Ahmadiyya Priangan Timur

.

Monday, 21 December 2015

Keindahan Terlahir Dari Perbedaan

Oleh: Annisa Dewi ( LI Kersamaju )

Kita sudah sering mendengar apa yang dikatakan orang dan itu benar adanya, bahwa kita harus bersedia hidup berdampingan dengan rukun damai, dan saling menghormati keyakinan satu sama lain. Itulah konsep untuk menciptakan lingkungan aman, tentram dan nyaman. Seandainya kita tidak mau begitu buat bumi sendiri saja mungkin lebih baik ! tapi apa mungkin bisa hidup tanpa orang lain?


Bhineka tunggal ika “berbeda beda tapi satu jua” itulah indonesia mempunyai begitu banyak tradisi, kepercayaan, bahasa, agama, persepsi bahkan keputusan-keputusan yang berbeda. Kita sebagai bangsa indonesia dan sebagai manusia yang beradab harus mampu menerima perbedaan, sebab manusia itu harus hidup dengan manusia yang lain dengan kepribadian dan perbedaan masing-masing.
Manusia itu tidak mungkin bisa hidup hanya dengan perbedaannya saja karena kalau tidak ada perbedaan tidak akan ada keindahan, contohnya saja bunga dikatakan indah karena beragam baik warna atau jenisnya. Taman laut dikatakan indah karena ikannya yang berwarna warni, satwanya yang berbeda terumbu karang yang unik-unik. Jadi sudah jelas keindahan itu terlahir dari keberagaman yang berbeda beda. Tapi mengapa masih banyak manusia yang tidak mau menerima perbedaan itu?contohnya dalam menerima keyakinan orang-orang ahmadi. Mereka menentang keras ajaran-ajaran ahmadi padahal masalah keyakinan adalah masalah hati yang tidak mungkin untuk dipaksakan. 

Seandainya saya mempunyai kekuasaan, tidak akan dan tidak mungkin pula memaksa orang lain untuk berkeyakinan seperti saya. Akan tetapi ada satu hal yang perlu diketahui bahwa setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk mempertahankan keyakinannya itu, seseorang mempunyai hak untuk lebih mengembangkan keyakinan itu tapi dengan tekad tidak untuk menghancurkan dan mengalahkan orang lain. 

Jadi tidak ada salahnya jika keyakinan kami sebagai ahmadi kami pertahankan dengan sekuat mungkin walau harus beribadah  dan melaksanakan kegiatan didalam tenda, itu tak menjadi halangan bagi kami. Justru dengan adanya kejadian seperti ini memberikan pelajaran yang luar biasa, memberi semangat yang menggebu-gebu untuk berjuang lebih semangat. 

Walau dengan kejadian ini juga membuat orang-orang disekitar menjauh, semakin memperolok-olok bahkan sepertinya kami (orang ahmadi) dimata mereka itu ibarat barang najis yang menjijikan yang harus dimusnahkan. Setiap ada kesempatan mereka menjadikan ahmadi sebagai sasaran obrolan mereka, tak jarang mereka membicarakan, menghina kami di depan kami sendiri, tetapi jika mereka sadari sesungguhnya yang mereka hina dan olok-olok adalah diri mereka sendiri.
Mereka katakan kami ini orang yang tidak tahu malu, masa shalat di tempat yang begitu, padahal yang harus malu bukan kami tapi mereka. Bagi kami shalat di atas tanahpun tak masalah asalkan bersih. Kami yang membangun, kami yang berkeluh kesah tapi mereka yang gigih merampas, menyegel  bahkan mau menghancurkan masjid tersebut. Apa mereka tidak punya malu pada Allah? apa mereka tidak takut dengan azab dari Allah? apa yang kita tanam maka itu yang akan kita tuai, begitupun dengan kejahatan yang mereka perbuat, maka tunggulah balasannya !!!
Kalau mereka tahu, dibalik penyegelan yang mereka lakukan itu ada sesuatu yang bisa kami rasakan baik itu rasa marah, jengkel, haru, bahagia, tapi pokoknya ada sesuatu yang bisa kami rasakan tapi susah diungkapkan yang pasti mungkin perasaan itu terlahir dari satu perjuangan yang belum berakhir bahkan mungkin ini adalah awal perjuangan untuk kemenangan ahmadi kersamaju.

Langkahku tertahan......seakan tak mampu berjalan
Lidahku kelu kaku..........seoalah tak mampu bicara

Hatiku menangis........saat ku melihatmu
Tubuhku lemah gemetar tak berdaya

Pikirku melayang......
Dadaku berkecamuk penuh kemarahan
Ingin rasanya aku berontak

Melihat semua ini........
Tuhan.......
Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Mu

Doaku disetiap waktu hanyalah pada  Mu
Untuk jemaatku nan indah ini

Ingin rasanya kaki ini melangkah....
Tangan ini bergerak menggapaimu....

Saatku melihat rumah Mu berdiri tanpa kebebasan
Berdiri kokoh tanpa keindahan.....

Tuhan......
Semoga doa,ketabahan,kesabaran jemaat Mu
Bisa meluluhkan hati yang penuh kebencian
Memberikan sinar terang dihati kegelapan.....

Membeerikan kesejukan dihati yang kering gersang
Tanpa keimanan
Membebaskan belenggu akan rumah Mu......Tuhan