Masjid Baitul Futuh, London, 6 Mei 2012
Hari ini kalian tengah mengadakan Ijtima Waqf-e-Nau tahunan. Ijtima pada tahun ini menjadi begitu penting karena tepat pada 25 tahun yang lalu, nizam ini telah didirikan oleh Hadhrat Khalifatul Masih IV. Dan tahun ini menandai peringatan Silver Jubelee dari nizam yang penuh berkat ini. Semoga Allah menjadikan Ijtima ini sebagai sumber dari berbagai macam karunia kepada kalian semua.
Memahami Pentingnya Janji Kalian
Kalian harus senantiasa ingat bahwa kalian adalah bagian dari Jemaat dimana orang tua kalian telah membuat suatu perjanjian dengan Allah untuk mewakafkan hidup kalian bagi kepentingan Jemaat dan Islam. Oleh karena itu, pahamilah selalu (hal tersebut) dan sadarilah pentingnya kalian serta jangan pernah melanggar janji yang pernah orang tua kalian buat. Dengan kata lain, orang tua kalian telah mengikuti jejak teladan dari Hannah, Ibunda Hadhrat Maryam. Pengorbanan sejati yang beliau persembahkan dan teladan yang telah beliau tinggalkan tertulis dalam surah Ali Imran, yang berbunyi:
“Ingatlah ketika perempuan Imran berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menazarkan kepada Engkau apa yang ada dalam kandunganku untuk berkhidmat. Maka terimalah itu dari aku. Sesungguhnya, hanya Engkau-lah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui” (QS. Ali Imran: 36)
Sebagian besar diantara kalian, apakah yang berumur 15 tahun atau lebih, kalian harus memilih untuk memperbaharui janji ini, yaitu untuk mewakafkan diri kalian demi kepentingan jemaat. Untuk memenuhi janji yang telah dibuat oleh orang tua kaliantersebut, kalian harus mengajukan diri kalian secara formal kepada jemaat dan menawarkan pengkhidmatan kalian, ketika kalian telah menyelesaikan pendidikan kalian. Ada sejumlah orang diantara kalian yang telah bergabung dengan Jamia Ahmadiyya dan dengan begitu telah berjanji untuk mengkhidmati Islam serta tengah bersiap untuk menghadapi tugas berat di depan sana. Insya Allah, pada tahun ini, lulusan pertama dari para mubaligh akan lulus dari Jamia UK dan akan memenuhi janji yang telah dibuat oleh orang tua mereka yang kemudian diperbaharui oleh mereka dengan kehendak dari mereka sendiri. Semoga Allah Ta’ala menganugerahi kemampuan kepada mereka untuk melakukan yang demikian.
Akan tetapi, selain dari mereka yang tengah menempuh pendidikan di Jamia, ada banyak Waqf-e-Nau yang tengah menempuh pendidikan di bidang-bidang lainnya. Kalian harus senantiasa ingat bahwa kalian baru dapat dikatakan sebagai seorang Waqif yang sebenarnya apabila kalian, setelah selesai menempuh pendidikan, kalian mempersembahkan diri kalian sendiri kepada Jemaat.
Saya sangat kecewa mendengar bahwa hari ini, sejumlah Waqf-e-Nau putera yang berumur 15 tahun dan 15 tahun keatas, tidak dapat menghadiri Ijtima kali ini. Pengurus Waqf-e-Nau harus menindak lanjuti mereka secara tepat, dan jika mereka ternyata tidak tertarik atau bahkan gairat mereka hilang (untuk mengikuti ijtima), nama mereka sebaiknya dihapus dari daftar
Waqf-e-Nau. Atau, saya harus katakan, mereka harus mengirimkan surat permohonan maaf atau penyesalan mereka secara tertulis. Tidak ada alasan pengecualian yang dapat diterima dari mereka.
