Menu

Saturday 14 February 2015

JIHAD DI ZAMAN SEKARANG

Ada satu hal lagi, mengenai contoh yang pertama tadi, yakni yang menjadi tujuan pada saat itu adalah memperlihatkan keberanian. Itulah sikap yang pada masa itu dianggap paling terpuji dan paling dicintai, sedangkan pada masa sekarang ini peperangan sudah merupakan suatu teknologi, yang sambil duduk jauh-jauh pun seseorang dapat menembakkan meriam dan senapan. Namun pada masa dahulu itu pemberani yang sejati adalah orang yang tidak takut di hadapan pedang-pedang. Akan tetapi teknologi perang pada masa sekarang ini merupakan upaya untuk menutup-nutupi para pengecut. Yang ada sekarang ini bukanlah sikap pemberani, melainkan siapa saja yang memiliki peralatan perang baru dan meriam-meriam baru serta dia dapat menggunakannya maka dia bisa menang.

Maksud dan tujuan peperangan zaman dahulu adalah untuk menampilkan potensi keberanian terselubung yang dimiliki orang-orang mukmin. Dan sebagaimana yang Allah Ta’ala kehendaki potensi [keberanian] tersebut telah ditampilkan di hadapan dunia dengan cara yang sangat baik. Sekarang ini hal itu tidak dibutuhkan lagi, sebab sekarang peperangan teah berbentuk teknologi dan kelicikan serta taktik. Dan peralatan-peralatan perang baru serta teknologi yang pelik telah menghapuuskan potensi [keberanian] yang berharga dan patut dibanggakan itu.

Pada masa permulaan Islam, timbul kebutuhan untuk melakukan peperangan pembelaan diri dan peperangan jasmaniah, sebab para pengimbau kea rah Islam pada masa-masa itu tidak dijawab dengan dalil-dalil mau pun argumentasi pula melainkan dijawab dengan pedang. Oleh karena itu tidak ada cara lain kecuali terpaksa menggunakan pedang.

Namun sekarang jawaban [lawan] tidak diberikan melalui pedang melainkan melalui pena (tulisan) dan dalil-dalil yang telah dilancarkan serangan-serangan terhadap Islam. Itulah sebabnya Allah Ta’ala pada zaman ini menghendaki agar fungsi pedang digantikan dengan pena. Dan supaya para penentang dihalau dengan melawan mereka menggunakan tulisan. Oleh karena itu sekarang tidak patut bagi siapapun untuk berusaha menjawab pena (tulisan lawan) dengan menggunakan pedang.” 
 
(Malfuzhat ,jld.I, hlm. 58-59).

No comments:

Post a Comment