Ahmadiyya Priangan Timur

.

Friday, 29 May 2015

Hari Khilafat Ahmadiyah Tasikmalaya : Penantian 10 Tahun

Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya rabu 27 Mei 2015 telah memperingati 107 tahun Khilafah'alaa Minhaajin Nubuwwah.
Bertempat di Gedung Balai Pertemuan Jemaat Ahmadiyah GOR Gunung Gadog hadir kurang lebih 100 anggota Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya dan sekitarnya untuk memperingati hari yang bersejarah dalam perjalanan Jemaat Ahmadiyah.
Acara yang diadakan selepas Maghrib ini merupakan acara kerohanian pertama kalinya yang diadakan di tempat Gedung yang dulunya sebelum dibeli oleh Jemaat Ahmadiyah merupakan bangunan kelenteng, pasca penyerangan Parung 2005 oleh kelompok yang kontra Jemaat Ahmadiyah ke Markaz Jemaat gedung ini tidak di fungsikan untuk kegiatan kerohanian. Gedung sendiri lebih banyak digunakan untuk kegiatan olahraga dan kini setelah 10 tahun Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya kembali dapat menggunakan gedung untuk kegiatan kerohanian.
Acara hari khilafat sendiri berlangsung lancar hingga selesai pada pukul 21.00 WIB, acara yang dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan dilanjutkan dengan pembacaan syair, diisi oleh penceramah tunggal oleh Mln. Syaiful Uyun.
Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Priangan Timur ini menguraikan secara singkat silsilah khilafat yang di mulai setelah kewafatan Rasulullah, muncul Dinasti Kerajaan Islam hingga berdirinya Khilafat berdasar Nubuwwah dengan diutusnya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as sebagai Imam Mahdi dan Nabi Isa yang dijanjikan.
(Baca :  107 TAHUN KHILAFAH ‘ALAA MINHAAJIN-NUBUWWAH AHMADIYAH 27 MEI 1908 ~ 27 MEI 2015)
Setelah uraian singkat 3 pertanyaan diajukan oleh anggota yang hadir, pertanyaan pertama diajukan mengenai kenapa khalifah setelah Rasulullah SAW hanya sampai empat Khalifah, penanya kedua mengajukan pertanyaan mengenai adakah mujadid setelah kedatangan Imam Mahdi as dan pertanyaan terakhir mengenai kedudukan mujadid dalam pengakuan umat muslim seluruh dunia.
Menjawab pertanyaan pertama Mln. Syaeful Uyun menjelaskan secara singkat bahwa nikmat khalifat dicabut setelah kewafat Hazrat Ali bin Abi Thalib ra, peristiwa kewafatan 3 khalifat yang terjadi karena usaha pembunuhan dan pembunuhan yang membuat Allah SWT mencabut nikmat khalifah bagi umat muslim adapun Kerajaan yang timbul setelahnya bukan merupakan khalifah sesuai Islam seakan umat muslim saat itu kembali ke masa jahiliyah.
Mengenai pertanyaan kedua Mln. Syaeful Uyun menjawab bahwa adanya mujadid karena ketidak-adaan khalifah sehingga setelah mangkatnya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as yang diikuti oleh khalifahnya maka kedatangan mujadid baru tidak akan ada lagi. Khalifah sendiri merupakan mujadid yang datang membawa pembaharuan-pembaharuan pada masanya.
Mengenai kedudukan mujadid sendiri umat muslim tentu mengikuti ajaran sesuai dengan masanya dan pengakuan kepada mujadid oleh umat muslim dilakukan dengan mengikuti apa yang diajarkan oleh para Imam atau mereka yang menjadi mujadid.
Sebelum ditutup dengan doa bersama H. Encang Jarkasih yang menjadi pembawa acara memberikan waktu bagi Basharat Ahmad warga Qadian India yang sedang berkunjung ke Tasikmalaya untuk menceritakan pengalaman beliau saat kunjungan Khalifatul Masih V Hazrat Mirza Masroor Ahmad aba ke Qadian.
Panitia acara juga memberikan hadiah bagi peserta Madrasah athfal dan nashirat yang aktif dan berprestasi dalam kegiatan kejemaatan.