Pentingnya Pendidikan yang Sesuai
Sebenarnya, segera setelah kalian lulus dari ujian GCSE (setingkat SMA-pent), kalian hendaknya meminta petunjuk dari Jemaat berkenaan dengan bidang apa yang sebaiknya kalian kejar di masa yang akan datang. Apabila kalian melakukan hal tersebut, maka sesuai dengan bimbingan dari Khalifatul Masih, Departemen Waqf-e-Nau akan membimbing kalian berkenaan dengan pendidikan lanjutan seperti apa yang harus kalian kejar, dalam artian bidang apa yang paling bermanfaat bagi Jemaat. Beberapa Waqf-e-Nau putera, ketika mereka ditanya apa yang tengah mereka kerjakan, mereka menjawab dengan mengatakan bahwa mereka kini tengah bekerja di sebuah hotel atau restoran. Atau beberapa diantara mereka menjawab bahwa mereka mempunyai ketertarikan khusus kepada bidang atau profesi tertentu, yang jika kalian lihat, tidak memiliki manfaat apa-apa bagi jemaat. Jika anak-anak Waqf-e-Nau memilih bidang-bidang tersebut, maka mereka harus meminta izin untuk keluar dari Nizam Waqf-e-Nau sehingga nama-nama mereka dapat dicoret dari database Waqf-e-Nau resmi. Pada kasus semacam itu, adalah lebih baik bagi seseorang untuk mengundurkan diri dan kemudian melanjutkan pendidikannya sesuai dengan apa yang ia suka atau bekerja di hotel yang ia inginkan. Jauh lebih baik baginya untuk mengundurkan diri, daripada di satu sisi ia diam-diam mulai bekerja di sebuah perusahaan minyak, sebuah perusahaan atau mendapatkan pekerjaan dalam bisnis keluarganya, padahal disisi lain, Jemaat tetap menganggapnya sebagai seorang Waqf-e-Zindegi yang akan mempersembahkan dirinya bagi jemaat ketika ia telah selesai dengan masa pendidikannya. Oleh karena itu, mereka yang menginginkan untuk tetap berada di dalam Nizam Waqf-e-Nau ini, mereka harus selalu ingat bahwa sangatlah penting bagi mereka untuk mempersembahkan semangat atau ruh dari seorang Waqf-e-Zindegi yang sejati, yang berarti pengkhidmatan seumur hidup. Guna memenuhi janji yang orang tua kalian buat dengan mengikuti teladan dari Hadhrat Maryam, dan yang telah kalian sendiri perbaharui, maka semangat untuk mengorbankan jiwa seseorang ini sangatlah penting bagi kalian. Untuk meraih semangat tersebut, penting sekali agar apapun yang kalian lakukan di dalam kehidupan kalian, kalian lakukan semata-mata demi mencari keridhaan Allah SWT.
Oleh karena itu, saya ingin membuatnya jelas kepada kalian semua bahwa jika kalian tidak memiliki ruh atau semangat ini, maka lebih baik kalian keluar dari Nizam Waqf-e-Nau. Hal ini jauh lebih baik daripada kalian menipu diri kalian sendiri, orang tua kalian dan juga jemaat.
Alasannya karena janji yang dibuat oleh kalian dan orangtua kalian adalah bahkan jauh lebih besar nilainya dibandingkan dengan janji yang dibuat oleh wanita Imran, ibunda Hadhrat Maryam, sebagaimana yang saya katakan di permulaan. Hal ini dikarenakan kalian dan orang tua kalian telah berjanji mempersembahkan hidup kalian kepada Imam Zaman yang datang sebagai hamba Nabi kita Muhammad Saw. Yang saya tengah bicarakan tentu tak lain adalah Hadhrat Masih Mau’ud as. Kedudukan beliau lebih besar daripada Messiah Nabi Musa as, yaitu Nabi Isa as, yang lahir dari wanita Imran. Alasannya dikarenakan Hadhrat Isa diutus hanya sebagai pembimbing bagi suku-suku Bani Israil yang hilang serta untuk membimbing mereka menuju ke jalan yang benar. Beliau memperbaiki akhlak mereka dan beliau merupakan pewaris dari doa-doa ibunda beliau dan nenek beliau saja. Beliau akan membangun kembali kaum Bani Israil. Akan tetapi, kalian semua adalah Waqf-e-nau yang memiliki tanggung jawab melanjutkan misi Hadhrat Masih Mau’ud as yang diutus sebagai Messiah Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, inilah tugas kalian yaitu membimbing seluruh dunia serta mengajak semua orang untuk condong kepada Allah SWT.
Sebagaimana yang saya katakan, kalian adalah pengikut dari Imam Mahdi yang datang sebagai seorang hamba pecinta Hadhrat Rasulullah Saw. Berkenaan dengan Rasulullah Saw, Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-A’raf:
“Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku Rasul Allah kepada kamu sekalian dari Yang mempunyai kerajaan seluruh langit dan bumi. Tidak ada tuhan selain Dia. Dia menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-Nya, nabi ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya. Maka ikutilah dia suapaya mendapat petunjuk. (QS. Al-A’raf: 159)Oleh karena itu, sebagaimana majikan kita, Rasulullah Saw, diutus untuk membimbing seluruh dunia, maka begitu pula dengan Masih Mau’ud. Imam Mahdi telah diutus dengan satu misi yang sama dengan misi Rasulullah Saw. Begitu pula dengan orang-orang yang beruntung telah menerima Hadhrat Masih Mau’ud dan telah mewakafkan hidup mereka di jalan Allah, maka tugas mereka pun tidak terbatas kepada satu negara tertentu saja, tapi menjangkau ke seluruh pelosok dunia. Tentu, setiap ahmadi berjanji untuk mendahulukan kepentigan agama di atas segala kepentingan duniawi mereka. Akan tetapi, Waqf-e-Nau harus menyadari bahwa ketika mereka membuat janji ini, maka janji tersebut harus dibuktikan dan diamalkan dengan standar yang lebih tinggi dan lebih agung dibandingkan dengan
yang lainnya. Ketika ruh ini telah benar-benar menyatu ke dalam hati sanubari kalian, maka kalian akan menyadari bahwa tujuan hidup kalian di dunia ini adalah untuk mengkhidmati Allah semata, bukan untuk memenuhi segala macam ambisi-ambisi duniawi.
