Ahmadiyya Priangan Timur

.
Showing posts with label Garut. Show all posts
Showing posts with label Garut. Show all posts

Thursday, 18 June 2015

Jalsah Salanah Wilayah Garut : Meningkatkan Kecintaan Kepada Allah


Dilaporkan oleh : Syihab Ahmad

Garut - Jum’at terakhir sebelum memasuki bulan ramadhan (12/6) wilayah Garut membuka Jalsah Salanah untuk 12 jemaat lokal di wilayah Garut. Kegiatan rutin tahunan Jemaat Ahmadiyah ini dilaksanakan selama 3 hari. Hadir sebanyak 615 orang peserta selama berjalanya acara yang mengambi tema “Meningkatkan Kecintaan Kepada Allah Ta’ala Dengan Mengikuti Suri Teladan Rasulullah SAW.”

Kegiatan ini dipimpin oleh Mln. Ahmad Hidayatullah yang hadir sebagai perwakilan dari Amir Nasional yang berhalangan hadir. Beliau memberikan ceramah mengenai bagaimana hubungan kita dengan Khilafat. Selain beliau para pembicara lain yang terdiri dari para Muballighin, Amir Daerah, serta tokoh-tokoh Jemaat di Wilayah Garut ini pun menyampaikan ceramah-ceramah yang sangat menarik yang memang sangat khas disampaikan pada saat Jalsah Salanah seperti Nizam Al-Wasiat, Da’i Ilallah, Sholat Berjamaah serta makna daripada Jalsah Salanah yang menjadi air rohani bagi para peserta yang hadir pada kesempatan itu.

Selain ceramah-ceramah kegiatan Jalsah Salanah ini juga diisi dengan menyaksikan Khutbah dari Hadhrat Khalifah Waqt secara live via MTA. Khutbah diterjemahkan dengan bantuan kemajuan teknologi dan media sosial seperti adanya live twit yang mempermudah proses penterjemahan Khutbah ini. 

Drs. Pitoyo M.Ikom
Di malam terakhir Jalsah juga diputar sebuah video dokumenter yang menceritakan perjalanan Jemaat Ahmadiyah sejak 1889 hingga sekarang. Melihat perkembangan Jemaat ini dengan karunia Allah membuat semangat kecintaan kepada Jemaat ini pun semakin bertambah. Selain itu sebuah video footage mengenai Bai’at yang diambil dari mtaonline pun membuat para peserta sangat antusias dan betah melihat penjelasan yang diberikan secara virtual ini.

Akhirnya di penghujung acara tahunan ini seorang undangan khusus memberikan kesan mengenai Jalsah ini. Beliau adalah Drs. Pitoyo M.Ikom Kepala Redaksi Harian Tribun Jabar. Beliau baru saja mendapatkan gelar doktoral setelah mengadakan penelitian terhadap Jemaat Ahmadiyah. Untuk keperluan penelitian ini beliau sampai mengunjungi Qadian dan Kashmir untuk melihat tempat bersejarah Jemaat Ahmadiyah dan makam Nabi Isa as. di Srinagar, Kashmir. Beliau melihat banyak contoh-contoh yang bisa didapatkan dari Jalsah ini. Diantaranya adalah Sholat Tahajud bersama yang menjadi ciri khas dalam setiap pelaksanaan Jalsah.


Thursday, 28 May 2015

Liburan Rohani Lajnah dan Nashirat Kota Intan


Dilaporkan oleh : Adinda Firdhausya Z

Garut - Hari Libur Nasional, 14 Mei 2015 dimanfaatkan oleh Lajnah dan Nashirat di Kota yang berjuluk Kota Intan ini untuk mengadakan Ijtima Daerah. Sebanyak 10 Cabang yang ada di Kota Garut dapat melaksanakan Ijtima Lajnah dan Nashirat dengan lancar dan sukses.

Dihadiri oleh tamu dari PPLI yaitu, Ibu Nisa Ma’ala & Ibu Wati, acara ini dimulai pada pukul 09.00 wib. Perwakilan PPLI menyampaikan beberapa amanat Sadr LI dan beberapa oleh-oleh dari tamu utusan pusat, Mia Abdus Shamad, diantaranya; memperhatikan tarbiyat untuk anak-anak kecil yaitu utamanya Shalat Berjama’ah, Shalat Jumat juga harus ditingkatkan, Menggalakan program Al-Wasiyat, terutama pelajar dan mahasiswa. Membiasakan menonton MTA, terutama Khutbah Jumat Live, Selalu menjalin hubungan baik dengan Allah Ta’ala dan manusia, Mengkhidmati orang miskin dan membiasakan anak-anak menulis surat kepada Huzur.

