Ahmadiyya Priangan Timur

.

Sunday, 22 February 2015

Dua Mutiara SMA Plus Al-Wahid pada Olimpiade Sains

Wanasigra - Pagi itu tepatnya hari rabu tanggal 11 Pebruari 2015, mentari yang kala itu bersinar dengan terangnya menemani perjalanan ke 23 siswa-siswi SMA Plus Al-Wahid yang hendak mengikuti OSK (Olimpiade Sains Kabupaten) seolah-olah memberikan harapan cerah bagi mereka. OSK ini diadakan di SMA Negeri 1 Singaparna. Mereka tampak siap berjuang demi sekolah tercinta  mereka SMA Plus Al-Wahid. Pagi itu mereka berangkat dengan penuh harapan dan iringan do’a dari teman-teman, para guru, dan orang tua mereka. Rombongan berangkat dengan guru pembimbing Ibu Nia dan Bapak Dodi yang akan menemani mereka di OSK nanti.

Rombongan putra dan putri berangkat dengan kendaraan terpisah. Gelak tawa masih terlihat di wajah para siswa yang akan bertempur di meja ujian olimpiade sains siswa SMA se-kabupaten Tasikmalaya ini. Para guru pembimbing dapat mencairkan suasana tegang yang menghampiri para siswa tersebut.
Setelah sampai disana para peserta OSK mengikuti upacara pembukaan dengan pembina upacaranya yakni Bapak Drs. H. Bartis Sumargana, M.Pd (Kabid Dikmen Kabupaten Tasikmalaya). Begitu upacara selesai, para peserta dipersilahkan memasuki ruangan kelas.

Selama 2 jam mereka harus berkutat dengan berbagai macam soal yang cukup memeras otak anak-anak ini. Segenap kemampuan pun sudah dikerahkan dan tinggal menunggu hasil dari kerja keras mereka. Dua hari setelah penyelenggaraan olimpiade sains tersebut keluarlah hasil yang ditunggu-tunggu. Dan tanpa diduga-duga SMA Plus Al-Wahid meraih prestasi yang cukup membanggakan. Dua orang perwakilan sekolah menengah yang berada di perbatasan Tasikmalaya dan Garut ini mendapatkan peringkat pertama dan kedua dalam bidang berbeda pada event se-Kabupaten Tasikmalaya itu. 

Kedua orang itu adalah Teguh Ahmad Cheema yang mendapatkan peringkat pertama TIK (Teknologi Informasi dan Komputer), dan Abdussalam yang menjadi runner-up di bidang Matematika.  Sebuah prestasi yang cukup membanggakan mengingat letak SMA Plus Al-Wahid yang berada di tengah-tengah desa dan persawahan. Mereka berdua pun akan menjadi wakil dari Kabupaten Tasikmalaya di Tingkat Provinsi Jawa Barat.

 Teguh Ahmad Cheema

Ada cerita inspiratif yang datang dari siswa kelas “dupays” atau XI IPS 1 yang bernama Teguh Ahmad Cheema. Siswa yang lahir di Tasikmalaya 24 november 1997 ini termasuk siswa yang juga menjadi salah satu perwakilan dari Sma Plus Al-Wahid untuk OSK di SMAN 1 Singaparna di bidang TIK.

Tahun lalu Teguh juga pernah mengikuti OSK di bidang yang sama yaitu TIK, namun sayang saat itu dia belum beruntung untuk melangkah ke tingkat provinsi. Akan tetapi tekadnya tidak pernah putus, dia masih ingin membuktikan bahwa Al-Wahid bisa menjadi yang terbaik. Teguh diberi waktu satu bulan untuk persiapan. Namun karena SMA Plus Al-Wahid kekurangan guru pembimbing di Bidang TIK, terpaksa  Teguh dan rekan-rekannya mencari tahu sendiri dengan cara mempelajari soal OSK tahun lalu serta mendownload kunci jawabanya di internet. Tidak habis akal  dia meminta Ibu Nia selaku guru matematika untuk ikut mengajarinya. Kebetulan soal TIK sekitar 70% adalah soal matematika.

Siswa yang tinggal di Citeguh ini begitu memanfaatkan satu bulan persiapanya itu untuk OSK dengan kerja kerasnya dan tentunya bantuan dari rekanya ia bisa mendapatkan medali emas di bidang TIK. Dia mampu mengalahkan 85  peserta lainya. Ketika ditanya bagaimana perasaanya saat mengetahui kalau dia menjadi siswa terbaik di bidang TIK, dia menjawab “ga nyangka sama pengumuman kalo aku bawa medali emas OSK dan rasanya bahagia banget”. Ya itulah rencana Tuhan, semuanya akan indah pada waktunya. Jika tahun lalu ia tidak lolos mungkin Tuhan memberi kesempatan untuknya bekerja lebih giat lagi.

