Para anggota pengurus Jama’at yang telah disetujui oleh Khalifa-e-waqt
juga harus bekerja dengan semangat, adil, dan penuh rasa simpati. Jika
tidak dan dengan sengaja mengabaikan kewajiban mereka sendiri, mereka
akan menjadi pengkhianat terhadap amanat itu. Dan pasti akan ditanya
pertanggungan jawabnya di hadapan Allah swt. Jadi, hal itu sangat
menakutkan bagi para anggota pengurus juga. Kedudukan di dalam Jema’at
bukan untuk kepentingan duniawi, melainkan setelah menerima posisi atau
kedudukan itu harus timbul ghairah semangat untuk berkhidmat terhadap
para anggota Jem’at lebih banyak dari waktu sebelumnya. Dan harus
meningkatkan rasa simpaty terhadap mereka sambil mencari jalan bagi
meningkatkan keadaan mereka yang lebih baik. Harus berusaha berjalan
bergandeng tangan dengan mereka agar Jema’at tegak menjadi sebuah ikatan
yang kokoh-kuat dan gerak langkah Jema’at untuk meraih kemajuan menjadi
semakin cepat. Jadi, para ahli jawatan kuasa (pengurus) Jema’at harus
menanamkan rasa simpati itu di dalam diri mereka. Setiap karyawan
Jema’at juga harus menanamkan rasa simpati dalam diri mereka. Apabila
para ahli jawatan kuasa (para anggauta pengurus) tetap tegak menjadi
contoh bagi yang lain barulah mereka akan menjadi pelaksana tugas yang
baik.
0 komentar:
Post a Comment