Ahmadiyya Priangan Timur

.

Sunday, 21 September 2014

KHUTBAH JUMAT: Faedah Kerohanian Jalsah Salanah UK 2014

(Ringkasan Khutbah Jumat Hazrat Khalifatul Masih V 5 September 2014)
Alhamdulillah; Jalsah Salanah UK telah berlangsung pekan lalu dan dengan rahmat Ilahi mereka yang menghadiri dan menyaksikannya melalui MTA di seluruh dunia telah memperoleh faedah dari keberkatannya. Tanggapan yang diterima Hazrat Khalifatul Masih begitu positif. Orang-orang merasakan bahwa ada banyak peningkatan dalam hal pengaturan Jalsah seca keseluruhan dan ceramah-ceramah yang memiliki standar keilmuan dan keruhanian yang tinggi. Sebagaimana tradisi, Huzur melandasi khutbah hari ini, untuk pertama kalinya setelah Jalsah Salanah, dengan menyampaikan sebuah gambaran umum dari acara yang di dalamnya ada nur keberkatan Ilahi. Beliau pun berterimakasih kepada seluruh sukarelawan [panitia] dan menyebutkan beberapa kekurangannya.
Dengan karunia Allah, suasana Jalsah Salanah memberikan efek pada setiap jiwa yang saleh. Beberapa orang non-Muslim dan non-Ahmadi datang ke Jalsah hanya untuk mengetahui apa sebenarnya keberkatan dan manfaat dari Jalsah sebagaimana yang digambarkan oleh para teman Ahmadi mereka.
Setelah merasakan pengalaman Jalsah mayoritas dari mereka mengakui bahwa mereka menemukan pengalaman yang jauh lebih besar daripada yang mereka bayangkan, dan beberapa dari mereka begitu terkesan, hingga akhirnya menyebabkan mereka Bai’at. Tahun ini dua tamu dari Rusia mengambil Bai’at setelah mengamati suasana Jalsah. Meskipun para tamu dari Guatemala, Chile dan Costa Rica yang semuanya berasal dari Amerika Latin tidak bai’at ketika Jalsah, namun telah meninggalkan bekas yang mendalam bagi mereka dan akhirnya, selama mulaqat dengan Huzur mereka mengungkapkan penyesalannya karena tidak bai’at sebelumnya dan mengakui bahwa mereka telah menerima kebenaran dan ingin mengambil bai’at. Dengan demikian, enam orang, empat pria dan dua wanita bai’at kemaren setelah Shalat Dzuhur.
Diantara mereka yang bai’at pada Jalsah kali ini ada seorang teman dari Guatemala yang berasal dari Jordania. Ia mengatakan bahwa ia mengamati amalan yang penuh keutuhan, cinta dan kasih pada Jalsah yang Rasulullah [saw] harapkan tersebut. Ia merasa pengorganisasian Jalsah sangat baik dan begitu terkesan dengan kedisiplinan, keikhlasan serta rasa persatuannya. Ia berkata bahwa Jalsah merupakan sebuah gambaran dari hadits yang di dalamnya Rasulullah [saw] bersabda bahwa orang yang beriman itu ibarat satu tubuh apabila salah satu bagian tubuh sakit, maka akan dirasakan bagian tubuh lainnya! Ia berdoa semoga Allah memberikan ganjaran kepada seluruh panitia Jalsah.
Seorang kawan dari Costa Rica mengatakan bahwa ia begitu terkesan dengan penataan yang sangat baik yang diterapkan oleh Jemaat serta bagaimana masing-masing panitia menjalankan tugasnya. Ia mengungkapkan bahwa ia sangat gembira telah berdiskusi dengan para tamu dari berbagai Negara lainnya dan merasakan keimanannya bertambah. Ia mengatakan bahwa nasihat yang disampaikan Hazrat Khalifatul Masih diperuntukan bagi seluruh umat Islam di dunia tanpa membedakan antara Islam Sunni dan Syiah!
Seorang wanita dari Cosat Rica mengungkapkan bahwa menghadiri Jalsah merupakan sebuah pengalaman yang istimewa dan saling menyayangi antara orang-orang dari berbagai etnik yang berbeda meninggalkan kesan mendalam bagi dirinya. Dia merasakan atmosfer kerohanian dari Bai’at
internasional kuat beraroma zamannya Rasulullah [saw]. Ada beberapa peserta dari Guatemala, Chile dan Costa Rica, yang, setelah menyaksikan Bai’at internasional di Jalsah, kemarin benar-benar yakin dan Bai’at.
Jemaat Ahmadiyah menyebarluaskan pesan keindahan Islam dan masing-masing pengunjung dapat melihat tampilan cinta dan kasih sayang yang memaksa mereka menjadi bagian dari model Islam yang sejati tersebut atau paling tidak keberatan mereka terhadap Islam hilang melalui hal tersebut. Ini merupakan bukti nyata bahwa ajaran Islam tidak pernah usang dan pertolongan serta bantuan Ilahi tidak akan pernah meninggalkan Jemaat Ahmadiyah.
