Alhamdulillahir-rabbil alamin dengan karunia Allah swt. Jemaat Ahmadiyah Kawalu dan Sukapura telah melaksanakan Idul Adha dengan lancar, bertempat di Panti Hasanah Khautsar pada hari Minggu, 5 Oktober 2014 (1435 H). Shalat Id di mulai pukul 6.15 WIB, Imam dan Khotib pada Idul Adha 1435 H ini adalah Maulana H. Saeful Uyun - Mubaligh Wilayah Priangan Timur. Ruang serbaguna yang sudah beberapa tahun ini digunakan menjadi pusat kegiatan Jemaat Ahmadiyah Kawalu dipenuhi oleh anggota dari Sukapura dan Kawalu kurang lebih 200 orang, termasuk 2 orang diantaranya simpatisan Jemaat.
Pengorbanan yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim as, Nabi Ismail as., Hazrat Siti Hajar ra. Serta junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW sudah seharusnya kita lanjutkan pada masa ini dan masa yang akan datang. Adalah pengorbanan harta, waktu, tenaga dan fikiran sudah seharusnya kita persembahakan untuk kemajuan Islam. Anggota Jemaat Ahmadiyah Sukapura berbondong-bondong mendirikan shalat idul adha di cabang Kawalu, tahun sekarang merupakan tahun ke-6 sejak tahun 2008, selain itu mereka pun ikut menjadi peserta yang mengikuti qurban. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Atek Upriyatna Ketua Jemaat Ahmadiyah Sukapura, pada saat ini di Sukapura pun sudah mulai kondusif dan telah mendirikan shalat berjamaah. Beliau mengharapkan tahun depan bisa melaksanakan Idul Qurban di tempatnya sendiri. Mereka terpaksa mendirikan shalat Idul Adha di cabang kawalu sejak cabang mereka mendapat ujian pengrusakan masjid Jemat Ahmdiyah Sukapura. Pemotongan hewan qurban sebanyak 5 ekor sapi dengan peserta yang mengikuti qurban pada kesempatan ini sebanyak 25 orang dari cabang kawalu dan 10 orang dari cabang sukapura. Hasil dari hewan qurban tersebut didistribusikan kepada :
Jemaat Ahmadiyah Kawalu sebanyak 56 kepala keluarga Ahmadi, 146 kepala kelurga warga non ahmdi yang berada diwilayah Cicariang termasuk tokoh masyarakat, Institusi seperti Polres, Polsek, Koramil, Kodim masing-masing mendapat kurang lebih 700 gr, sedangkan peserta yang mengikuti qurban mendapatkan 3 kg /orang.
Pengorbanan yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim as, Nabi Ismail as., Hazrat Siti Hajar ra. Serta junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW sudah seharusnya kita lanjutkan pada masa ini dan masa yang akan datang. Adalah pengorbanan harta, waktu, tenaga dan fikiran sudah seharusnya kita persembahakan untuk kemajuan Islam. Anggota Jemaat Ahmadiyah Sukapura berbondong-bondong mendirikan shalat idul adha di cabang Kawalu, tahun sekarang merupakan tahun ke-6 sejak tahun 2008, selain itu mereka pun ikut menjadi peserta yang mengikuti qurban. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Atek Upriyatna Ketua Jemaat Ahmadiyah Sukapura, pada saat ini di Sukapura pun sudah mulai kondusif dan telah mendirikan shalat berjamaah. Beliau mengharapkan tahun depan bisa melaksanakan Idul Qurban di tempatnya sendiri. Mereka terpaksa mendirikan shalat Idul Adha di cabang kawalu sejak cabang mereka mendapat ujian pengrusakan masjid Jemat Ahmdiyah Sukapura. Pemotongan hewan qurban sebanyak 5 ekor sapi dengan peserta yang mengikuti qurban pada kesempatan ini sebanyak 25 orang dari cabang kawalu dan 10 orang dari cabang sukapura. Hasil dari hewan qurban tersebut didistribusikan kepada :
Jemaat Ahmadiyah Kawalu sebanyak 56 kepala keluarga Ahmadi, 146 kepala kelurga warga non ahmdi yang berada diwilayah Cicariang termasuk tokoh masyarakat, Institusi seperti Polres, Polsek, Koramil, Kodim masing-masing mendapat kurang lebih 700 gr, sedangkan peserta yang mengikuti qurban mendapatkan 3 kg /orang.
Jemaat Cabang Sukapura sebanyak 60 kepala keluarg, 40 kepala keluarga untuk warga non ahmadi di daerah Sukajaya, Cibenda, Pasar kolot dan Sukapura, masing- masing mendapatkan 1 kg untuk jemaat per-kepala keluarga, sedangkan untuk non ahmadi sebanyak 0,5 kg per-kepala keluarga.
Pemotongan hewan qurban dimulai pukul 7.30 WIB berakhir sampai pukul 13.00 WIB. Pemotongan hewan qurban dilakukan di samping bangunan Panti, lahan yang cukup luas untuk menampung dan memotong 5 ekor sapi.
Semoga ruh yang ada dalam pengorbanan Sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat) dapat kita persembahkan setiap saat, melalui pendirian shalat-shalat kita, perlakuan kita pada sesama, mengajak orang lain pada kebenaran. Tabligh, mewarnai keseharian kita. Tak harus menunggu datangnya Idul Qurban.
Semoga ruh yang ada dalam pengorbanan Sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat) dapat kita persembahkan setiap saat, melalui pendirian shalat-shalat kita, perlakuan kita pada sesama, mengajak orang lain pada kebenaran. Tabligh, mewarnai keseharian kita. Tak harus menunggu datangnya Idul Qurban.
(Ranti Rahimah)
0 komentar:
Post a Comment