Reportse : Doni Sutriana
(Tonton Video Hari Khilafat Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya dibawah ini)

Thursday, 28 May 2015

107 TAHUN KHILAFAH ‘ALAA MINHAAJIN-NUBUWWAH AHMADIYAH 27 MEI 1908 ~ 27 MEI 2015

hari-khilafat
Disajikan Sebagai siraman rohani dalam Peringatan 107 Tahun Khilafah ‘Alaa Minhaajin-Nubuwwah Ahmadiyah Jemaat Ahmadiyah Kota Tasikmalaya di GOR Gunung Gadog-Balai Pertemuan Jemaat Ahmadiyah Kota Tasikmalaya (27/5/2015)
 
Oleh: H.M. Syaeful Uyun

NUBUWWAT BERDIRINYA KHILAFAT 

Menurut Al-Qura’an:

khilafah
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu dan berbuat amal shaleh, Dia pasti akan menjadikan bagi mereka itu khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah-khalifah kepada orang-orang yang sebelum mereka, dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhai bagi mereka, dan niscaya Dia akan menggantikan mereka sesudah ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka akan menyembah Aku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang fasik” (Al-Quran, Surah An-Nur, 24:56)

Menurut Hadits:

khilafah
“Dari Nu’man bin Basyir dari Hudzaifah bin al-Yaman r.a., berkata: Rasulullah SAW., bersabda: Adalah masa kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia telah menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa khilafah yang mengikuti jejak kenabian (khilafah ‘ala minhajin-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Ia telah menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa kerajaan yang menggigit (mulkan ‘adhan), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila ia telah menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa kerajaan yang menyombong ((mulkan jabbariyyah), adanya atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila ia telah menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian adalah masa khilafah yang mengikuti jejak kenabian (khilafah ‘ala minhajin nubuwwah). Kemudian (Nabi), diam”.(HR. Musnad Ahmad bin Hanbal, Jilid  4:273)

NUBUWAT DIBANGKITKANNYA MUJADDID

“Innallaaha yab’atsu lihaadihil ummati ‘alaa ra’si kulli miatin sanatin mayujaadi laha diinaha” – sesungguhnya Allah berjanji kepada umat ini bahwa pada setiap permulaan abad, Dia akan membangkitkan seorang mujaddid yang akan memperbaharui bagi mereka agama mereka. (HR. Abu Dawud)

Sabda Pendiri Jemaat Ahmadiyah

“Sebab itu, wahai saudara-saudara! Karena sejak dahulu begitulah sunnatullah (adat-kebiasaan Allah), bahwa Allah menunjukan dua Kudrat-Nya, supaya diperlihatkan-Nya bagaimana cara menghapuskan dua kegirangan yang bukan-bukan dari musuh, maka sekarang tidak mungkin Allah Ta’ala akan meninggalkan sunah-Nya yang tidak berobah-robah itu. Maka janganlah kamu bersedih hati karena uraianku yang aku diterangkan dimukamu ini. Jangan hendaknya hatimu menjadi kusut, karena bagimu perlu pula melihat Qudrat Yang Kedua”. (Al-Wasiat, Jemaat Ahmadiyah 2006 : 14)

“Sebagaimana telah terjadi di waktu Hadhrat Abu Bakar Siddiq r.a., ketika Rasulullah SAW., wafat yang disangka orang bukan pada waktunya, dan banyak diantara orang-orang dusun yang bodoh balik murtad dan sahabat-sahabat r.a., pun karena terlampau sedihnya – hampir-hampir seperti gila rupanya, pada ketika itulah Allah Ta’ala menegakan Hadhrat Abu Bakar Siddiq r.a., untuk memperlihatkan Qudrat-Nya Kedua kali, dan Islam yang hampir-hampir akan tumbang itu ditopang-Nya kembali. Dan janji yang di Firmankan-Nya: “Akan Kami teguhkan langkah-langkah kaki mereka bagi mereka, sesudah kecemasan dan ketakutan meliputi mereka (24:55), ditepati-Nya”. (Al-Wasiat, Jemaat Ahmadiyah 2006:12-13)

EMPAT KEPEMIMPINAN YANG DI NUBUWWATKAN NABI MUHAMMAD Saw

  • Era Nubuwwah – kenabian, berlangsung selama kurang lebih 22 tahun (610-632).
  • Era Khilafah ‘ala Minhaajin-Nubuwwah – khilafah yang mengikuti jejak kenabian, berlangsung selama kurang lebih 30 tahun (632-661)
  • Era Mulkan ‘Adhan dan Mulkan Jabbariyatan – kerajaan yang menggigit dan menyombong, berlangsung selama lebih kurang 1263 tahun (661M – 1924M)
  • Era Khilafah ‘Ala Minhajin-Nubuwwah