Pernah satu kali sebuah keluarga menceritakan kepada Huzur bahwa di Pakistan salah seorang wanita tua [nenek] mereka merupakan penentang Jemaat. Mereka hidup sebagai satu keluarga besar, namun wanita itu tidak pernah datang ke Jalsah. Sekali waktu ia pergi ke Rabwah dan keluarganya pun mengajaknya ke Jalsah. Di sana ia melihat suasana kerohanian, pengadaan Langgar Khana dan mendengarkan ceramah-ceramah yang begitu berkesan sehingga wanita tua itu pun Bai’at. Hal ini terjadi pada masa Khalifatul Masih kedua. Tentu saja, pada masing-masing Khilafat orang-orang yang menghadiri Jalsah akan mengambil pengaruh positif darinya. Ini merupakan tanda kebenaran Masih Mau’ud [as] dan juga merupakan bukti bahwa pertolongan dan bantuan Ilahi ada pada Khilafat-e-Ahmadiyya. Hal-hal ini tidak akan terwujud melalui upaya manusia. Suasana Jalsah merupakan sumber Tabligh tersembunyi [bisu] yang masing-masing pekerja Ahmadi adalah seorang missionary yang bisu.
Para tamu dari luar begitu terkesan melihat kebisuan ini, mengalir mulus bersama dengan semua relawan, tidak ada kepanikan, tidak ada ucapan kasar; pria, wanita dan anak-anak semuanya asik dalam mengkhidmati orang lain. Jalsah berperan sebagai sumber terbesar untuk meningkatkan keimanan para Ahmadi yang baru pertama kali mengikuti Jalsah, sementara itu jalsah pun sebagai sumber untuk mengecas kembali keimanan bagi para Ahmadi lama. Beberapa tamu dengan jujur mengungkapkan bahwa mereka mewaspadai terhadap adanya kesalahan dan bahkan tahun ini beberapa orang mengatakan secara umum bahwa tingkat keceriaan yang diperlihatkan oleh para pekerja lebih besar daripada sebelumnya.
Selanjutnya Huzur menyampaikan komentar dari beberapa tamu kehormatan Jalsah. Juru bicara dari Kinshasa, Kongo mengatakan bahwa ini adalah kunjungan pertamanya ke Jalsah dan ia menyaksikan seluruh rangkaian acara termasuk Bai’at internasional. Ia merasa setiap orang di Jalsah saling berinteraksi satu dengan yang lainnya seperti sahabat lama. Ia mengatakan bahwa mereka sekali waktu mencoba untuk mengadakan sebuah event di tingkat provinsi di dalam negeri dimana karena pengelolaannya buruk 26 orang mati pada hari pertama. Ia kagum dengan pengorganisasian Jalsah dimana tidak ada satu orang pun yang berbicara dengan nada tinggi bahkan anak-anak kecil menyajikan air minum dengan penuh kecintaan. Anak-anak biasanya ingin memiliki segalanya untuk mereka namun Jemaat sedemikian rupa melatih anak-anak mudah ini bahwa mereka harus mendahulukan kesenangan orang lain terlebih dahulu. Ia menulis bahwa setelah menghadiri Jalsah ia pergi ke kedutaan dan menceritakan kepada duta besar tersebut bahwa ia telah menghadiri banyak sekali konfrensi [pertemuan], namun belum pernah melihat satu pun yang pengelolaannya sebaik sebagaimana yang ia lihat di Jalsah.
Menteri luar negeri Benin mengatakan bahwa ia tidak mempunyai kata-kata untuk mengekspresikan pujianya bagi pengelolaan Jalsah. Ia melihat semangat yang luar biasa dalam pengkhidmatan dikalangan anak-anak dan orang dewasa termasuk orang-orang tua yang tidak memperdulikan diri mereka dan hanya ingin membuat Jalsah tersebut sukses. Ia menyampaikan bahwa ia telah melihat dunia dan telah mengalami penataan yang dibuat oleh Negara super power seperti Amerika Serikat namun belum pernah melihat penataan yang sempurna seperti yang ia jumpai di Jalsah. Ia mengungkapkan bahwa rahasia dibalik kekuatan Jemaat adalah Khalifah mereka, juga mengungkapkan bahwa hari ini hanya Jemaat Ahmadiyah yang berkerja bagi perdamaian dan persaudaraan!
Menteri pertahanan Uganda mengatakan bahwa adalah hal yang tidak mungkin untuk mengekspresikan apa yang ia alami di Jalsah. Ia melihat pameran dan juga telah mulaqat dengan Huzur dimana ia mengatakan kepada Huzur bahwa hanya tentara yang bisa menerapkan kedisiplinan seperti yang ia lihat di Jalsah, Huzur mengatakan bahwa bahkan tentaranya [militer Uganda] tidak bisa menegakan kedisiplinan seperti itu, Menteri Pertahanan Uganda tersebut mengakuinya!
Seorang tamu dari Yunani yang melakukan terjemahan bahasa Yunani untuk Jemaat mengirimkan email yang mengatakan bahwa bukanlah perkara kecil untuk menjumpai sejumlah besar orang yang berkumpul penuh kedamaian seperti itu hanya demi kecintaan, perdamaian serta doa. Ia berkata Jemaat Ahmadiyah tidak hanya memberikan sedekah bagi orang-orang yang tidak mampu bahkan menolong mereka agar berdiri diatas kaki mereka sendiri melalui berbagai macam proyek dan amat rendah hati kendatipun semuanya dilayani. Ia menyatakan bahwa ia tidak mengalami keluhan dari siapapun selama Jalsah dan melihat para relawan membantu dengan riang gembira. Mereka semua bekerja sangat keras untuk melayani para tamu tersebut dan mereka semua ingin para tamu tersebut merasa – [asrama] Jamiah tempat mereka tinggal—benar-benar seperti di rumah sendiri.
