Liputan oleh : Syihab Ahmad
Merupakan sebuah pengalaman baru bagi para anggota Khuddam dan Athfal wilayah Garut atau Jabar II melaksanakan Ijtima wilayah di Gunung Papandayan, yang menjadi ikon wisata Kabupaten Garut. Sebanyak 13 orang Khuddam termasuk 2 orang muballigh serta 10 orang Athfal mengikuti dengan antusias kegiatan tahunan yang kali ini dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 28 September 2014 ini. Hadir pula seorang simpatisan pada Ijtima kali ini.
Merupakan sebuah pengalaman baru bagi para anggota Khuddam dan Athfal wilayah Garut atau Jabar II melaksanakan Ijtima wilayah di Gunung Papandayan, yang menjadi ikon wisata Kabupaten Garut. Sebanyak 13 orang Khuddam termasuk 2 orang muballigh serta 10 orang Athfal mengikuti dengan antusias kegiatan tahunan yang kali ini dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 28 September 2014 ini. Hadir pula seorang simpatisan pada Ijtima kali ini.
Sebelumnya para peserta Ijtima yang bertajuk “Ririungan Khuddam dan Athfal Kanggo Suksesna Al-Wasiat” (Ijtima Khuddam dan Athfal Untuk Suksesnya Al-Wasiat) ini berkumpul dan berangkat dari Mesjid Mahmud, Sanding hari Sabtu pukul 08.00 WIB. Karena mobil juga dipergunakan untuk mengangkut barang, maka para peserta harus diangkut dua kali sehingga baru tiba di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan pada pukul 11.30 WIB.
Sesampainya di Camp David, tempat perkemahan di kaki gunung Papandayan, para peserta dan panitia langsung mendirikan 5 buah tenda yang telah disiapkan sebelumnya. Hidangan santap siang pun langsung disiapkan untuk mengobati rasa lapar setelah melakukan perjalanan dan mempersiapkan lokasi Ijtima. Setelah makan siang, acara pun dibuka pada pukul 14.30 WIB. Janji khuddam dan athfal pun bergema di tengah hamparan gunung yang terkenal dengan kawahnya ini.
Setelah acara dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Mln. Jafar Ahmad, serta Sholat Zhuhur dan Ashar, peserta pun dibebaskan untuk beristirahat, bercengkrama atau sekedar berkeliling menikmati indahnya pemandangan kaki Papandayan. Panitia memberi nama sesi ini “Lesoang” yaitu Leleson, Sholat, dan Barang tuang (Santai, Sholat dan Makan). Ya, memang bahasa sunda dipakai dan diutamakan dalam kegiatan Ijtima ini untuk juga memperkenalkan budaya tanah kelahiran para peserta.
Malam harinya dengan mengitari api unggun, diadakan diskusi mengenai Al-Wasiyyat. Mln. Jafar Ahmad dan Mln. Syihab Ahmad menjadi narasumber utama pada sesi ini. Mln. Jafar Ahmad menyampaikan bahwa Candah Wasiat merupakan puncak dari pengorbanan seorang Ahmadi. Tentunya dengan dibarengi perubahan akhlak. Terlihat antusiasme peserta dengan beberapa pertanyaan yang diutarakan pada kegiatan di malam hari yang cukup dingin tersebut.
Malam harinya dengan mengitari api unggun, diadakan diskusi mengenai Al-Wasiyyat. Mln. Jafar Ahmad dan Mln. Syihab Ahmad menjadi narasumber utama pada sesi ini. Mln. Jafar Ahmad menyampaikan bahwa Candah Wasiat merupakan puncak dari pengorbanan seorang Ahmadi. Tentunya dengan dibarengi perubahan akhlak. Terlihat antusiasme peserta dengan beberapa pertanyaan yang diutarakan pada kegiatan di malam hari yang cukup dingin tersebut.
Hari kedua dimulai pukul 03.00 dimana para peserta berangkat menuju puncak gunung Papandayan untuk menyaksikan “Meletékna Panon Poe” (Sunrise) yang cukup terkenal indah. Sholat subuh dilaksanakan di kawasan perkemahan Hooberhoot tidak jauh dari puncak yang hendak para peserta tuju. Setelah melihat pemandangan alam ciptaan Allah SWT yang luar biasa, para peserta melanjutkan hiking ke beberapa titik yang menjadi tujuan para pendaki gunung yang bertandang kesana, seperti Hutan Mati, Tegal Alun serta danau kawah Gunung Papandayan. Rasa lelah terbayar kembali ditambah rasa syukur setelah melihat mukjizat Allah SWT ini.
Sekitar pukul 09.00 WIB para peserta kembali ke lokasi Ijtima untuk bersiap-siap melaksanakan penutupan yang dilaksanakan satu jam setelahnya dan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Mln. Syihab Ahmad. Para peserta berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan lagi dan mari taklukkan gunung-gunung yang lainnya. (SA)
Foto-foto lainnya :
Mubarak so Mubarak
ReplyDelete