 Kerajaan/Dinasti Yang Mengklaim Khilafah  Dalam Sejarah Islam

khilafah

DINASTI UMAYYAH (661-750)
  • Mengembangkan tapal batas negeri Islam dan konsolidasi Internasionl
  • Umar bin Abdul Aziz disebut sebagai Mujadid Abad Pertama
  • Secara keseluruhan: BAIK (Kecuali Yazid)

DINASTI ABBASIYAH (1261-1258)

  (Ada 55 Penguasa)
  • Sebagian Mukhlis dan takut kepada Allah
  • Banyak melakukan penumpahan darah, berbuat zhalim dan tiran. 
  • Ulama-Ulama dan Imam  dihinakan;, dipenjara bahkan dibunuh.
  • 7 Raja Abbasiyah diturunkan dari tahta, tiga dibutakan, lima dibunuh

DINASTI UTSMANIYAH (1517-1924)
   (Ada 36 Penguasa)
  • 1 digantung
  • 2 dubunuh
  • 7 dilengserkan
  • 3 dipaksa turun tahta
  • Penguasa Utsmaniyah ke-5, memerintahkan membunuh saudaranya Untuk alasan kestabilan politik

MUJADDID DALAM 14 ABAD TERAKHIR

Nawwab Siddiq Hasan Khan, ‘Ulama kenamaan asal Hindustan, dalam bukunya berjudul al-Hujaj al-Kiromah, mengemukakan, sepanjang 13 abad terakhir telah bangkit 13 Mujaddid  sesuai dengan janji-Nya:
Abad I       :  ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, rha.
Abad II     : Imam Syafi’i, rha
Abad III    : Imam Abu Syarah atau Abu Hasan ‘As’ari, rha
Abad IV    : Imam Abu Ubaidullah & Qadi Abubakar Baqlani, rha
Abad V     : Imam Al-Ghazali, rha
Abad VI    : Imam Abdul Qadir Al-Jailani, ra
Abad VII     : Imam Ibnu Taimiyah dan Chawaja Mu’inuddin Chisti, rha
Abad VIII    : Imam Hafiz Ibnu Hajar Asqalani dan Saleh Ibnu ‘Umar, rha
Abad IX     : Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, rha
Abad X      : Imam Muhammad Tahir Gujrati, rha
Abad XI     : Imam Mujaddid Alfi Sarhindi, rha
Abad XII     : Imam Syekh Waliyullah Delhi, rha
Abad XIII    : Imam Sayyid Ahmad Bareluwi, rha
Abad XIV  : Orang-orang ‘alim sepakat, Mujaddidnya, ialah Imam Mahdi-Isa ibnu  Maryam Yang Dijanjikan (Masih Mau’ud as)

DEMAM KHILAFAH 

  • Hizbut Tahrir, organisasi yang didirikan oleh Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani, di Al-Quds, Yerusalem, Palestina, tahun 1953:
  • BERITA KEHILANGAN : Telah  menghilang, Sejak 3 Maret 1924, DAULAH KHILAFAH ISLAMIYAH. Ciri-ciri : Pemerintahan Islam. Menegakan Syariat Islam. Menaungi seluruh kaum Muslimin di dunia. Dibawah kepemimpinan Tunggal seorang Khalifah. Memenuhi hak-hak kesejahteraan setiap warga muslim dan non Muslim. Mengembang Islam ke seluruh dunia dengan dakwah dan jihad. Siapa saja yang menyadarinya. Mohon bantuan dan dukungannya. Untuk  mengembalikannya ke tengah-tengah Kehidupan umat Islam
  • Bentuk Khilafah HT: Politik murni
  • Jamaah Muslimin Hizbullah, yang didirikan Wali Al-Fattaah, tahun 1959, di Mesjid Takwa, Petojo Sabangan, Jakarta.
  • Khilafatul Muslimin, yang didirikan Ustadz Abdul Qodir Hasan Baroja’,  tahun 1997 di Teluk Betung, Bandar Lampung.
  • JamMus dan KhilMus lebih maju dari Hizbut
  • Menurut  Jamus,  Khilafah telah berdiri sejak 8 Pebruari 1959, bertepatan dengan 29 Rajab 1378H, dengan Wali Alfattaah, pria kelahiran Sumpyuh, Banyumas, Jateng,  sebagai pemangku jabatan Khilafah I, dilanjut  dengan H. Muhyidin Hamidy, sebagai pemangku jabatan Khalifah II (hingga sekarang).
  • Sedangkan menurut KhilMus, Khilafah telah berdiri sejak 1997, dengan Ustadz Abdul Qodir Hasan Baroja’, pria kelahiran Taliwang, Sumbawa, 10 Agustus 1944, sebagai pemangku jabatan Khalifahnya.
  • Bentuk Khilafah JamMus dan KhilMus : Agama dan Politik

