Banjar, Sabtu, 22/11/20014, Selama hampir empat tahun Jemaat
Ahmadiyah Kota Banjar tidak bisa melakukan aktifitas Shalat dan melakukan
peribadahan lainnya di Mesjid Istiqomah Banjar yang merupakan milik Ahmadiyah
Banjar sendiri. Dengan terpaksa warga Ahmadiyah Banjar hanya bisa melaksanakan
shalat berjamaah di beberapa rumah anggota. Hal tersebut dilakukan setelah
Pemerintah Kota Banjar menerbitkan surat Keputusan Walikota banjar Nomor
450/Kpts.115-Huk/2011 Tentang Pembekuan Aktifitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia di
Kota Banjar.
Dalam Surat
Keputusannya disebutkan ada 6 point salahsatunya adalah Aggota Jemaat Ahmadiyah
Indonesia Kota Banjar dilarang melakukan aktifitas pada Mesjid Al-Istiqomah di
Jalan Raya Pangandaran Dusun Tanjungsukur Kelurahan Hegarsari Kecamatan
Pataruman Kota Banjar dan dalam SK tersebut Mesjid tersebut disebut dalam
status quo. Hal ini terungkap dalam pertemuan antara tim penanganan JAI pemkot
Banjar dengan Jemaat Ahmadiyah Banjar Sabtu, 22/11 bertempat di Kantor Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjar.
Dalam
pertemuan tersebut Mukhlis yang merupakan Mubaligh Ahmadiyah Banjar merasa
keberatan dengan adanya Surat Keputusan Walikota tersebut, “Kami yang merupakan
warga negara Indonesia merasa hak kami dibelenggu dengan diterbitkannya SK Peraturan Walikota tersebut, padahal kami mempunyai
hak yang sama sebagai warga negara untuk beribadah” Ungkap Mukhlis. Dengan
alasan itulah lanjut Mukhlis Pengurus Jemaat Ahmadiyah Banjar melayangkan Surat
Pemberitahuan kepada Walikota Banjar Nomor: 03/JAIBJR/17/11/20014 yang isinya akan menggunakan kembali Mesjid
Istiqamah Banjar yang tentunya dengan
alasan berdasarkan UUD pasal 28 dan pasal 29 yangmana negara menjamin
kemerdekaan penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya dan untuk beribadah
sesuai dengan Agama dan keyakinannya. Dan juga baik dalam SKB 3 Menteri dan
juga Pergub Jabar tidak ada larangan untuk melaksanakan shalat di Mesjid dan
menempati rumah tinggalnya. (Red)
0 komentar:
Post a Comment