Tentu, sangatlah penting bagi kalian agar kalian memiliki pengetahuan dan pendidikan yang layak. Akan tetapi, kalian harus selalu ingat bahwa alasan untuk meraih pendidikan semacam itu adalah untuk mendorong kalian mengkhidmati Islam. Pendidikan yang kalian peroleh seyogyanya tidak digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan duniawai semata, sebelum Khalifa-e-waqt telah memberikan kalian izin. Kalian harus ingat juga bawa bersamaan dengan pendidikan formal kalian, sangat penting sekali agar kalian berusaha untuk mendapatkan ilmu-ilmu ruhani.
Pendidikan Akhlak dan RuhaniSenantiasa menjaga shalat kalian hendaknya harus selalu menjadi ciri dari seorang Waqf-e-Nau dan hal ini menghendaki kalian untuk selalu melaksanakan kewajiban shalat 5 waktu dan melaksanakannya dengan penuh perhatian dan kekhusyuan. Kalian juga harus memberikan perhatian untuk melaksanakan shalat-shalat nafal sebanyak mungkin. Kalian harus membaca Alquran setiap hari dan mempelajari artinya serta tafsir nya secara mendalam. Tidaklah cukup dengan hanya membaca Alquran saja, kalian juga harus mengaplikasikan apa yang Alquran ajarkan kepada kalian dalam amalan-amalan kalian. Semua perkara tersebut sangatlah penting bagi setiap Waqf-e-Nau. Apabila kalian melaksanakan serta memenuhi hal-hal yang mendasar ini, yang sangat penting bagi pendidikan akhlak kalian, maka dengan cara seperti itulah kalian dapat dianggap sebagai seseorang yang setiap perilakunya adalah semata-mata demi keridhaan Allah SWT. Kalian akan menjadi seseorang yang menegakkan hubungan yang nyata dengan Allah dan kalian akan menjadi seseorang yang sungguh-sungguh berjuang meraih kecintaan-Nya. Ketika kalian memperoleh derajat tersebut, maka kalian akan menjadi sebuah sarana untuk memenuhi sebuah misi yang mulia yaitu untuk menyebarkan ajaran Rasulullah Saw ke seluruh pelosok dunia. Ini merupakan pekerjaan yang untuk memenuhinya, Allah telah mengutus Masih Mau’ud di zaman ini. Oleh karena itu, kalian harus menyadari tanggung jawab kalian ini. Tanggung jawab ini bukanlah sebuah tanggung jawab yang biasa-biasa saja.
Tugas tabligh bukanlah hanya tugas dari mubaligh-mubaligh jemaat saja, melainkan ini merupakan tugas dan kewajiban bagi setiap ahmadi muslim dan khususnya, setiap anggota Waqf-e-Nau. Kalian harus membawa perubahan positif dan revolusi di kehidupan kalian sehingga orang lain akan condong kepada kalian dan mendengarkan apapun yang kalian bicarakan dengan penuh perhatian. Jika hal ini terjadi, maka sebagai akibatnya, orang-orang akan
tertarik kepada ajaran-ajaran Islam yang indah dan kemudian akan masuk ke dalam agama Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, apapun bidang pendidikan yang tengah kalian jalani atau jika kalian sedang bekerja di sebuah pekerjaan dengan seizin Khalifatul Masih, kalian tetap harus memastikan bahwa standar ketakwaan dan keshalehan kalian sedemikian rupa sehingga kepribadian kalian menjadi seperti sebuah magnet yang menarik orang lain. Oleh karena itu, sangatlah penting agar kalian menjauhi segala hal yang sia-sia, kegiatan-kegiatan yang membuang-buang waktu, dan jangan sampai terpengaruh oleh hal-hal tersebut. Begitu juga, kalian hendaknya tidak mempunyai ketertarikan kepada trend fashion-fashion terbaru dan ingatlah selalu janji Waqf-e-Nau kalian. Ingatlah bahwa ikatan ini telah dibuat dengan Allah, Yang lebih Mengetahui Yang Ghaib. Tidak ada satupun yang tersembunyi dari Allah dan Dia tengah melihat setiap gerak gerik perilaku dan perbuatan kalian. Tidak diragukan lagi bahwa kalian pasti akan dihisab oleh Allah dan akan ditanyai tentang janji yang telah kalian buat. Ini merupakan tanggung jawab yang berat yang diletakkan di pundak anak-anak Waqf-e-Nau. Oleh karena itu, untuk memenuhi janji tersebut, kalian harus memahami nilainya dan juga arti yang sebenarnya. Insya Allah dalam waktu dekat ini, beberapa dari antara kalian akan memasuki dunia pekerjaan atau mungkin ada yang sudah dan akan mulai bekerja untuk jemaat atau mungkin juga ada yang sudah. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kalian untuk menilai diri kalian sendiri di keseharian kalian dan kemudian mulai merenung, apakah kalian benar-benar tengah memenuhi janji kalian tersebut. Apakah kalian semakin mendekat kepada Allah dan melaksanakan jalan ketaqwaan? Apakah kalian berusaha untuk menambah pengetahuan agama kalian? Jika jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah tidak/belum, maka kalian tidak berarti bagi jemaat dan tidak lagi berhak menjadi seorang Waqf-e-Nau.