Seorang direktur televisi yang berada diantara para tamu dari Nigeria. Ia berkata bahwa semua tata kelola di Jalsah merupakan standar internasional dan ceramah-ceramanya sungguh berkelas. Acara pengambilan Bai’at meninggalkan kesan mendalam baginya. Ia mengatakan bahwa ia merasa sangat emosional dengan kehadiran Hazrat Khalifatul Masih sebab ia dapat melihat bagaimana seluruh Ahmadi tunduk dihadapan Khalifah mereka. Ia belum pernah menyaksikan kecintaan dan kasih sayang seperti itu sebelumnya sebagaimana yang ditunjukan oleh semua orang yang menghadiri Jalsah dan ia berkata sekembalinya ke negerinya ia akan menceritakan kepada orang lain bahwa inilah yang perlu diadopsi seluruh umat Islam.
Seorang wanita yang merupakan asisten editor surat kabar dari Nigeria berkata bahwa setelah menghadiri Jalsah ia menyadari bahwa setiap anggota Jemaat memiliki rasa cinta dan sayang satu sama lainnya, dan semua orang saling menyapa dengan senyum, bahkan siap membantu satu sama lain. Ia mengatakan bahwa ia telah delapan belas tahun menjadi jurnalis dan bisa dikatakan tanpa keraguan bahwa hanya Jemaat Ahmadiya yang merupakan model Islam sejati. Pria dan wanita keduanya menyambut tamu dengan cinta dan keramahan dan ia tidak pernah melihat hal ini pada event Islam yang lainnya.
Walikota dari salah satu kota di Belgia berkata bahwa ia baru menyadari ajaran Islam yang sebenarnya setelah menghadiri Jalsah tersebut dan ia melihat dengan kedua matanya sendiri bagaimana ajaran ini diterapkan dalam amalan oleh para Ahmadi. Ia bisa melihat adanya saling kasih mengasihi satu sama lain dari balik mata mereka. Sebelum datang ke Jalsah ia hanya melihat Jemaat di tingkat lokal. Namun, setelah Jalsah ia melihat bagaimana Jemaat ini beroperasi di level Internasional dan merasa bahwa Jemaat ini mengamalkan apa yang diajarkan. Ia merasa pengaturan Jalsah sangatlah bagus dan ia akan mengambil kembali perasaan cinta dan kasih sayang ini. ia telah mengunjungi stan-stan Humanity First dan Engineers Association [Perkumpulan Insinyur] dan takjub dengan cara Jemaat mengkhidmati kemanusiaan. Ia merasa penghargaannya kepada Jemaat akan ditingkatkan setelah Jalsah.
Seorang wakil walikota di sebuah kota di Belgia berkata bahwa ia merasa Islam yang ditampilkan di Jalsah bertentangan dengan cara media menggambarkannya. Ia merasa hal tersebut merupakan sebuah akhlak mulia dengan menyebarkan pesan Islam yang hakiki dan menyatukan semua umat manusia. Ia mengatakan bahwa ia telah mengamati cara Jemaat berjuang keras untuk mengkhidmati kemanusiaan di kotanya, namun, setelah datang ke Jalsah, kini ia menyadari bahwa Jemaat ini berjuang keras untuk mengkhidmati umat manusia di seluruh penjuru dunia. Ia merasa tidak ada kepercayaan manapun lainnya yang pengkhidmatannya seperti Jemaat ini. Ia sangat terkesan dengan ketekunan para pemikul tanggungjawab [panitia] di Jalsah dan merasa bahwa apabila orang-orang seperti ini pulang ke kampung halamanya dan bekerja keras kemungkinan negaranya tidak akan mengalami krisis ekonomi sebagaimana yang negaranya hadapi.
Isteri seorang wakil walikota di salah satu kota di Belgia berkata bahwa ia mengalami cinta dan kasih sayang yang unik saat ia mengunjungi Jalsah Gah wanita. Ada suasana yang sangat menakjubkan tatkala Hazrat Khalifatul Masih datang ke Gah wanita. Ribuan wanita mendengarkan ceramah beliau dengan khusyu. Ia mengatakan bahwa ia menemukan jawaban dalam ceramah Huzur untuk pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benaknya mengenai wanita dan ajaran Islam. Ia berkata bahwa pada mulanya ia merasa sedikit gugup di dalam Jalsah Gah wanita namun tatkala cerama Huzur dimulai perasaan gugupnya pun meredah.
Seorang kawan dari Belgia yang merupakan hasil Tablighan berkata bahwa ia mengenal Ahmadiyah sudah lama namun ini merupakan pengalaman pertamanya menghadiri Jalsah. Ia mengungkapkan bahwa ia melihat segala sesuatunya salam tiga hari ini dan akan mengatakan tanpa ragu-ragu bahwa Ahmadiyah adalah model Islam yang hakiki. Ia berkata bahwa ia melihat orang-orang menangis dalam sujud dan hal tersebut telah meninggalkan bekas yang mendalam bagi dirinya.
Seorang tamu dari Malta yang merupakan pekerja social mengatakan bahwa yang paling ia sukai adalah anak-anak muda yang menyajikan air minum. Ia juga menyukai perintah Hazrat Khalifatul Masih agar mentaati segala intruksi yang diberikan, meskipun intruksi tersebut berasal dari anak-anak muda. Ia mengatakan bahwa ia terkesan pada catatan yang ada di dalam Buku Panduan Jalsah yang diberikan kepadanya, yaitu agar tidak membuang-buang makanan dan hanya mengambil yang mudah dimakan. Ia senang Jemaat menaruh perhatian kepada hal-hal sekecil itu.