KHILAFAH ‘ALÄ‚ MINHÄ‚JIN-NUBUWWAH II TELAH BERIRI

  • Khilafah ‘al ă minhaajin-nubuwwah fase ke-2, telah berdiri sejak lebih satu abad lalu, tepatnya pada tanggal 27 Mei 1908, 16 tahun sebelum Dinasti Turki Utsmani runtuh (1924).
  • Khilafah ‘al ă minhaajin-nubuwwah pase ke-2, diawali dengan bangkitnya  Nabi Muhammad secaya bayangan (Dhilly Muhammad), yaitu Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as.
  • Khilafah ‘ală minhaajin-nubuwwah, ialah kepemimpinan bercorak agamis, bukan politis

KHILAFAH ‘ALÄ‚ MINHÄ‚JIN-NUBUWWAH FASE  II DALAM SATU ABAD TERAKHIR

  • Khilafah I, Al-Haj Maulana Hakim Nuruddin r.a. (1908 ~ 1914)
  • Khilafah II, Al-Haj Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a. (1914 ~ 1965)
  • Khilafah III,  Hadhrat Mirza Nasir Ahmad r.a. (1965 ~ 1982)
  • Khilafah IV, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad r.h.a. (1982 ~ 2003)
  • Khilafah V, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad a.t.b.a (2003 ~ sekarang)
Download file Presentasi  107 TAHUN KHILAFAH ‘ALAA MINHAAJIN-NUBUWWAH AHMADIYAH 27 MEI 1908 ~ 27 MEI 2015
khilafah
khilafah


Liburan Rohani Lajnah dan Nashirat Kota Intan


Dilaporkan oleh : Adinda Firdhausya Z

Garut - Hari Libur Nasional, 14 Mei 2015 dimanfaatkan oleh Lajnah dan Nashirat di Kota yang berjuluk Kota Intan ini untuk mengadakan Ijtima Daerah. Sebanyak 10 Cabang yang ada di Kota Garut dapat melaksanakan Ijtima Lajnah dan Nashirat dengan lancar dan sukses.

Dihadiri oleh tamu dari PPLI yaitu, Ibu Nisa Ma’ala & Ibu Wati, acara ini dimulai pada pukul 09.00 wib. Perwakilan PPLI menyampaikan beberapa amanat Sadr LI dan beberapa oleh-oleh dari tamu utusan pusat, Mia Abdus Shamad, diantaranya; memperhatikan tarbiyat untuk anak-anak kecil yaitu utamanya Shalat Berjama’ah, Shalat Jumat juga harus ditingkatkan, Menggalakan program Al-Wasiyat, terutama pelajar dan mahasiswa. Membiasakan menonton MTA, terutama Khutbah Jumat Live, Selalu menjalin hubungan baik dengan Allah Ta’ala dan manusia, Mengkhidmati orang miskin dan membiasakan anak-anak menulis surat kepada Huzur.

Tema yang diusung kali ini adalah, “Tarbiyat Keluarga Sarana Membentuk Insan Bertaqwa.” Materi yang disampaikan pun meliputi pendidikan anak dalam keluarga, pendidikan terhadap orangtua beserta beberapa resume khutbah Huzur mengenai introspeksi diri. Acara dibagi menjadi dua bagian, acara evaluasi laporan dan lomba-lomba.Untuk ibu-ibu pengurus, disediakan sesi evaluasi laporan per bidang yang dipandu oleh utusan-utusan PPLI.