Nasihat bagi Waqfeen yang lebih muda
Berkenaan dengan anggota Waqf-e-Nau yang lebih muda yang hadir pada ijtima hari ini, saya ingin mengingatkan kalian bahwa shalat menjadi kewajiban ketika umur 10 tahun dan oleh karena itu, kalian harus melaksanakan semua shalat tepat pada waktunya. Ketika kalian berada di sekolah, kalian harus melaksanakan shalat, apakah itu pada jam istirahat atau dengan meminta izin kepada guru kalian. Kalian dapat menjama’ Dzuhur dan ashar, jika kalian memang harus (menjama’-nya), akan tetapi sangat perlu sekali bagi kalian untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya. Satu hal penting bagi kalian yang harus selalu diingat adalah ketika matahari akan terbenam, maka dilarang untuk melaksanakan shalat. Di musim panas, siang hari menjadi panjang sehingga ada banyak waktu untuk melaksanakan shalat. Akan tetapi pada musim dingin, pastikan bahwa kalian harus menjaga shala-shalat kalian. Menjaga shalat berarti kalian mengerjakan shalat pada waktunya dengan cara yang benar. Begitu pula, sangat penting supaya setiap Waqf-e-Nau
membaca Alquran setiap hari. Kalian juga harus memulai untuk membaca terjemahannya. Ingatlah, apapun yang kalian pelajari di usia ini, hal itu akan menjadi keuntungan yang besar bagi kalian dan akan menjadi bagian dari kehidupan kalian.
Hal penting lainnya adalah hendaknya kalian patuh kepada kedua orang tua kalian dan sifat ini harus lebih nampak bersinar dalam diri anak-anak Waqf-e-Nau dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Kalian juga harus ramah dan menyayangi saudara-saudara kalian dan menghindari bertengkar serta berdebat dengan mereka dalam bentuk apapun. Kalian juga harus selalu baik dan ramah kepada teman-teman kalian dan harus menghindari kata-kata kasar dan menghina. Sebaliknya, pengunaan bahasa yang halus harus menjadi sebuah ciri khas dari karakter kalian. Kalian harus berada di depan anak-anak lainnya dalam hal pendidikan di sekolah kalian dan pastikan kalian mengerjakan setiap pekerjaan dengan segenap kemampuan terbaik kalian. Kalian juga harus mengerjakan pekerjaan rumah kalian dan menaruh perhatian selama berada di kelas.
Akhlak kalian harus berada pada standar yang sedemikian rupa baiknya sehingga guru-guru akan dapat membedakan antara kalian dengan anak-anak lainnya. Jika hal ini terjadi, maka, bahkan di umur kalian yang masih muda sekarang ini, kalian tengah melaksanakan salah satu bentuk tabligh dengan cara halus akan tetapi efektif.
Nasihat untuk Orang TuaSaya juga hendak memberikan nasihat kepada orang tua dari Waqf-e-Nau tentang mendidik anak-anak mereka. Mereka harus mengawasi dan peduli kepada pendidikan akhlak semua anak-anak mereka, tidak hanya anak-anak yang menjadi anggota Waqf-e-Nau saja. Alasannya adalah jika mereka menaruh perhatian tentang tarbiyat hanya kepada anak-anak Waqf-e-Nau mereka saja, dan mengabaikan anak-anak mereka yang lainnya, maka tidak diragukan lagi, hal itu akan menimbulkan efek yang negatif kepada anak-anak Waqf-e-Nau mereka. Sebagai akibatnya, anak-anak tidak akan memperoleh standar sebagaimana yang diharapkan dari mereka. Oleh karena itu, untuk memastikan ketinggian akhlak dan moral dari anak-anak Waqf-e-Nau, sangatlah penting supaya kalian juga menaruh perhatian yang sama kepada semua anak-anak kalian. Dengan cara yang sama pula, kalian harus selalu ingat bahwa jika anak sulung kalian adalah Waqf-e-Nau, maka jika kalian mendidiknya dengan baik, maka ia akan menjadi contoh yang baik bagi saudara-saudara kandungnya. Dengan cara tersebut, mereka akan belajar akhlak yang baik darinya. Kita semua menyadari bahwa anak yang shaleh dan jujur adalah hadiah yang tak ternilai harganya bagi orang tua mereka. Oleh karena itu, kalian harus senantiasa sibuk dan perhatian guna menjaga harta ini, yang Allah telah anugerahkan kepada kalian.
Semoga Allah memberikan kemampuan baik kepada Waqf-e-Nau, baik yang usianya lebih tua maupun yang lebih muda, untuk dapat mengerti apa yang saya sampaikan. Tidak hanya mengerti saja, tetapi juga berbuat sebagaimana yang saya sampaikan tadi. Semoga semua orang tua Waqf-e-Nau dapat memenuhi tanggung jawab ini. Ameen.