Seorang Jurnalis dari Malta yang juga seorang pemandu acara televisi dan telah mengetahui Jemaat selama tiga tahun mewancarai Huzur. Ia berkata sudah nyata baginya bahwa Jemaat telah membuat kemajuan yang besar dalam 125 tahun dan kini telah berdiri di 206 negara. Ia merasa hal tersebut tidak mungkin didapat tanpa campur tangan Ilahi. Mengacu kepada kedisiplinan di Jalsah ia berkata bahwa dimanapun ada kedisiplinan, disana ada Tuhan. Huzur menjelaskan bahwa orang ini adalah orang Kristen. Ia berkata bahwa sekembalinya ke Malta ia akan mempersiapkan film documenter satu jam lamanya untuk station televisinya yang didasarkan pada wawancara Huzur dan Jemaat.
Seorang akademisi yang mengajarkan ilmu filsafat di sebuah perguruan tinggi di Malta mengatakan bahwa ia akan menulis sebuah artikel yang terperinci mengenai proses Jalsah supaya orang lain pun dapat mengambil faedah dari nasehat yang disampaikan di Jalsah mengenai agama dan kemaslahatan dunia tersebut.
Tamu Ahamdi beserta non-Ahmadi dari Guyana Prancis2 datang ke Jalsah. Diantara mereka ada seorang professor Kristen yang mengatakan bahwa ketika ia diundang ke Jalsah ia tidak mengerti kenapa orangorang ini ingin mengundangnya. Namun, sekarang ia mengerti bahwa pentingnya Jalsah tidak hanya terbatas pada Jemaat saja; melainkan hal tersebut merupakan peristiwa yang penting bagi dunia. Ia mengatakan bahwa ia memperoleh kedamaian yang luar biasa tatkala mendengarkan pembacaan ayat suci al-Quran dan telah memperoleh rekaman Audio yang sama.
Banyak jurnalis datang ke Jalsah tahun ini, baik dari dalam maupun luar negeri. Seorang jurnalis wanita Hindu berkata bahwa ibunya melarangnya untuk pergi ke acara umat Islam karena mereka orang-orang berbahaya yang akan membunuhnya dan tidak ada seorang pun akan menemukannya. Ia mengatakan bahwa setelah merasakan pengalaman Jalsah ia berencana untuk menceritakan kepada ibunya bahwa orang-orang Ahmadi lebih penuh kedamaia daripada orang-orang Hindu dan ia merasa bahwa ibunya pun harus merasakan ajaran indah yang disampaikan dalam Jalsah tersebut.
Seorang jurnalis wanita dari Belize,3 dimana Jemaat berdiri tahun ini, dan juga seorang penyiar televisi datang ke Jalsah. Ia mengatakan bahwa pengalaman Jalsah ternyata lebih menyenangkan daripada dugaannya. Ia bercermin pada moto kita ‘Love for all hatred for none’ [cinta untuk semua tidak ada kebencian bagi siapapun] dan merasakan bahwa memang, ia mengalami cinta diseluruh antero Jalsah. Ia mengatakan bahwa ia akan selalu mengingat apa yang Jemaat berikan kepadanya, dan ia berterimakasih kepada semua pihak yang bertugas di jalsah. Ia mengatakan bahwa ia lahir dari keluarga Muslim Sunni yang keras dan sebagai reaksi atas cara mereka yang kasar, ia meninggalkan ajaran Islam namun masih percaya pada Tuhan. Pengalamannya di Jalsah sungguh unik dimana ia merasa gadis atau wanita Ahmadi tidak dibatasi dengan cara apapun dan para wanita tersebut bisa berbisnis dengan leluasa, bebasa ke pasar dan berjumpa satau sama lainnya dengan kecintaan. Ia mengatakan bahwa apabila ia lahir dari dalam rumah seorang Ahmadi, ia tidak akan memberontak sebagaimana ia memberontak kepada keluarganya. Ia mengungkapkan bahwa ia telah menjalin banyak teman di Jalsah.
Huzur bersabda bahwa para Ahmadi harus bersyukur kepada Allah, sebab mereka dilahirkan dari keluarga Ahmadi atau telah menerima Ahmadiyah sehingga dengan demikian mereka terlindungi dari elemen-elemen yang membuatorang lain memberontak. Huzur bersabda bahwa beberapa wanita Ahmadi juga sesekali bereaksi sangat buruk, mereka harus ingat bahwa orang lain pun kagum dengan cara kita, sehingga mereka tidak menderita dari sesuatu yang kompleks. Ajaran Islam ini sesuai dengan fitrah manusia.
Seorang tamu yang merupakan jurnalis wanita berkata bahwa ia adalah seorang yang relijius yang menjauhi minuman dan rokok serta sering pergi ke Gereja. Namun, ia tidak pernah merasakan penghormatan di Gerejanya sebagaimana yang ia rasakan di Jalsah; ia mengatakan bahwa ia merasa sangat istimewa di Jalsah tersebut.
