Ahmadiyya Priangan Timur

.

Saturday 14 February 2015

DIUTUS UNTUK MENGELUARKAN KHAZANAH-KHAZANAH AL-QURAN

“Dan Allah Ta’ala telah mengutuku supaya aku membongkar khazanah-khazanah tertimbun ini lalu memperlihatkannya kepada dunia, dan supaya Lumpur kritikan-kritikan kotor yang telah dilemparkan para permata-permata yang berkilauan itu aku sucikan dan bersihkan kembali.

Ghairat (harga diri dan kehormatan) Allah Ta’ala saat ini sedang sangat bergejolak, supaya kehormatan Quran Syarif diibersihkan dan disucikan dari noda-noda laifikan (??) yang berasal dari segala macam musuh kotor. Ringkasnya, dalam kondisi diman apara penentang ingin dsan sudah menyerangku dengan pena (tulisan), adalah snagat bodoh apabila aku pun siap untuk berkelahi [secara zahir] dengan mereka.

Aku beritahukan kepada kalian dengan sejelas-jelasnya, bahwa dalam kondisi demikian jika ada orang yang dengan membawa nama Islam melakukan jawaban menggunakan pedang dan pertempuran berarti dia telah menodai nama Islam. Dan Islam kapan pun tidak pernah berkeinginan untuk mengangkat pedang tanpa tujuan dan tanpa perlu.

Sekarang tujuan-tujuan peperangan – seperti yang telah saya jelaskan – telah berubah dalam bentuk teknologi dan tidak lagi demi agama, melainkan yang menjadi topic peperangan itu adalah tujuan-tujuan duniawi. Jadi, betapa aniayanya apabila kepada para pengeritik itu bukannya disampaikan jawaban, melainkan pedang yang diperlihatkan.

Sekarang, beriringan dengan zaman, aspek peperangan telah berubah, oleh karena itu dibutuhkan supaya, pertama-tama kalian mensucikan kalbu dan otak kalian dan bersihkanlah jiwa-jiwa kalian. Mintalah bantuan kemenangan dari Allah Ta’ala dengan menggunakan kesalihan dan ketakwaan. Ini merupakan sebuah bWacum (?) tetap dan asas permanent dari Allah Ta’ala. Dan jika orang-orang Islam ingin berhasil dan menang dalam pertempuran ini dengan hanya mengandalkan ucapan dan kata-kata yang kosong belaka, maka itu tidaklah mungkin. Sebab Allah Ta’ala tidak menghendaki omomng-kosong dan kata-kata semata, yang Dia inginkan adalah ketakwaan hakiki, dan Dia menykai kesucian sejati. Sebagaimana Dia berfirman:

 Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan” – An-Nahl, 129
 
(Malfuzhat, jld. I, hlm. 60-61).

0 komentar:

Post a Comment