Saat ini siswa yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara ini mampu memberikan apa yang tidak bisa ia berikan tahun lalu kepada SMA Plus Al-Wahid ini, bahkan jauh lebih baik dari yang diharapkan. Siswa yang berperawakan tinggi dan mempunyai kulit putih ini, memberikan kesannya terhadap SMA Plus Al-Wahidi,  “Sangat menyenangkan dapat bersekolah di SMA Plus Al-Wahid ini, perasaan lebih tentram, karena ternyata yang paling penting itu bukan fasilitas sekolah, atau yang lainnya tapi apakah kita nyaman bersekolah, mempunyai teman, dan semangat untuk belajar”. Lebih jauh megenai OSK tahun ini Teguh berpendapat, “Soal OSK tahun sekarang lebih gampang dari tahun sebelumnya”. Putra dari Bapak Soni Suwandi dan Ibu Heni Kartika ini memberikan motivasi untuk teman-temannya di SMA Plus Al-Wahid, “Terus berusaha agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, dan yang paling penting itu doa dan berusaha”.

Abdus Salam

“Waaahh...soalnya susah,banyak soal yang kurang yakin jawabannya, deg-degan juga”.  Begitulah yang ia katakan ketika sudah selesai mengerjakan soal matematika selama dua jam di SMA Negeri 1 Singaparna. Namun siswa kelas sepuluh ini  tetap optimis dan yakin soal yang ia jawab setidaknya ada beberapa yang benar. Abdus Salam, siswa yang lahir pada tanggal 30 Nopember 1998 di Tasikmalaya ini berangkat sekolah tiap paginya dengan berjalan kaki dari tempat tinggalnya, Pasir Mukti sekitar 1 kilometer dari Al-Wahid. 

Putra dari seorang penjahit ini merupakan siswa yang polos tetapi tekun. Ketekunanya  terlihat ketika bimbingan OSK selama satu bulan yangi hanya dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan. Ketika ditanya tentang kiat-kiat apa yang ia lakukan untuk sukses di OSK, ia menjawab, “Selain bimbingan dengan guru pembimbing, saya suka pergi ke warnet mencari soal-soal olimpiade dan mempelajari nya kemudian berdiskusi dengan rekan saya.” Dan ternyata usaha tekunnya membuahkan hasil, Alam mendapat peringkat ke 2 dari 108 peserta OSK bidang matematika. Alam bilang ia sangat terharu, bangga, dan tidak menyangka mengenai hasil yang didapatnya.
 
Siapa sangka, siswa yang suka memakai peci  dan mempunyai cita-ita menjadi pengusaha sukses ini, ternyata bisa memberikan harapan yang cerah bagi SMA Plus Al-Wahid. Ketika ditanya siswa yang menyukai mata pelajaran eksak ini, mengaku bahwa ia termotivasi oleh ungkapan Pak Dodi, “Sudah lama sejak tahun 2003 Al-wahid tidak lolos di OSK lagi. Kita sudah haus akan juara mudah-mudahan OSK tahun ini bisa memberikan hasil yang memuaskan bagi SMA Plus Al-Wahid.” Mendengar kata-kata itu ia berusaha untuk mewujudkan harapan semua siswa SMA Plus Al-Wahid. 

Putra kedua dari dua bersaudara ini menyampaikan kesan saat sekolah di Al-Wahid, dimana putra Bapak Suparmin senang karena penjagaan pardah di SMA Al-Wahid, yang menjadikan suasana belajar disana tentram. Alam memberikan pesan kepada para siswa yang lain ”Meskipun Al-Wahid infrastukturnya agak kurang, tapi kita jangan pesimis, kita harus tetap belajar. Jadi Insya Allah hasilnya maksimal”. Dan yang terakhir, kunci sukses menurut Alam adalah percaya diri, belajar yang rajin, dan menikmati soal yang diberikan.

Tentunya, kita semua bangga akan kesuksesan Teguh dan Abdussalam di OSK tahun ini. Semoga mereka berdua bisa memberikan yang terbaik untuk SMA Plus Al-Wahid di jenjang yang selanjutnya. Mari kita doakan untuk keberhasilan mereka berdua. Dan mudah-mudahan OSK tahun ini merupakan awal yang baik bagi Al-wahid untuk keberhasilan OSK di tahun-tahun yang akan datang. Sehingga mejadikan siswa dan siswi SMA Plus Al-Wahid selain bertaqwa juga cerdas di bidang akademik. (Tahira)

2 comments:

  1. Mubarak, semoga kelak dapat mujahidin jemaat sesuai kapasitasnya

    ReplyDelete
  2. Mubarak. ..Al Wahid memang beda :-)

    ReplyDelete