Ahmadiyya Priangan Timur

.

Sunday, 22 February 2015

SEMANGAT TINGGI

“Hendaknya jangan patah semangat. Semangat merupakan suatu akhlak fadhilah. Dan orang mukmin merupakan orang yang memiliki semangat tinggi, dan dia hendaknya setiap saat selalu siap untuk memberikan bantuan serta dukungan terhadap agama, dan hendaknya jangan memperlihatkan sikap pengecut.

Sikap pengecut merupakan ciri orang munafik. Orang mukmin adalah adalah pemberani. Namun, yang dimaksud dengan berani bukanlah sikap yang tidak mengenal situasi serta kondisi. Suatu perbuatan yang dilakukan tanpa mengenal situasi dan kondisi adalah merupakan sikap berani yang buta. Di dalam diri orang mukmin tidak terdapat sikap terburu nafsu, melainkan dia senantiasa siap untuk membantu agama dengan sangat bijak dan lembut dan dia tidak pengecut.

Kadang-kadang manusia melakukan hal-hal yang membuat Allah Ta’ala marah, dan kadang-kadang membuat-Nya senang. Misalnya, jika seorang pengemis diusir maka hal itu dapat menimbulkan sikap keras [dari Allah], dan itu merupakan suatu perbuatan yang mendatangkan kemarahan Allah Ta’ala. Oleh karena itu orang tersebut tidak akan memperoleh karunia guna memberikan sedikit kepada [pengemis] itu. Namun, jika pengemis itu diperlakukan dengan lembut dan penuh akhlak, maka walau sekedar memberi semangkuk air sekali pun, hal itu dapat mengobati kondisi kalbu yang sesak (sempit)” 
 
(Malfuzhat, jld. I, hlm. 294).

0 komentar:

Post a Comment