Seorang sahabat non-Ahmadi dari Kazakhstan berterimakasih dari lubuk hatinya terdalam kepada Hazrat Khalifatul Masih dan Jemaat karena mengundangnya ke Jalsah. Ia mengatakan bahwa sebagai seorang ulama yang telah meneliti berbagai keyakinan yang berbeda selama setengah abad ia mendapati motto kita ‘Love for all hatred for none’ yang paling menarik. Ini merupakan suatu gerakan yang tidak bisa direfleksikan oleh Islam lainnya. Di zaman kekacauan ini ketika kelompok garis keras berada pada puncaknya dan kelompok inteloransi beragama tersebar luas hanya Jemaat Ahmadiyah-lah yang bekerja pada bidang kemanusiaan, sekali lagi bahwa proyek-proyek tersebut menerangi dunia dengan ajarannya yang telah melekat dalam agama islam sejak awal. Memang benar bahwa ajaran ini begitu dekat di hati puluhan juta orang karena memang ajaran ini amat dekat dengan orang-orang Kazakh. Inilah ketakutan yang disebut para pemimpin agama itu dan inilah sebabnya mereka mencoba sepenuhnya untuk membahayakan Jemaat Ahmadiyah. Huzur bersabda bahwa doa harus dipanjatkan bagi keselamatan para Ahmadi Kazakh [Kazakhstan].
Banyak para tamu terhormat dari Sierra Leon yang datang ke Jalsah. Salah satu dari mereka mengatakan bahwa Jalsah disiarkan secara langsung di televisi Sierra Leon dan ditonton juga oleh president Negara tersebut. Setelah menonton pidatonya Tommy Kallon, presiden itu menelpon salah seorang delegasinya yang hadir di Jalsah dan menyampaikan ucapan selamat untuk Jalsah tersebut.
Menteri urusan hokum Trinidad dan Tobago datang ke Jalsah dan berkata bahwa kecintaan Jemaat kepada Hazrat Khalifatul Masih tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Ia mengatakan bahwa pengelolaan Jalsah sangat hebat dan kita dapat merasakan bahwa tangan Tuhan dibalik Jemaat ini. Ia mengungkapkan bahwa ia amat terharu dengan mengikuti acara Jalsah tersebut.
Sekelompok tamu juga datang dari Kroasia termasuk lima wanita Khatolik dan empat wanita dari sebuah universitas. Pemimpin Pusat Umat Islam di Zagreb juga datang bersama dengan tiga pria Khatolik.
Pemimpin umat Islam/ Arabic Centre berkata bahwa ia telah menghadiri acara yang tak terhitung jumlahnya di banyak Negara berbeda, namun belum pernah melihat ketulusan yang ditampakan anak-anak kecil dengan menyajikan air minum di Jalsah. Ia pun sangat terkesan dengan pelayanan mahasiswa Jamiah dan relawan muda lainnya. Seorang anggota delegasi wanita berkata bahwa ia bertanya-tanya kapan para relawan itu beristirahat, tambahan pula ia belum pernah melihat relawan yang seperti itu sebelumnya! Seorang anggota delegasi mahasiswi mengatakan bahwa ia amat puas dengan jawaban yang Huzur berikan untuk pertanyaannya itu dan merasa bahwa apbila dunia Islam berusaha meminta petunjuk ke Huzur, maka permasalahan mereka akan terpecahkan dengan cara yang damai. Mahasiswa lainnya pun menyatakan puas atas jawaban yang Huzur berikan untuk pertanyaannya tersebut.
Direktur Kementerian Kebudayaan Haiti yang juga seorang tamu Jalsah mengatakan, bahwa ia amat senang menghadiri Jalsah dan setelah melihat pengelolaan Jalsah ia merasa bahwa Jemaat merupakan sebuah komunitas yang perlu diteladani oleh seluruh dunia. Ia berkata bahwa ia takjub melihat semua orang yang bekerja di Jalsah dan mengagumi mereka semua, baik yang muda maupun tua.
Selanjutnya Huzur mempresentasikan komentar dari beberapa pendatang baru di Jemaat [Mubayyin
Baru].
Seoang wanita dari meksiko berkata bahwa ia belajar banyak hal dengan datang ke Jalsah. Bukan saja ia menyadari akan realita kehidupan namun juga menyadari alasan dibalik kondisi dunia Islam saat ini. Ia mengatakan bahwa dahulu ia merasa hanya sekte yang dimilikinya lah yang baik namun setelah menghadiri Jalsah, ia baru sadar bahwa disinilah sekte yang suri tauladan rasulullah [saw] diikuti. Ia dahulu berdoa supaya dimasukan ke dalam orang-orang yang terbaik dan dibimbing oleh Khilafat yang sah. Wanita tersebut merasa Tuhan telah mendengarkan doanya dengan meridhoinya untuk masuk kedalam Jemaat Ahmadiyah.
Seorang mubayyin baru dari Belize berkata bahwa tiga hari Jalsah membuatnya menyadari ruang lingkup yang luas dari Jemaat. Ia merasa pengelolaan Jalsah dilaksanakan dengan gaya yang menawan. Ia bertemu dengan orang-orang lebih dari delapan puluh Negara yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Ia memberikan apresiasi kepada para relawan yang bekerja keras untuk menyukseskan Jalsah tersebut.
Sadr Lajnah dari kepulauan Marshall, yang merupakan mubayyin baru, mengatakan bahwa mengikuti Jalsah merupakan sebuah keberkatan yang teramat besar baginya. Ia memperhatikan bahwa setiap orang memiliki perasaan cinta dan kasih antara satu dengan lainnya, yang merupakan perwujudan dari motto Jemaat, Love for all hatred for none. Ia merasakan ketakjuban selama pidato Khalifah dimana setiap kata-katanya mengantarkan airmata ke pelupuk matanya. Ia juga menemukan pengalaman Bai’at yang luar biasa indah.