Translated by:
Irfan Hafidhur Rahman
15 Januari 2013
Memahami Pentingnya Janji Kalian
Kalian harus senantiasa ingat bahwa kalian adalah bagian dari Jemaat dimana orang tua kalian telah membuat suatu perjanjian dengan Allah untuk mewakafkan hidup kalian bagi kepentingan Jemaat dan Islam. Oleh karena itu, pahamilah selalu (hal tersebut) dan sadarilah pentingnya kalian serta jangan pernah melanggar janji yang pernah orang tua kalian buat. Dengan kata lain, orang tua kalian telah mengikuti jejak teladan dari Hannah, Ibunda Hadhrat Maryam. Pengorbanan sejati yang beliau persembahkan dan teladan yang telah beliau tinggalkan tertulis dalam surah Ali Imran, yang berbunyi:
“Ingatlah ketika perempuan Imran berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menazarkan kepada Engkau apa yang ada dalam kandunganku untuk berkhidmat. Maka terimalah itu dari aku. Sesungguhnya, hanya Engkau-lah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui” (QS. Ali Imran: 36)
Sebagian besar diantara kalian, apakah yang berumur 15 tahun atau lebih, kalian harus memilih untuk memperbaharui janji ini, yaitu untuk mewakafkan diri kalian demi kepentingan jemaat. Untuk memenuhi janji yang telah dibuat oleh orang tua kaliantersebut, kalian harus mengajukan diri kalian secara formal kepada jemaat dan menawarkan pengkhidmatan kalian, ketika kalian telah menyelesaikan pendidikan kalian. Ada sejumlah orang diantara kalian yang telah bergabung dengan Jamia Ahmadiyya dan dengan begitu telah berjanji untuk mengkhidmati Islam serta tengah bersiap untuk menghadapi tugas berat di depan sana. Insya Allah, pada tahun ini, lulusan pertama dari para mubaligh akan lulus dari Jamia UK dan akan memenuhi janji yang telah dibuat oleh orang tua mereka yang kemudian diperbaharui oleh mereka dengan kehendak dari mereka sendiri. Semoga Allah Ta’ala menganugerahi kemampuan kepada mereka untuk melakukan yang demikian.
Akan tetapi, selain dari mereka yang tengah menempuh pendidikan di Jamia, ada banyak Waqf-e-Nau yang tengah menempuh pendidikan di bidang-bidang lainnya. Kalian harus senantiasa ingat bahwa kalian baru dapat dikatakan sebagai seorang Waqif yang sebenarnya apabila kalian, setelah selesai menempuh pendidikan, kalian mempersembahkan diri kalian sendiri kepada Jemaat.
Saya sangat kecewa mendengar bahwa hari ini, sejumlah Waqf-e-Nau putera yang berumur 15 tahun dan 15 tahun keatas, tidak dapat menghadiri Ijtima kali ini. Pengurus Waqf-e-Nau harus menindak lanjuti mereka secara tepat, dan jika mereka ternyata tidak tertarik atau bahkan gairat mereka hilang (untuk mengikuti ijtima), nama mereka sebaiknya dihapus dari daftar
Waqf-e-Nau. Atau, saya harus katakan, mereka harus mengirimkan surat permohonan maaf atau penyesalan mereka secara tertulis. Tidak ada alasan pengecualian yang dapat diterima dari mereka.
Pentingnya Pendidikan yang Sesuai
Sebenarnya, segera setelah kalian lulus dari ujian GCSE (setingkat SMA-pent), kalian hendaknya meminta petunjuk dari Jemaat berkenaan dengan bidang apa yang sebaiknya kalian kejar di masa yang akan datang. Apabila kalian melakukan hal tersebut, maka sesuai dengan bimbingan dari Khalifatul Masih, Departemen Waqf-e-Nau akan membimbing kalian berkenaan dengan pendidikan lanjutan seperti apa yang harus kalian kejar, dalam artian bidang apa yang paling bermanfaat bagi Jemaat. Beberapa Waqf-e-Nau putera, ketika mereka ditanya apa yang tengah mereka kerjakan, mereka menjawab dengan mengatakan bahwa mereka kini tengah bekerja di sebuah hotel atau restoran. Atau beberapa diantara mereka menjawab bahwa mereka mempunyai ketertarikan khusus kepada bidang atau profesi tertentu, yang jika kalian lihat, tidak memiliki manfaat apa-apa bagi jemaat. Jika anak-anak Waqf-e-Nau memilih bidang-bidang tersebut, maka mereka harus meminta izin untuk keluar dari Nizam Waqf-e-Nau sehingga nama-nama mereka dapat dicoret dari database Waqf-e-Nau resmi. Pada kasus semacam itu, adalah lebih baik bagi seseorang untuk mengundurkan diri dan kemudian melanjutkan pendidikannya sesuai dengan apa yang ia suka atau bekerja di hotel yang ia inginkan. Jauh lebih baik baginya untuk mengundurkan diri, daripada di satu sisi ia diam-diam mulai bekerja di sebuah perusahaan minyak, sebuah perusahaan atau mendapatkan pekerjaan dalam bisnis keluarganya, padahal disisi lain, Jemaat tetap menganggapnya sebagai seorang Waqf-e-Zindegi yang akan mempersembahkan dirinya bagi jemaat ketika ia telah selesai dengan masa pendidikannya. Oleh karena itu, mereka yang menginginkan untuk tetap berada di dalam Nizam Waqf-e-Nau ini, mereka harus selalu ingat bahwa sangatlah penting bagi mereka untuk mempersembahkan semangat atau ruh dari seorang Waqf-e-Zindegi yang sejati, yang berarti pengkhidmatan seumur hidup. Guna memenuhi janji yang orang tua kalian buat dengan mengikuti teladan dari Hadhrat Maryam, dan yang telah kalian sendiri perbaharui, maka semangat untuk mengorbankan jiwa seseorang ini sangatlah penting bagi kalian. Untuk meraih semangat tersebut, penting sekali agar apapun yang kalian lakukan di dalam kehidupan kalian, kalian lakukan semata-mata demi mencari keridhaan Allah SWT.
