Yang maksudnya adalah, bahwa untuk menyaksikan alam akhirat itu kita harus membawa mata dari dunia ini. Untuk merasakan alam [akhirat] itu harus diadakan persiapan di dunia ini juga. Nah, apakah dapat dianggap bahwa Allah Ta’ala membuat janji kemudian Dia tidak akan memenuhinya?
Yang dimaksud dengan buta adalah orang yang kosong dari makrifat ruhaniah serta kelezatan ruhaniah. Seseorang dengan taqlid buta dikatakan Muslim (orang Islam) karena dia telah ilahirkan di dalam keluarga Islam (Muslim). Demikian juga, seorang Kristen telah lahir di kalangan orang Kristen maka duia menjadi Kristen.
Kecintaannya terhadap agamapun diragukan. Dia melewati waktu-waktunya di kalangan orang-orang yang mencela Tuhan dan Rasul-Nya. Sebabnya hanyalah bahwa orang seperti itu tidak memiliki mata ruhani. Di dalam dirinya tidak terdapat kecintaan terhadap agama. Dan selain itu, apakah seorang pencinta setia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kekasihnya?
Ringkasnya, Allah Ta'ala telah mengajarkan bahwa, “Aku siap untuk memberi, seandainya engkau siap untuk mengambilnya". Jadi, memanjatkan doa pun sudah merupakan persiapan untuk mengambil hidayat (petunjuk) tersebut” (Malfuzat, jld I, hlm 20 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
No comments:
Post a Comment