Seorang Lajnah Afrika Amerika [Afro-Amerika] mengisahkan salah satu mimpinya ke Huzur. Di dalam mimpi tersebut ia sedang melaksanakan Shalat di mesjid yang sangat indah dan megah, ia tidak mengenal semua orang yang ada disana, dan setiap kali ia merasa berada di negara yang berbeda. Setelah menghadiri Jalsah dimana orang-orang dari seluruh penjuru dunia melaksanakan Shalat berjamaah, ia merasa bahwa ia telah melihat penggenapan dari mimpinya tersebut.
Seorang mubayyin baru dari Meksiko mengatakan bahwa ia merasa orang-orang yang datang dari negara-negara yang berbeda dipenuhi dengan kecintaan kepada Khalifah saat ini. Ia mengatakan bahwa Jemaat merupakan komunitas yang penuh keteladanan dan sebuah perwujudan dari ajaran Islam.
Seorang Imam dari Meksiko yang masuk ke Ahmadiyah bersama tujuh puluh pengikutnya berkata bahwa ia merasakan banyak keberkatan Tuhan yang turun selama Jalsah. Ceramah Huzur tidak hanya meningkatkan pengetahuannya namun juga memberikannya kedamaian batin. Setiap peserta Jalsah seolah menjadi saksi bahwa Islam itu agama damai.
Seorang mubayyin baru dari Panama mengatakan bahwa ia begitu terkesan dengan tata kelola Jalsah, rasa cinta dan kebersamaan diekspresikan oleh setiap orang. Ia mengatakan bahwa ia merasa ada sebuah perubahan yang revolusioner yang terjadi dalam hidupnya.
Seorang Ahmadi dari Guyana Perancis yang bait pada tahun 2008 datang ke Jalsah untuk pertama kali. Ia mengatakan bahwa ia adalah seorang Islam keturunan yang merupakan Ahmadi pertama di Guyana Prancis. Sekarang setelah ia menghadiri Jalsah, ia benar-benar menyadari pentingnya Ahmadiyah dan Khalifah saat ini.
Seorang sahabat dari Belgia mengatakan bahwa ketika ia pertama kali pergi ke Masjid Ahmadiyah, ia
mengalami cinta dan kasih sayang sebagaimana yang ia rasakan juga di Jalsah. Ia bai’at ketika berlangsungnya Bai’at internasional dan berkata bahwa tidak mungkin baginya untuk mengekspresikan apa yang ia rasakan saat berlangsungnya Bai’at. Pada waktu berjumpa dengan Hazrat Khalifatul Masih ia merasakan langsung dari dekat bahwa memang seorang Khalifah itu ditunjuk oleh Tuhan.
Seorang sahabat dari Filipina yang bai’at tahun lalu datang ke Jalsah. Ia mengatakan bahwa ia telah menemukan apa yang ia cari dengan menghadiri Jalsah. Insya Allah, sekarang ia bermaksud untuk menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang Ahmadi Muslim. Ia merasa antusias kecintaan dari para relawan yang bekerja di Jalsah patut dihargai. Ia melihat mereka bekerja dari pagi hingga malam dan pengalaman yang menakjubkan ini yang telah memenangkan atas hatinya.
Seorang kawan dari Mali yang baiat saat Jalsah mengatakan bahwa perasaan yang ia alami selama Jalsah merupakan perasaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya selama hidupnya. Ia merasa bahwa sekalipun penentang kita berusaha pada level terbaik mereka, mereka tidak akan dapat menyelenggarakan –meski sepersekiannya-- sebuah event seperti Jalsah Salanah. Ia menambahkan bahwa bahkan kekuatan besar seperti PBB pun tidak akan mampu mengelola sebuah acara seperti Jalsah.
Seorang kawan dari Kazakhstan berkata bahwa ia pernah berkali-kali pergi ke Jalsah sebelumnya, namun ini merupakan pengalamannya yang pertama tinggal di Jamiah. Ia memuji pengaturan akomodasi untuk orang-orang yang berasal dari berbagai negara di satu tempat karena hal itu dapat mendorong terjalinnya hubungan yang kuat. Sebagian besar dari itu semua supaya memudahkan melaksanakan Shalat berjamaah dalam jumlah yang besar. Ia berkata bahwa hal tersebut cukup penting baginya karena sekembalinya pulang mereka tidak dapat menunaikan shalat berjamaah dalam jumlah yang besar.
Dengan rahmat Allah Ta’ala, tahun ini tim pers pusat dan tim pers UK keduanya bekerja dengan sangat baik dan untuk pertama kalinya liputan Jalsah yang baik melalui pesan Ahmadiyah, Islam sejati menjangkau semua orang. Melalui kontak dengan tim pers pusat Jalsah, pers dan media datang juga dari luar negeri dan mereka semuanya memberikan komentar yang positif. Pesan Ahmadiyah menjangkau hampir 13 juta orang di UK. Artikel-artikel yang ditulis dan berita-berita yang disebarluaskan dan diperkirakan bahwa pesan tersebut pun telah menjangkau sekitar 12 hingga 13 juta orang diluar UK.