Oleh karena itu, saya ingin membuatnya jelas kepada kalian semua bahwa jika kalian tidak memiliki ruh atau semangat ini, maka lebih baik kalian keluar dari Nizam Waqf-e-Nau. Hal ini jauh lebih baik daripada kalian menipu diri kalian sendiri, orang tua kalian dan juga jemaat.
Alasannya karena janji yang dibuat oleh kalian dan orangtua kalian adalah bahkan jauh lebih besar nilainya dibandingkan dengan janji yang dibuat oleh wanita Imran, ibunda Hadhrat Maryam, sebagaimana yang saya katakan di permulaan. Hal ini dikarenakan kalian dan orang tua kalian telah berjanji mempersembahkan hidup kalian kepada Imam Zaman yang datang sebagai hamba Nabi kita Muhammad Saw. Yang saya tengah bicarakan tentu tak lain adalah Hadhrat Masih Mau’ud as. Kedudukan beliau lebih besar daripada Messiah Nabi Musa as, yaitu Nabi Isa as, yang lahir dari wanita Imran. Alasannya dikarenakan Hadhrat Isa diutus hanya sebagai pembimbing bagi suku-suku Bani Israil yang hilang serta untuk membimbing mereka menuju ke jalan yang benar. Beliau memperbaiki akhlak mereka dan beliau merupakan pewaris dari doa-doa ibunda beliau dan nenek beliau saja. Beliau akan membangun kembali kaum Bani Israil. Akan tetapi, kalian semua adalah Waqf-e-nau yang memiliki tanggung jawab melanjutkan misi Hadhrat Masih Mau’ud as yang diutus sebagai Messiah Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, inilah tugas kalian yaitu membimbing seluruh dunia serta mengajak semua orang untuk condong kepada Allah SWT.
Sebagaimana yang saya katakan, kalian adalah pengikut dari Imam Mahdi yang datang sebagai seorang hamba pecinta Hadhrat Rasulullah Saw. Berkenaan dengan Rasulullah Saw, Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-A’raf:
“Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku Rasul Allah kepada kamu sekalian dari Yang mempunyai kerajaan seluruh langit dan bumi. Tidak ada tuhan selain Dia. Dia menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-Nya, nabi ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya. Maka ikutilah dia suapaya mendapat petunjuk. (QS. Al-A’raf: 159)Oleh karena itu, sebagaimana majikan kita, Rasulullah Saw, diutus untuk membimbing seluruh dunia, maka begitu pula dengan Masih Mau’ud. Imam Mahdi telah diutus dengan satu misi yang sama dengan misi Rasulullah Saw. Begitu pula dengan orang-orang yang beruntung telah menerima Hadhrat Masih Mau’ud dan telah mewakafkan hidup mereka di jalan Allah, maka tugas mereka pun tidak terbatas kepada satu negara tertentu saja, tapi menjangkau ke seluruh pelosok dunia. Tentu, setiap ahmadi berjanji untuk mendahulukan kepentigan agama di atas segala kepentingan duniawi mereka. Akan tetapi, Waqf-e-Nau harus menyadari bahwa ketika mereka membuat janji ini, maka janji tersebut harus dibuktikan dan diamalkan dengan standar yang lebih tinggi dan lebih agung dibandingkan dengan
yang lainnya. Ketika ruh ini telah benar-benar menyatu ke dalam hati sanubari kalian, maka kalian akan menyadari bahwa tujuan hidup kalian di dunia ini adalah untuk mengkhidmati Allah semata, bukan untuk memenuhi segala macam ambisi-ambisi duniawi.
