Ahmadiyya Priangan Timur

.

Tuesday, 24 February 2015

SEPERTI DUA SAHABAT

“Dua orang sahabat dapat meneruskan persahabatan mereka hanya apabila dalam suatu ketika yang satu melakukan kehendak yang lain, dan di lain waktu bertindak sebaliknya. Sebab jika salah seorang dari mereka memaksakan yang lain untuk melakukan apa pun yang dia katakan maka persahabatan itu tidak akan bertahan lama.

Hal yang sama berlaku dalam hubungan Tuhan dan manusia. Suatu saat Tuhan mendengarkan apa yang dikatakan manusia dan memberkatinya dengan rahmat-Nya, sedangkan lain waktu manusia menerima dengan sabar apa pun takdir Tuhan atas dirinya. 

Sesungguhnya hal ini sebenarnya adalah milik Tuhan semata, yaitu Dia menguji manusia, dan ujian-ujian yang datang dari Tuhan semuanya adalah untuk kebaikan manusia. Inilah hukum yang dinyatakan Tuhan, bahwa hasil-hasil yang baik dari ujian-ujian tersebut menjadikan manusia berhak menerima rahmat Tuhan.” (Malfuzhāt, jld I, hlm. 311)

Related Posts:

  • CAHAYA PENGETAHUAN Sebagaimana Tuhan menghendaki agar umat manusia hendaknya bertakwa pada-Nya, Dia juga menghendaki agar mereka hendaknya memperoleh cahaya pengeta… Read More
  • AL-QURAN KARIM UNTUK SEMUA ORANG ”Kalian harus ingat, bahwa Al-Quran Karim memiliki dua bagian, bahkan tiga bagian. Satu bagian adalah sedemikian rupa, sehingga orang awam yang t… Read More
  • PEMBELAAN DENGAN PENA “Dalam jaman ini, dengan pedang pena-lah kita diserang, dan tombak-tombak tuduhan diluncurkan pada kita. Kita hendaknya juga jangan membiarkan kek… Read More
  • KEGEMBIRAAN DUNIAWI Pada tgl. 30 Januari 1898 Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda:  Kegembiraan-kegembiraan duniawi pada hakikatnya tidak lebih dari ...  … Read More
  • SEBUAH DOA HADHRAT MASIH MAU’UD (as) ”Wahai, Rabbul ‘ālamin, aku tidak mampu mensyukuri ihsan-ihsan (kebaikan-kebaikan) Engkau. Engkau Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan tidaka terhit… Read More

0 komentar:

Post a Comment