentukan (inginkan) maka mereka menjadi putus asa dan putus harapan lalu berprasangka buruk terhadap Allah Ta’ala.

Padahal orang mukmin itu hendaknya seperti ini, yakni jika secara zahir dia tidak berhasil di dalam doanya maka hendaknya dia tidak berputus asa, sebab rahmat Ilahi menetapkan bahwa doa itu tidak bermanfaat bagi dirinya. Lihat, jika seorang anak kecil ingin memegang sebuah bara maka sang ibu akan berlari untuk menangkapnya, bahkan jika atas kebodohannya itu anak tersebut ditampar sekali pun hal itu tidaklah mengherankan.

Seperti itu pulalah saya merasakan suatu kelezatan dan kenikmatan tatkala saya merenungkan falsafah doa ini, dan aku melihat bahwa Tuhan Yang Maha Mengetahui itu sungguh tahu mana doa yang bermanfaat [bagi seseorang dan mana yang tidak bermanfaat].” (Malfuzat, jld. II, hlm. 196).

PENGABULAN DOA

”Doa (permohonan) adalah suatu hal yang penting. Sayang orang-orang tidak mengetahui apa hal itu sesungguhnya. Sebagian mereka menganggap bahwa apa pun yang diminta harus diberikan (dikabulkan). Itulah sebabnya mengapa ketika mereka meminta sesuatu dan tidak diberikan Tuhan kepada mereka maka mereka menjadi putus asa dan berpikiran buruk terhadap Tuhan. Sedangkan sifat orang mukmin adalah sekali pun dia tidak diberikan apa yang dia minta melalui doanya dia tidak menjadi putus asa, sebab dia tidak diberikan karena kasih-sayang Tuhan menganggapnya tidak bermanfaat baginya.

Perhatikanlah! Jika seorang anak ingin memegang arang yang membara maka sang ibu akan lari menahan tangannya, dan mungkin sang ibu akan memukulnya atas perbuatannya itu. Ketika saya memahami hakikat doa dan menyadari bahwa Tuhan Yang Maha Tahu mengetahui apa yang baik dan yang buruk bagi manusia, hal itu benar-benar memberikan kenikmatan bagi saya.” (Malfuzat, jld. II, hlm. 195).

FILSAFAT BARAT PENUH KESESATAN

   “Ingatlah, filsafat Eropa dipenuhi oleh kesesatan. Ia menarik manusia kepada kebinasaan.” (Malfuzat, jld. II, hlm. 194).