Yogya – SMA Plus Al-Wahid mengadakan wisata ajar untuk yang kedua kalinya ke Yogyakarta pada tanggal 25-28 Nopember 2014 ini. Wisata ajar atau study tour ini diadakan untuk implementasi pembelajaran yang biasa dilaksanakan di sekolah sekaligus ajang perpisahan siswa kelas XII yang akan meninggalkan Al-Wahid dalam beberapa bulan kedepan.
Rombongan berangkat dari Wanasigra pada hari Selasa (25/11) malam dengan menggunakan bus pariwisata. Sekitar 55 orang ikut serta dalam tur yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini. Beberapa orang guru dan 3 orang muballigh pun ikut serta berangkat ke kota Gudeg. Perjalanan cukup lancer walaupun berada di dalam cuaca yang kurang bersahabat malam itu.
Pukul 07.00 WIB rombongan sudah sampai ke destinasi yang pertama yaitu Candi Borobudur, Magelang. Kemegahan candi kebanggaan Indonesia ini menjadi objek yang menarik bagi para siswa. Selain nilai historisnya yang tinggi, banyaknya turis asing juga menjadi daya tarik bagi para siswa sehingga mereka pun memanfaatkannya untuk sekedar mengajak kenalan atau meminta foto bersama.
Rombongan meninggalkan salah satu situs keajaiban dunia ini pada pukul 11.00 WIB menuju Monumen Jogja Kembali atau lebih dikenal dengan monjali dimana para siswa dapat menemukan bagaimana jejak sejarah para pahlawan di Yogyakarta yang dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Sore harinya para siswa menuju penginapan serta menikmati wisata belanja di kawasan terkenal Yogyakarta, jalan Malioboro. Kaos serta tas menjadi barang yang paling banyak diburu oleh para siswa sebagai oleh-oleh atau kenang-kenangan. Selain itu wisata kuliner juga menjadi kesan tersendiri bagi Qanita. “Wedang ronde enak, anget, sama ada rondenya yang unik teh”. “Baru nemu disini”, tambah Nurul.
Hari kedua dimulai dengan mengunjungi Taman Wisata Candi Prambanan. Cuaca yang panas menjadi hal yang membuat perjalanan kesana tidak terlupakan saur Rifa salah satu siswi kelas XII. Candi ini merupakan kompleks candi hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi.
Dari sana para siswa dibawa ke Museum Dirgantara dimana kita dapat melihat berbagai macam model pesawat terbang yang dulu pernah dipakain oleh anggota TNI AU. Semula Keraton Yogyakarta yang menjadi destinasi tetapi batal karena disana sedang ada prosesi sekaten (peringatan maulid nabi Muhammad Saw.).
Akhirnya kunjungan ke Yogyakarta tersebut diakhiri dengan mengunjungi Masjid Yogyakarta yang juga menjadi markaz belasan mahasiswa khuddam yang sedang menjalani studi di Yogyakarta. Disana para siswa mendapatkan motivasi dari Dr. Munawar Ahmad, anggota Jemaat yang menjadi dosen di UIN Sunan Kalijaga. Mereka didorong agar memiliki niat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Beliau juga memberikan tips bagaimana agar dapat diterima di PTN.
Ada juga sharing yang diberikan oleh Reza, salah satu khuddam berprestasi yang pernah menjadi juara debat nasional. Reza mengatakan tidak masalah di kampus mana mereka masuk yang penting adalah bagaimana usaha para siswa itu sendiri. Dua orang alumni siswa Al-Wahid yang juga kuliah di UIN Sunan Kalijaga pun ikut berbagi pengalaman mereka kepada para siswa Al-Wahid.
Akhirnya pada pukul 8 malam bis yang membawa rombongan wisata ajar SMA Plus Al-Wahid berangkat meninggalkan kota Yogyakarta dengan membawa banyak sekali kenangan dan pelajaran. Kebersihan, toleransi, kerapihan serta disiplin merupakan nilai-nilai yang bias diambil oleh para siswa dari DIY Yogyakarta. Sebuah hal yang tidak ternilai mengingat ini adalah saat-saat terakhir kebersamaan mereka sebagai siswa SMA. (Syihab)
0 komentar:
Post a Comment