Berkenan dengan pers dan media Huzur mengatakan bahwa orang-orang yang berbeda keyakinan  atau yang tidak memiliki keyakinan datang ke Jalsah dan terkesan dengan Jalsah tersebut. Namun demikian mereka mempunyai cara berpakaian mereka sendiri dan tradisi mereka sendiri. Beberapa wanita mengenakan pakaian yang sopan ketika mereka datang namun tidak memakai jilbab meskipun beberapa menggunakan jilbab. Akan tetapi, walaupun mereka tidak menggunakan jilbab kita tidak bisa membalutkan kepala mereka supaya menggunakannya. Beberapa orang kita memiliki pendirian keras dan bersikap kaku. Wartawan BBC wanita datang ke Jalsah yang kepalanya tidak tertutup jilbab pada bebarapa bagian. Seorang pria datang dari belakang dan menarik jilbabnya keatas kepalanya. Wartawan ini diketahui seorang Ahmadi dan mengenakan pakaian yang sopan serta awalnya pun kepalanya ditutup meskipun pada saat itu tidak tertutup. Ia tertawa dengan apa yang dilakukan pria tersebut, ia berkata bahwa orang lain di tempatnya mungkin tersinggung atau bisa mempunyai kesan negatif. Huzur bersabda laki-laki harus ingat bahwa mereka tidak diberikan kekuasaan untuk mengawasi orang lain dan harus mengendalikan diri mereka sendiri. Bukan hak mereka menutupi kepala wanita yang berasal dari luar. Laki-laki diperintahkan untuk menahan mata mereka; mereka harus memenuhi kewajiban mereka sendiri. Bahkan tidak ada perintah untuk memaksa menutupi kepala wanita-wanita muslim apalagi wanita-wanita non-Musim. Orang-orang seperti inilah yang memiliki pemahaman garis keras, bisa jadi ada juga salah seorang yang menyimpang diantara kita, yang membawa Islam kepada keburukan. Huzur bersabda seseorang tidak seharusnya berpikir bahwa mereka adalah penjaga reformasi dunia! Demikian pula seseorang yang memberitahukan seorang Ahmadi yang mendampingi jurnalis wanita lain untuk memberitahukannya bahwa penting penutup kepala dilingkungan kita dan bahwa wanita itu harus menutupi kepalanya. Huzur bersabda bahwa beliau akan katakan kepada laki-laki tersebut bahwa mereka harus menjaga keluarga mereka terlebih dahulu, Insya Allah dunia akan berubah dengan sendirinya. Tindakan seperti inilah yang membuat orang berpaling dari Islam. Huzur bersabda bahwa beliau diawal telah menceritakan kisah seorang jurnalis wanita yang berpaling dari ajaran Islam karena sikap keras ayahnya. Ketika ia menyaksikan kebebasan [dari wanita-wanita Ahmadi] di Jalsah, ia berharap bahwa ia dahulu terlahir dari rumah seorang Ahmadi. Wanita harus mereformasi wanita khusunya di Eropa dimana terjadi kegemparan bahwa laki-laki Muslim itu keras dan tidak adil serta kejam terhadap sesama Muslim. Tindakan seperti itu disebabkan laki-laki itu sumber masalah. Hal-hal seperti ini yang harus ditangani oleh wanita dengan kelemah lembutan. Lajnah melakukan pekerjaannya dengan cara apapun tidak masalah karena [saat mengunjungi acara kita] jurnalis wanita tersebut berpakian sopan sesuai dengan standar mereka.
Dengan rahmat Allah Ta’ala, MTA memainkan peranannya yang besar dalam menyiarkan program Jalsah seperti yang terjadi tahun ini. Ketika para Ahmadi mengungkapkan kegembiraannya akan hal ini, orang lain pun memberikan komentar yang baik. Respon dari orang-orang Arab non-Ahmadi sangat bagus. Mereka berkata bahwa inilah sesungguhnya Islam yang sejati dan juga mengatakan bahwa ini pula lah Khalifat sejati yang umat Islam perlukan!
MTA disiarkan secara langsung di saluran nasional Ghana dan Sierra Leone serta di saluran swasta di
Nigeria dan diterima dengan sangat baik. Sebuah komentar yang datang dari Ghana mengatakan bahwa mereka telah mendengar banyak tentang Jemaat dan tercengang melihat MTA karena Imam mereka [ulama-ulama mereka] menceritakan kepada mereka banyak kebohongan mengenai Jemaat! Seorang wanita non-Ahmadi memutuskan untuk menjadi seorang Ahmadi, seorang Ahmadi menulis bahwa mereka melihat acara Bai’at Internasional untuk pertama kalinya dan merasa begitu bangga menjadi seorang Ahmadi. Yang lainnya menulis bahwa setelah menyasikan proses Jalsah ia baru memahami filosofi Jemaat dan memutuskan untuk menjadi seorang Ahmadi. Banyak orang menulis di dalam komentarnya bahwa mereka akan segera bergabung dengan Jemaat.
Seorang sahabat Nasrani dari Sierra Leon menulis bahwa menonton acara Jalsah tersebut secara langsung merupakan sebuah keberkatan, yang lainnya menulis bahwa mereka mengundang tetangga mereka untuk menonton acara Jalsah, komentar lainnya mengatakan bahwa betapa megahnya Jalsah tersebut dan banyak yang berkata bahwa tayangan Jalsah diterima dengan sangat baik oleh para non-Ahmadi.
Di Nigeria kemungkinan satu juta orang menyaksikan acara Jalsah melalui televisi. Kira-kira 330,000 [tiga ratus tiga puluh ribu] orang menyaksikan Jalsah melalui live streaming ini selain melihat di MTA.
Kita harus ingat bahwa tanggapan positif tersebut harus menginsipari kita untuk bergerak terus dan terus, dan bukannya menjadikan kita berpuas diri. Komunitas yang maju adalah yang senantiasa  ingin meningkatkan diri mereka sendiri. Kita sadar dan harus berhat-hati bahwa bisa juga ada kelemahan. Titik kelemahan dapat terjadi di sebuah organisasi yang skalanya besar ini, hal tersebut bukanlah sesuatu yang gawat. Namun, poin-poin tersebut harus dicatat dan pengelola [panitia Jalsah] harus memperbaikinya diwaktu yang akan datang. Kelemahan-kelamahan tersebut tidak hanya terjadi karena para pekerja [panitia], namun bisa juga terjadi karena para peserta yang keras kepala. Harus ada juga pengaturan untuk hal ini dan mereka harus dilatih/dibimbing langsung sebelum datang ke Jalsah.
