“Jika seluruh umur ini dilewatkan di dalam pekerjaan-pekedaan duniawi, maka apa yang telah dikumpulkan untuk akhirat ? Bangunlah secara khusus untuk tahajud dan dirikanlah dengan penuh minat dan khusuk. Dikarenakan di antara salat-salat itu ada pekerjaan maka akan timbul ujian. Pemberi rezeki adalah Allah Ta’ala. Hendaknya dirikan shalat pada waktunya. Zhuhur dan Asar kadang-kadang bisa dijamak. Allah Ta’ala mengetahui bahwa akan ada orang-orang yang lemah (‘uzur), untuk itulah kelonggaran ini diberikan. Namun kelonggaran ini tidak dilakukan untuk menjamak tiga shalat.
Tatkala di dalam pekerjaan dan hal-hal lainnya menusia mendapat hukuman [dari pimpinan], seandainya menanggung derita itu demi Allah Ta’ala maka betapa indahnya” (Malfuzat, jld I, hlm. 6).
Tatkala di dalam pekerjaan dan hal-hal lainnya menusia mendapat hukuman [dari pimpinan], seandainya menanggung derita itu demi Allah Ta’ala maka betapa indahnya” (Malfuzat, jld I, hlm. 6).