dilaporkan oleh : Syihab Ahmad
Garut - Di akhir minggu pada bulan Maret ini Tim Homoeopathy Wilayah Priangan Timur bekerja sama dengan para mahasiswa Kuliah Nyata Mandiri UNIGA (Universitas Garut) mengadakan pengobatan gratis di Desa Sukasono Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Pengobatan ini bertempat di SDN III Sukasono.
Menggunakan 3 buah mobil tim homoeopathy yang dimotori oleh Kurnia Wardi berangkat dari Mesjid Nasir pukul 09.00 WIB dengan membawa berbagai perlengkapan yang dibutuhkan pada saat pengobatan nanti. Dengan cuaca yang cukup bagus dan jalan yang terbilang masih cukup terawat rombongan yang terdiri dari 15 orang ini tiba di lokasi pada pukul 09.45.
Setibanya di lokasi tim homoepathy yang sudah beberapa kali mengadakan pengobatan gratis ini pun langsung bersiap-siap dan pada pukul 10.00 pengobatan pun resmi dimulai. Awalnya terlihat masih sedikit yang hadir di lokasi pengobatan. Masih bisa dihitung dengan jari. Panitia pun terlihat agak cemas kalau-kalau warga tidak memenuhi ekspektasi mereka. Tetapi kecemasan menjadi sirna ketika memasuki tengah hari. Terlihat masyarakat berbondong-bondong menuju ke lokasi pengobatan silih bergantian untuk mendapatkan kesempatan yang cukup langka ini. Bahkan beberapa orang memilih pulang dulu ke rumahnya karena melihat daftar antrian yang cukup panjang.
Menurut Riki - Koordinator panitia penyelenggara – hadir sekitar 300 orang pada kesempatan kali ini. Masyarakat terlihat sangat antusias untuk mendapatkan pengobatan secara gratis. Kegiatan ini pun harus berlangsung hingga pukul 17.00 karena pasien yang terus berdatangan. “Baru ada mahasiswa yang praktek disini kemudian mengadaka pengobatan secara gratis”, papar salah seorang masyarakat yang hari itu datang berobat.
Kegiatan ini dalam rangka bagian dari praktek kerja nyata para mahasiswa di desa tersebut. Pengabdian kepada masyarakat seperti ini pun diakui oleh Riki baru pertama kali diadakan dan tidak disangka respon dari masyarakat ternyata sangat bagus. Ahmad Syarifuddin, Kepala Desa Sukasono pun mengucapkan rasa terima kasihnya karena pengobatan ini sangat membantu masyarakat apalagi masyarakat yang tidak mampu. Tercatat 542 orang kepala keluarga berada di bawah garis kesejahteraan di desa ini.
Menurut Oman Rohman salah satu Homoeopath yang bertugas penyakit yang cukup banyak ditemukan pada pasien yaitu gatal-gatal dan rematik. Ada sekitar lima orang yang juga langsung mendapatkan treatment khusus oleh pak Oman sehingga tangan yang tadinya susah digerakkan menjadi lebih ringan dengan perawatan khusus ini.
Ada sebuah cerita yang cukup lucu pada saat pengobatan ini. Seorang kakek yang pendengarannya kurang bagus dan salah mendengar instruksi dari Homoeopath. Beliau memasukkan globul bersamaan dengan tutup botol homoeopathynya. Hal ini kontan membuat petugas cukup panik khawatir tutup botol tertelan atau lebih parah tersangkut di tenggorokan kakek tersebut. Alhamdulillah setelah bagian tengkuknya dipukul sedikit oleh petugas tutup botol tersebut dapat dikeluarkan kembali.
Pukul 17.00 WIB akhirnya pengobatan dapat selesai dilaksanakan dengan lancar. “Kita mengharapkan ada follow-up dari masyarakat dan panitia mengenai perkembangan penyakit dari pasien yang berobat.” Kata Kurnia kepada para mahasiswa yang bertugas disana. Akhirnya rangkaian kerja sama itu ditutup dengan makan malam bersama yang ternyata sudah disiapkan oleh para mahasiswa. Sebuah penutup yang manis pada kegiatan sosial yang cukup menguras tenaga ini.
Mubrak...
ReplyDeleteMantapzz