Tentu, sangatlah penting bagi kalian agar kalian memiliki pengetahuan dan pendidikan yang layak. Akan tetapi, kalian harus selalu ingat bahwa alasan untuk meraih pendidikan semacam itu adalah untuk mendorong kalian mengkhidmati Islam. Pendidikan yang kalian peroleh seyogyanya tidak digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan duniawai semata, sebelum Khalifa-e-waqt telah memberikan kalian izin. Kalian harus ingat juga bawa bersamaan dengan pendidikan formal kalian, sangat penting sekali agar kalian berusaha untuk mendapatkan ilmu-ilmu ruhani.
Pendidikan Akhlak dan RuhaniSenantiasa menjaga shalat kalian hendaknya harus selalu menjadi ciri dari seorang Waqf-e-Nau dan hal ini menghendaki kalian untuk selalu melaksanakan kewajiban shalat 5 waktu dan melaksanakannya dengan penuh perhatian dan kekhusyuan. Kalian juga harus memberikan perhatian untuk melaksanakan shalat-shalat nafal sebanyak mungkin. Kalian harus membaca Alquran setiap hari dan mempelajari artinya serta tafsir nya secara mendalam. Tidaklah cukup dengan hanya membaca Alquran saja, kalian juga harus mengaplikasikan apa yang Alquran ajarkan kepada kalian dalam amalan-amalan kalian. Semua perkara tersebut sangatlah penting bagi setiap Waqf-e-Nau. Apabila kalian melaksanakan serta memenuhi hal-hal yang mendasar ini, yang sangat penting bagi pendidikan akhlak kalian, maka dengan cara seperti itulah kalian dapat dianggap sebagai seseorang yang setiap perilakunya adalah semata-mata demi keridhaan Allah SWT. Kalian akan menjadi seseorang yang menegakkan hubungan yang nyata dengan Allah dan kalian akan menjadi seseorang yang sungguh-sungguh berjuang meraih kecintaan-Nya. Ketika kalian memperoleh derajat tersebut, maka kalian akan menjadi sebuah sarana untuk memenuhi sebuah misi yang mulia yaitu untuk menyebarkan ajaran Rasulullah Saw ke seluruh pelosok dunia. Ini merupakan pekerjaan yang untuk memenuhinya, Allah telah mengutus Masih Mau’ud di zaman ini. Oleh karena itu, kalian harus menyadari tanggung jawab kalian ini. Tanggung jawab ini bukanlah sebuah tanggung jawab yang biasa-biasa saja.
Tugas tabligh bukanlah hanya tugas dari mubaligh-mubaligh jemaat saja, melainkan ini merupakan tugas dan kewajiban bagi setiap ahmadi muslim dan khususnya, setiap anggota Waqf-e-Nau. Kalian harus membawa perubahan positif dan revolusi di kehidupan kalian sehingga orang lain akan condong kepada kalian dan mendengarkan apapun yang kalian bicarakan dengan penuh perhatian. Jika hal ini terjadi, maka sebagai akibatnya, orang-orang akan
tertarik kepada ajaran-ajaran Islam yang indah dan kemudian akan masuk ke dalam agama Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, apapun bidang pendidikan yang tengah kalian jalani atau jika kalian sedang bekerja di sebuah pekerjaan dengan seizin Khalifatul Masih, kalian tetap harus memastikan bahwa standar ketakwaan dan keshalehan kalian sedemikian rupa sehingga kepribadian kalian menjadi seperti sebuah magnet yang menarik orang lain. Oleh karena itu, sangatlah penting agar kalian menjauhi segala hal yang sia-sia, kegiatan-kegiatan yang membuang-buang waktu, dan jangan sampai terpengaruh oleh hal-hal tersebut. Begitu juga, kalian hendaknya tidak mempunyai ketertarikan kepada trend fashion-fashion terbaru dan ingatlah selalu janji Waqf-e-Nau kalian. Ingatlah bahwa ikatan ini telah dibuat dengan Allah, Yang lebih Mengetahui Yang Ghaib. Tidak ada satupun yang tersembunyi dari Allah dan Dia tengah melihat setiap gerak gerik perilaku dan perbuatan kalian. Tidak diragukan lagi bahwa kalian pasti akan dihisab oleh Allah dan akan ditanyai tentang janji yang telah kalian buat. Ini merupakan tanggung jawab yang berat yang diletakkan di pundak anak-anak Waqf-e-Nau. Oleh karena itu, untuk memenuhi janji tersebut, kalian harus memahami nilainya dan juga arti yang sebenarnya. Insya Allah dalam waktu dekat ini, beberapa dari antara kalian akan memasuki dunia pekerjaan atau mungkin ada yang sudah dan akan mulai bekerja untuk jemaat atau mungkin juga ada yang sudah. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kalian untuk menilai diri kalian sendiri di keseharian kalian dan kemudian mulai merenung, apakah kalian benar-benar tengah memenuhi janji kalian tersebut. Apakah kalian semakin mendekat kepada Allah dan melaksanakan jalan ketaqwaan? Apakah kalian berusaha untuk menambah pengetahuan agama kalian? Jika jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah tidak/belum, maka kalian tidak berarti bagi jemaat dan tidak lagi berhak menjadi seorang Waqf-e-Nau.
