Menu

Saturday 14 February 2015

SAAT INI YANG DIBUTUHKAN ADALAH PENA

Saat ini yang dibutuhkan adalah – pahamilah dengan seyakin-yakinnya – bukanlah pedang melainkan pena. Para penentang kita telah menaburkan kebimbangan-kebimbangan mengenai Islam, dan dari sudut pandangan ilmu pengetahuan mereka ingin menyerang agama sejati Allah Ta’ala. Allah Ta’ala telah menggerakkan aku untuk menggunakan sejata pena lalu turun di medan pertempuran pentehauan dan ………ilmiah ini. Dan supaya aku juga memperlihatkan hebatnya keberanian ruhaniah serta kekuatan batiniah yang dimiliki Islam.

Kapan pula aku layak untuk turun di medan ini? Justru hanyalah karunia dari Allah Ta’ala dan merupakan anugerah-Nya yang tak terhingga bahwa Dia menghnedaki supaya melalui tangan seorang manusia yang lemah seperti aku ini kehormatan agama-Nya dizahirkan.

Suatu waktu aku menghitung kritikan-kritikan dan serangan yang dilontyarkan oleh para penentang kita terhadap Islam, maka jumlahnya – menurt perkiraan dan perhutunganku – telah mencapai tiga ribu, dan aku memperkirakan bahwa sekarang akan semakin bertambah lagi.

Jangan sampai ada yang beranggapan bahwa fondasi (landasan) Islam, terletak pada hal-hal yang begitu lemah, sehingga tiga ribu kritikan dapat ………. padanya. Tidak! Sama sekali tidak! Kritikan-kritikan ini tampil sebagai kritikan hanya dalam pandangan orang-orang yang terkebelakang atau bodoh. Namun aku katakan kepada kalian dengan sebenar-benarnya, ketika aku menghitung kritikan-kritikan tersebut, waktu itu pun aku mendalami bahwa di lapisan dasar kritikan-kritan tersebut pada hakikatnya terdapat shadaqat (kebenaran-kebenaran) yang sangta lanagka, yang idak tampak oleh para pengeritik karena mereka tidak memiliki bashirat (pandangan ruhaniah). Dan pada hakikatnya ini merupakan hikmah Allah Ta’ala, bahw adi mana saja pengeritik buta datang dan menebak-nebak, ternyata di situ Dia telah meletakkan khzanah hakikat dan makrfat yang terselubung.” 
 
(Malfuzhat, jld. I, hlm. 59-60).

No comments:

Post a Comment