“Untuk itu bertaubatlah sebelum pintu taubat tertutup setelah kedatangan azab Ilahi. Orang-orang takut sedemikian rupa terhadap hukum-hukum dunia, tetapi apa sebabnya mereka tidak takut terhadap hukum-hukum Allah Ta’ala? Apabila petaka telah datang maka terpaksa harus menanggungnya.
Hendaknya setiap orang berusaha bangun salat tahajjud, dan bacalah qunut dalam salat-salat lima waktu. Bertaubatlah dari setiap hal yang mendatangkan kemurkaan Allah. Yang dimaksud dengan taubat adalah meninggalkan segenap perbuatan buruk. Allah Ta’ala tidak peduli terhadap siapa pun, kecuali kepada hmba-hamba-Nya yang salih.
Ciptakanlah kecintaan dan persaudaraan di antara sesama, dan tinggalkanlaha kebuasan serta pertentangan. Sama sekali hindari diri kalian dari segala macam olok-olokkan dan sikap mempermain-mainkan, sebab sikap memperolok-olokkan membaw ahati manusia sangat jauh dari kebenaran. Bersikaplah dengan penuh hormat terhadap satu sama lain.
Setiap orang hendaknya mendahulukan ketenteraman saudaranya daripada ketenteraman diri sendiri. Ciptakanlah suatu perdamaian sejati dengan Allah Ta’ala, dan kembalilah kalian ke dalam ketaatan terhadap-Nya. Kemurkaan Allah Ta’ala sedang melanda bumi, dan yang selamat dari itu hanyalah orang-orang yang secara sempurna telah bertaubat dari seluruh dosa mereka, lalu hadirlah di hadapan-Nya.
ngatlah oleh kalian. Jika kalian mengamalkan firman-firman Allah Ta’ala, dan kalian berusaha gigih dalam menyokong agama-Nya, maka Allah Ta’ala akan menjauhkan segenap hambatan, dan kalian kan berhasil. Tidakkah kalian melihat bahwa seorang petani demi tumbuh-tumbuhan yang bagus dia mencabut dan membuang semak-semak yang tidak berguna, dan petani itu menatap sawah-ladangnya dengan pohon-pohon yang indah serta tanaman-tanaman yang berbuah dan menjaganya. Dia melindungi sawah-ladangnya dari segala macam kerusakan dan kemudaratan. Namun pohon dan tumbuh-tumbuhan yang tidak menghasilkan buah dan membusuk serta mulai mengering, maka pemiliknya tidak akan peduli jika ada hewan tenak yang memakannya, atau ada tukang kayu yang memotongnya lalu memasukkannya ke dalam tungku api.
Jadi, seperti itu pulalah kalian harus ingat. Jika kalian dinyatakan shadiq (benar) di hadapan Allah Ta’ala maka penentangan yang berasal dari siapa pun tidak akan membuat kalian susah. Namun jika kalian tidak membenahi kondisi kalian, dan kalian tidak mengadakan suatu perjanjian yang benar untuk mentaati Allah Ta’ala maka Allah Ta’ala tidak akan peduli terhadap siapa pun.
Ribuan domba dan kambiung setiap hari disembelih, namun tidak ada yang kasihan terhadap hewan-hewan itu. Tetapi kalau ada satu orang saja yang dibunuh, betapa hebatnya penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan. Jadi, jika kalian menjadikan diir kalian tidak berguna dan tidak peduli seperti binatang-binatang buas, maka demikian juga keadaan yang akan kalian alami.
Hendaknya kalian masuk ke dalam kalangan orang-orang mulia Allah, supaya musibah atau malapetaka manapun tidak berani menyentuh kalian. Sebab tidak ada suatu hal yang berlangsung di dunia ini tanpa izin dari Allah Ta’ala. Hapuskanlah perselisihan, emosi dan permusuhan antara sesama, sebab sekarang adalah waktunya bagi kalian untuk mengetepikan (mengenyampingkan) perkara-perkara kecil itu, lalu menyibukkan diri dalam pekerjaan-pekerjaan besar dan luar biasa.”
(Malfuzhat, jld. I, hlm. 266-268).
0 komentar:
Post a Comment