Nasihat bagi Waqfeen yang lebih muda
Berkenaan dengan anggota Waqf-e-Nau yang lebih muda yang hadir pada ijtima hari ini, saya ingin mengingatkan kalian bahwa shalat menjadi kewajiban ketika umur 10 tahun dan oleh karena itu, kalian harus melaksanakan semua shalat tepat pada waktunya. Ketika kalian berada di sekolah, kalian harus melaksanakan shalat, apakah itu pada jam istirahat atau dengan meminta izin kepada guru kalian. Kalian dapat menjama’ Dzuhur dan ashar, jika kalian memang harus (menjama’-nya), akan tetapi sangat perlu sekali bagi kalian untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya. Satu hal penting bagi kalian yang harus selalu diingat adalah ketika matahari akan terbenam, maka dilarang untuk melaksanakan shalat. Di musim panas, siang hari menjadi panjang sehingga ada banyak waktu untuk melaksanakan shalat. Akan tetapi pada musim dingin, pastikan bahwa kalian harus menjaga shala-shalat kalian. Menjaga shalat berarti kalian mengerjakan shalat pada waktunya dengan cara yang benar. Begitu pula, sangat penting supaya setiap Waqf-e-Nau
membaca Alquran setiap hari. Kalian juga harus memulai untuk membaca terjemahannya. Ingatlah, apapun yang kalian pelajari di usia ini, hal itu akan menjadi keuntungan yang besar bagi kalian dan akan menjadi bagian dari kehidupan kalian.
Hal penting lainnya adalah hendaknya kalian patuh kepada kedua orang tua kalian dan sifat ini harus lebih nampak bersinar dalam diri anak-anak Waqf-e-Nau dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Kalian juga harus ramah dan menyayangi saudara-saudara kalian dan menghindari bertengkar serta berdebat dengan mereka dalam bentuk apapun. Kalian juga harus selalu baik dan ramah kepada teman-teman kalian dan harus menghindari kata-kata kasar dan menghina. Sebaliknya, pengunaan bahasa yang halus harus menjadi sebuah ciri khas dari karakter kalian. Kalian harus berada di depan anak-anak lainnya dalam hal pendidikan di sekolah kalian dan pastikan kalian mengerjakan setiap pekerjaan dengan segenap kemampuan terbaik kalian. Kalian juga harus mengerjakan pekerjaan rumah kalian dan menaruh perhatian selama berada di kelas.
Akhlak kalian harus berada pada standar yang sedemikian rupa baiknya sehingga guru-guru akan dapat membedakan antara kalian dengan anak-anak lainnya. Jika hal ini terjadi, maka, bahkan di umur kalian yang masih muda sekarang ini, kalian tengah melaksanakan salah satu bentuk tabligh dengan cara halus akan tetapi efektif.
Nasihat untuk Orang TuaSaya juga hendak memberikan nasihat kepada orang tua dari Waqf-e-Nau tentang mendidik anak-anak mereka. Mereka harus mengawasi dan peduli kepada pendidikan akhlak semua anak-anak mereka, tidak hanya anak-anak yang menjadi anggota Waqf-e-Nau saja. Alasannya adalah jika mereka menaruh perhatian tentang tarbiyat hanya kepada anak-anak Waqf-e-Nau mereka saja, dan mengabaikan anak-anak mereka yang lainnya, maka tidak diragukan lagi, hal itu akan menimbulkan efek yang negatif kepada anak-anak Waqf-e-Nau mereka. Sebagai akibatnya, anak-anak tidak akan memperoleh standar sebagaimana yang diharapkan dari mereka. Oleh karena itu, untuk memastikan ketinggian akhlak dan moral dari anak-anak Waqf-e-Nau, sangatlah penting supaya kalian juga menaruh perhatian yang sama kepada semua anak-anak kalian. Dengan cara yang sama pula, kalian harus selalu ingat bahwa jika anak sulung kalian adalah Waqf-e-Nau, maka jika kalian mendidiknya dengan baik, maka ia akan menjadi contoh yang baik bagi saudara-saudara kandungnya. Dengan cara tersebut, mereka akan belajar akhlak yang baik darinya. Kita semua menyadari bahwa anak yang shaleh dan jujur adalah hadiah yang tak ternilai harganya bagi orang tua mereka. Oleh karena itu, kalian harus senantiasa sibuk dan perhatian guna menjaga harta ini, yang Allah telah anugerahkan kepada kalian.
Semoga Allah memberikan kemampuan baik kepada Waqf-e-Nau, baik yang usianya lebih tua maupun yang lebih muda, untuk dapat mengerti apa yang saya sampaikan. Tidak hanya mengerti saja, tetapi juga berbuat sebagaimana yang saya sampaikan tadi. Semoga semua orang tua Waqf-e-Nau dapat memenuhi tanggung jawab ini. Ameen.
Translated by:
Irfan Hafidhur Rahman
15 Januari 2013
0 komentar:
Post a Comment