Ahmadiyya Priangan Timur

.

Sunday, 25 October 2015

H. Ii Argadiraksa: Ujian Semakin Menggairahkannya Membangun Masjid | Baitur Rahim Singaparna

“Keyakinan kami masjid ini masjid Allah bukan masjid saya. Kalau dirusak Dia yang akan membangunnya kembali." ~ H. Ii Argadiraksa pada Masjid Baitur Rahim Singaparna

H. Ii Argadiraksa tokoh jemaat Ahmadiyah Singaparna
H. Ii Argadiraksa, tokoh Jemaat Ahmadiyah Singaparna
Dimasa senja usianya yang telah berkepala tujuh H. Ii Argadiraksa tokoh Jemaat Ahmadiyah Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat ini selalu terpancar kegembiraan dan gairat untuk mengkhidmati JemaatNya.

Beliau merupakan tokoh sentral dalam renovasi Masjid Baitur Rahim Jemaat Ahmadiyah Singaparna sehingga kini masjid selain lebih luas juga memiliki beberapa fasilitas khusus sebagai pusat kegiatan organisasi Jemaat Ahmadiyah Singaparna.

Masjid Baitur Rahim yang terletak di kampung Babakan Sindang Desa Cipakat Kecamatan Singaparna yang berada tidak jauh dari komplek Pondok Pesantren Cipasung adalah masjid yang awal mulanya dibangun pada tahun 1925 oleh orang tua H. Ii Argadiraksa sebagai masjid milik keluarga Argadiraksa. Dalam perjalanannya masjid diserahkan kepada Jemaat Ahmadiyah pada tahun 1930-an setelah seluruh jamaah baiat menerima kebenaran Jemaat Ahmadiyah.

Pasca penekanan dan penutupan paksa Masjid Mahmud yang terletak di Kampung Badak Paeh pada tahun 2005, pusat kegiatan Jemaat Ahmadiyah dipindahkan ke Masjid Baitur Rahim yang semula merupakan masjid kelompok bagi anggota Jemaaat Ahmadiyah yang berada di kampung Babakan Sindang. 

H. Ii Argadiraksa yang telah pensiun dari pekerjaannya bercita-cita untuk memperluas dan melengkapi fasilitas masjid Baitur Rahim, keterikatannya akan sejarah masjid Baitur Rahim yang dihibahkan oleh keluarga Argadiraksa membuat H. Ii Argadiraksa semakin bergairat untuk mewujudkan cita-citanya merenovasi masjid Baiturrahim.

Kendala utama adalah belum adanya biaya untuk menjalankan proses pembangunan, aset tanah yang dimilikinya di daerah Depok yang bernilai Rp 1 Milyar belum laku ada yang membeli, H. Ii berjanji bahwa bila asetnya tersebut laku terjual semua uang hasil penjualannya akan digunakan untuk pembangunan masjid.

Atas nasihat Hj. Uun Syarifatunnisa Makih (Sadr LI Indonesia periode sebelumnya), H. Ii menulis surat kepada Hazrat Khalifah melalui bantuan Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesia, tidak lama setelah itu atas karunia Allah asetnya tejual dengan segala kemudahan dalam proses jual belinya. (Baca juga: Amir Jemaat Ahmadiyah Menyeru Memakmurkan Masjid | Tasyakur Masjid Baitur Rahim Singaparna )

Beliaupun mendapat surat balasan dari Hazrat Khalifah yang salah satu nasihatnya agar dalam pembangunan masjid tidak di monopoli oleh seseorang harus dibangun bersama-sama anggota Jemaat lainya agar tidak memunculkan sifat riya. 

Atas nasihat Huzoor tersebut H. Ii Argadiraksa mengikutsertakan anggota jemaat lainnya yang turut ikut menyumbangkan hartanya dalam pembangunan masjid Baiturrahim, H. Ii Argadiraksa yang adalah seorang arsitek turun langsung dalam pengawasan selama 4 tahun pembangunan perluasan masjid Baitur Rahim.

Jemaat Ahmadiyah Singaparna memberi amanah khusus kepada H. Ii Argadiraksa untuk menjadi Ketua Panitia Pembangunan Masjid Baiturrahim, 4 tahun masa pembangunan dari tahun 2011 sampai 2015 dilaksanakan dalam 2 tahap pembangunan.