Huzur telah diberitahu bahwa seorang wanita duduk di tenda utama dengan anak-anaknya. Ketika seorang panitia [wanita] menyadari hal itu ia memberitahukan wanita itu bahwa ibu dan anak memiliki tenda yang terpisah. Dalam menanggapinya wanita itu berkata bahwa ia tidak tahu akan hal tersebut, dan baru diberitahu sekarang, dan akan meninggalkan tenda tersebut. Kemudian panitia tersebut menyadari bahwa tamu wanita itu bukanlah seorang Ahmadi, sehingga ia meminta maaf kepadanya dan mengatakan bahwa jika anak-anaknya bisa diam ia bisa terus duduk di tenda utama tersebut. Sementara itu seorang wanita Ahmadi yang duduk tidak jauh didekatnya mulai berdebat dengan panitia tersebut, dan mengatakan jika ia tidak mempunyai masalah kenapa panitia tersebut memiliki masalah dengannya? Untungnya panitia tersebut bertindak dengan bijaksana dan tidak membiarkan masalah itu meluas dan pergi secara diam-diam. Kemudian wanita itu bertanya adakah di dalam Hadits bahwa duduk disana [di tenda utama] tidak diperbolehkan! Wanita keras kepala semacam itu perlu mengubah prilakunya. Kebanyakan wanita bertingka laku dengan cara seperti ini walaupun terkadang laki-laki pun melakukannya! Syukurnya orang-orang yang duduk di area tersebut tidak melihat semua kejadian tersebut. Huzur bersabda sejauh pertanyaan mengenai Hadits yang bersangkutan; ada di dalam Hadits dan al-Quran bahwa tidak perduli dari siapa sebuah intruksi datang, intruksi itu harus dipatuhi.
Kepatuhan pada Ameer harus diikuti dan Rasulullah [saw] bersabda bahwa bahkan Ameer yang kepalanya seukuran kismis yang diangkat olehmu, dengarkanlah dia. Sikap memberontak seperti ini seharusnya jangan dianggap sepele; baik hal tersebut ada di dalam Hadis atau tidak. Bahkan Hadis mengatakan patuh dan tunduk, dan hal tersebut amat penting bagi setiap orang yang menyebut diri mereka sendiri seorang Ahmadi.
Huzur menginstruksikan kepada para panitia agar mencatat diwaktu yang akan datang apabila seseorang menunjukan prilaku seperti itu mereka harus memberitahu atasan mereka supaya membatalkan kartu AIMs perorangannya dan melarang mereka untuk mengikuti Jalsah. Huzur bersabda Jemaat Ahmadiyah tidak membutuhkan sikap-sikap pemberontak semacam itu. Selain itu ada juga keluhan dari pihak wanita bahwa kadang-kadang toilet tidak begitu bersih.
Orang-orang kali ini memuji makanannya dan rotinya. Semoga Allah mengaruniai kita agar terus meningkatkan hal tersebut! Keluhan lainnya diterima dari pihak wanita bahwa seorang wanita tua tidak disajikan makanan karena terlambat. Tidak perduli jam berapa pun orang datang untuk makan, khususnya orang sakit, anak-anak dan orang tua, jika ada makanan, maka mereka harus dilayani. Bahkan penataannya harus di tempatnya supaya bisa melayani orang-orang seperti ini setiap waktu dan harus dijelaskan kepada mereka bahwa mereka dilayani secara khusus. Mereka pun harus dengan sopan menjelaskan bahwa mereka datang terlambat membawa makanan karena beberapa alasan tertentu dan hendaknya diberikan makana yang tersaji. Namun, sikapnya harus penuh kasih dan sayang. Tahun ini mereka bereksperimen dengan memasang toilet di tenda-tenda dalam jumlah besar dan hal tersebut diapresiasi.
Para tamu dari Rusia mengeluh mengenai sarana transportasi. Mereka tinggal di Jamiah namun pengaturan transportasi tidak memadai sehingga akibatnya mereka datang terlambat ke Jalsah dan melewatkan bagian dari proses awalnya. Demikina pula ketika kembali ke Jamiah pun terlambat yang berarti bahwa mereka luput dari menunaikan Tahajud. Huzur bersabda system transportasi perlu ditingkatkan dan hal ini harus dicatat dalam rapot merah.
Dengan rahmat Allah, secara keseluruhan Jalsah berjalan dengan sangat baik dan para tamu pun sangat senang. Semoga pengaruh kebaikan Jalsah menjadi bagian dari kehidupan kita! Huzur bersabda bahwa sama seperti para tamu yang telah berterimakasih kepada para panitia, beliau pun mengucapkan terimakasih kepada para panitia pria maupun wanita. Semoga Allah memberikan ganjaran kepada mereka dan menerima pengkhidmatan mereka serta meridhoi mereka untuk berkhidmat lebih baik lagi dimasa yang akan datang! Semoga pengkhidmatan mereka tidak sekedar lahiriahnya saja namun semoga ruh ajaran Islam tertanam di dalam diri mereka, dan semoga Allah menjadikan para peserta dan panitia keduanya menjadi Ahmadi yang sejati!

0 komentar:

Post a Comment