Beberapa lomba yang menghiasi Ijtima Daerah menambah ramainya suasana acara ini. Untuk Lajnah disediakan lomba Pidato dan lomba MTQ. Adapula perlombaan Pidato, MTQ & lomba membaca syair untuk anak-anak Nashirat. Sedangkan untuk peserta Athfal, Banath dan Abna panitia menyuguhkan lomba mewarnai.

Acara yang berakhir dengan pembagian hadiah ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ibu Nisa Ma’ala kurang lebih pada pukul 03.00 wib.
Sesuai dengan data yang ada, yaitu; 254 orang LI, 83 orang NAI, 53 orang Banath, 54 orang Athfal & Abna,2 orang tamu PPLI, 19 orang kaum Bapak (termasuk Muballigh 3 orang) yang semuanya berjumlah 458 orang telah berpartisipasi dalam Pengkhidmatan ini.

Harapan dan doa kami, semoga acara Ijda kali ini yang menitik-beratkan kepada Tarbiyat Keluarga, dapat menjadikan Ibu dan calon-calon ibu yang hadir dapat membentuk insan-insan yang bermanfaat dalam perkembangan Jemaat yang kita cintai ini. Aamiin



Tuesday, 12 May 2015

Ahmadiyah Wilayah Garut Memperindah Kota Intan Di Hari Jadi Jawa Barat

Dilaporkan oleh : Syihab Ahmad


Garut - Menyambut Hari Jadi Provinsi Jawa Barat yang ke 70, Jemaat Ahmadiyah sewilayah Garut mengerahkan anggotanya untuk turun ke jalan mengecat trotoar dan pot tanaman di sepanjang jalan Ahmad Yani yang menjadi daerah pantau dalam penilaian untuk penghargaan Adipura yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Kerja bakti ini dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2015.

Sebanyak 40 orang hadir mulai pukul 07.00 WIB di hari pertama wikari amal yang bertepatan dengan hari minggu dimana jalan ini juga dijadikan area Car Free Day. Dimana orang-orang berlalu-lalang dengan ramainya, sekelompok pria dan wanita, tua dan muda turut serta memperindah Kota Garut yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Provinsi Jawa Barat ini. 

Trotoar di jalan sepanjang 500 meter berhasil di touch up dari pagi hingga siang hari yang cukup cerah. Beberapa fasilitas umum yang kotor karena dicoret-coret oleh pihak yang tidak bertanggung jawab serta penuh dengan tempelan kertas pun ikut dibersihkan. Pemandangan jalan di depan alun-alun dan masjid agung Kabupaten Garut ini pun terlihat lebih indah dari sebelumnya. 

Dikarenakan pekerjaan yang dilakukan pada hari minggu ini belum memenuhi target yang direncanakan, pada hari kedua kerja bakti ini pun dilanjutkan dengan dibantu oleh Banser NU Kabupaten Garut. Sekitar 20 orang pemuda Banser bahu membahu menyelesaikan pekerjaan yang pada hari sebelumnya belum selesai dikerjakan. Trotoar di depan SMPN 1 Garut hingga jalan di depan Markas Kodim Kabupaten Garut pun disulap menjadi lebih bagus dari sebelumnya. Kang Yudi, Komandan Banser Kabupaten Garut bertutur “Kami berharap seluruh elemen Garut dapat bergabung untuk mewujudkan Garut yang nyaman, indah dan tetap menjadi tujuan wisata di Provinsi Jawa Barat”


Kegiatan seperti ini pertama kali dilaksanakan di wilayah Garut semenjak terbentuk menjadi wilayah tersendiri. Kegiatan ini pun mendapatkan respon yang cukup baik dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Garut, Aji Sumardji yang datang langsung memantau kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah membantu kami dan memberikan motivasi kepada kami untuk mewujudkan Garut yang indah.” Kata beliau pada kesempatan itu.

Memang untuk mewujudkan kota dimana kita berada indah dan nyaman untuk ditempati bukan hanya tugas satu pihak saja. Seluruh masyarakat harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan daerah tempat tinggal mereka dimana pun mereka berada. Kerja Bakti yang dilaksanakan ini pun jika nantinya tidak dijaga dari tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab maka keindahan ini pun tidak akan berlangsung lama. Cita-cita masyarakat Garut agar daerahnya mendapatkan Adipura pun tidak akan terwujud. (SA)

Foto-foto lainnya :
Lokasi depan alun-alun setelah dibersihkan

Pasukan yang turun di hari pertama

Bersama Banser NU di hari kedua