Tahap pertama Pembangunan dilakukan dari tahun 2011-2014 dengan mendirikan dan merenovasi rumah misi menjadi Gedung kaum ibu (Gedung serbaguna) yang tediri dari 3 lantai seluas 400 m2 dan dapat menampung 250 orang jamaah. Untuk tahap pertama pembangunan ini total menghabiskan biaya sebesar Rp 490 juta yang berasal dari sumbangan pribadi Rp 180 juta, sumbangan dari anggota Jemaat Ahmadiyah asal Singaparna yang berada diluar kota sebesar Rp 225 juta serta bantuan dari PB Jemaat Ahmadiyah sebesar Rp 80 juta.

Tahap kedua dimulai pada Agustus 2014 sampai Oktober 2015 dengan memperluas gedung utama masjid hingga dapat menampung 600 orang jamaah, bangunan seluas 500 m2 terdiri dari 1 lantai diperluas dengan penambahan beberapa ruangan khusus untuk kamar tamu, kantor, ruang rapat, Tabligh Center, Klinik Homeopathy, ruang bayar candah dan tempat air wudhu dan toilet. Total biaya yang dihabiskan sebesar Rp 1,3 Milyar. Dana berasal dari sumbangan pribadi Rp 1,25 Milyar dan sumbangan anggota Jemaat Ahmadiyah Singaparna Rp 50 juta. 

Total 2 tahap pembangunan menghabiskan biaya Rp 1,79 Milyar selama empat tahun proses pembangunan. Total 11 fasilitas baru dibangun selama proses pembangunan terdiri dari Kantor Pengurus, Ruang Rapat, Perpustakaan/Tabligh Center, Rumah Tamu, Ruang Khusus Ibu & anak, Tempat Wudhu kaum bapak, Tempat wudhu kaum ibu, Dapur Umum, Klinik Homeopathy dan Ruang Bayar Candah.

Selain itu juga kompleks pemakaman musi/musiah yang terletak bersebelahan dengan Masjid Baitur Rahim dipercantik selama proses renovasi Masjid.

Tidak sedikit ujian yang harus dihadapi oleh H. Ii Argadiraksa selama 4 tahun proses pembangunan dari ujian terkecil berupa penekanan dari pihak-pihak tertentu yang tidak senang dengan perluasan pembangunan masjid Baitur Rahim sampai ujian terberat berupa 4 kali perusakan oleh kelompok intoleran dan usaha penyegelan masjid. 

Namun semua itu dihadapi H. Ii Argadiraksa beserta seluruh anggota Jemaat Ahmadiyah Singaparna dengan penuh kesabaran dan ketawakalan, bahkan bagi H. Ii Argadiraksa ujian berat yang ia hadapi tidak sedikitpun membuatnya ciut malah semakin membuatnya bergairah untuk sesegera mungkin menyelesaikan pembangunan Masjid Baitur Rahim yang jauh lebih megah.

Masjdi Baitur Rahim Jemaat Ahmadiyah Singaparna
Masjid Baitur Rahim, Jemaat Ahmadiyah Singaparna
Renovasi yang dilakukan hanya merubah bangunan utama sementara gapura yang terletak didepan masjid tidak mengalami perubahan dan menjadi ornamen ciri khusus dari Masjid Baitur Rahim Jemaat Ahmadiyah Singaparna, bangunan gapura tersebut telah masuk cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah sebagai bangunan asli yang telah ada sejak tahun 1925 saat awal mula masjid dibangun.

Anggota Jemaat Ahmadiyah sendiri tidak hanya memberi pengorbanan berupa nominal uang, beberapa diantara mereka turut menyumbangkan berupa kelengkapan fasilitas kantor, perpustakaan/Tabligh Cener serta Sound Sistem Masjid.

Saat Tasyakur pembangunan Masjid Baitur Rahim pada tanggal 25 Oktober 2015, di Masjid tersebut H. Ii Argadiraksa menyampaikan masih banyak keperluan masjid untuk menyempurnakan segala sesuatunya dan itu adalah tugas dari seluruh anggota Jemaat Ahmadiyah selanjutnya untuk melakukan pengorbanan harta di jalan Allah SWT.

Doni Sutriana (Tasikmalaya) 





0 komentar:

Post a Comment