“Akhlak merupakan kunci kebaikan-kebaikan lainnya. Orang-orang yang tidak melakukan perbaikan akhlak, mereka lambat laun akan kosong dari kebaikan. Saya berkeyakinan bahwa di dunia ini segala sesuatu itu bermanfaat. Racun dan kotoran pun bermanfaat. [Racun] sarkonia juga bermanfaat, ia memberikan dampak pada anggota-anggota tubuh.
Namun manusia yang tidak memberikan manfaat dengan cara meraih akhlak fadhilah maka ia tidak akan berguna untuk apa pun. Dia menjadi lebih buruk daripada hewan mati, sebab hewan mati itu kulit dan tulangnya masih berguna, sedangkan kulit orang itu sekali pun tidak akan berguna. Itulah kondisi dimana manusia menjadi bal hum adhallu – “bahkan mereka lebih buruk dari itu”.
Oleh karena itu ingatlah, perbaikan akhlak adalah sesuatu yang sangat penting, sebab akhlak itu merupakan induk bagi kebaikan-kebaikan.”
(Malfuzhat, jld. II, hlm. 76).
Namun manusia yang tidak memberikan manfaat dengan cara meraih akhlak fadhilah maka ia tidak akan berguna untuk apa pun. Dia menjadi lebih buruk daripada hewan mati, sebab hewan mati itu kulit dan tulangnya masih berguna, sedangkan kulit orang itu sekali pun tidak akan berguna. Itulah kondisi dimana manusia menjadi bal hum adhallu – “bahkan mereka lebih buruk dari itu”.
Oleh karena itu ingatlah, perbaikan akhlak adalah sesuatu yang sangat penting, sebab akhlak itu merupakan induk bagi kebaikan-kebaikan.”
(Malfuzhat, jld. II, hlm. 76).