Tema yang diusung kali ini adalah, “Tarbiyat Keluarga Sarana Membentuk Insan Bertaqwa.” Materi yang disampaikan pun meliputi pendidikan anak dalam keluarga, pendidikan terhadap orangtua beserta beberapa resume khutbah Huzur mengenai introspeksi diri. Acara dibagi menjadi dua bagian, acara evaluasi laporan dan lomba-lomba.Untuk ibu-ibu pengurus, disediakan sesi evaluasi laporan per bidang yang dipandu oleh utusan-utusan PPLI.

Beberapa lomba yang menghiasi Ijtima Daerah menambah ramainya suasana acara ini. Untuk Lajnah disediakan lomba Pidato dan lomba MTQ. Adapula perlombaan Pidato, MTQ & lomba membaca syair untuk anak-anak Nashirat. Sedangkan untuk peserta Athfal, Banath dan Abna panitia menyuguhkan lomba mewarnai.

Acara yang berakhir dengan pembagian hadiah ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ibu Nisa Ma’ala kurang lebih pada pukul 03.00 wib.
Sesuai dengan data yang ada, yaitu; 254 orang LI, 83 orang NAI, 53 orang Banath, 54 orang Athfal & Abna,2 orang tamu PPLI, 19 orang kaum Bapak (termasuk Muballigh 3 orang) yang semuanya berjumlah 458 orang telah berpartisipasi dalam Pengkhidmatan ini.

Harapan dan doa kami, semoga acara Ijda kali ini yang menitik-beratkan kepada Tarbiyat Keluarga, dapat menjadikan Ibu dan calon-calon ibu yang hadir dapat membentuk insan-insan yang bermanfaat dalam perkembangan Jemaat yang kita cintai ini. Aamiin



Tuesday, 12 May 2015

Ahmadiyah Wilayah Garut Memperindah Kota Intan Di Hari Jadi Jawa Barat

Dilaporkan oleh : Syihab Ahmad


Garut - Menyambut Hari Jadi Provinsi Jawa Barat yang ke 70, Jemaat Ahmadiyah sewilayah Garut mengerahkan anggotanya untuk turun ke jalan mengecat trotoar dan pot tanaman di sepanjang jalan Ahmad Yani yang menjadi daerah pantau dalam penilaian untuk penghargaan Adipura yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Kerja bakti ini dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2015.

Sebanyak 40 orang hadir mulai pukul 07.00 WIB di hari pertama wikari amal yang bertepatan dengan hari minggu dimana jalan ini juga dijadikan area Car Free Day. Dimana orang-orang berlalu-lalang dengan ramainya, sekelompok pria dan wanita, tua dan muda turut serta memperindah Kota Garut yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Provinsi Jawa Barat ini. 

Trotoar di jalan sepanjang 500 meter berhasil di touch up dari pagi hingga siang hari yang cukup cerah. Beberapa fasilitas umum yang kotor karena dicoret-coret oleh pihak yang tidak bertanggung jawab serta penuh dengan tempelan kertas pun ikut dibersihkan. Pemandangan jalan di depan alun-alun dan masjid agung Kabupaten Garut ini pun terlihat lebih indah dari sebelumnya. 

Dikarenakan pekerjaan yang dilakukan pada hari minggu ini belum memenuhi target yang direncanakan, pada hari kedua kerja bakti ini pun dilanjutkan dengan dibantu oleh Banser NU Kabupaten Garut. Sekitar 20 orang pemuda Banser bahu membahu menyelesaikan pekerjaan yang pada hari sebelumnya belum selesai dikerjakan. Trotoar di depan SMPN 1 Garut hingga jalan di depan Markas Kodim Kabupaten Garut pun disulap menjadi lebih bagus dari sebelumnya. Kang Yudi, Komandan Banser Kabupaten Garut bertutur “Kami berharap seluruh elemen Garut dapat bergabung untuk mewujudkan Garut yang nyaman, indah dan tetap menjadi tujuan wisata di Provinsi Jawa Barat”


Kegiatan seperti ini pertama kali dilaksanakan di wilayah Garut semenjak terbentuk menjadi wilayah tersendiri. Kegiatan ini pun mendapatkan respon yang cukup baik dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Garut, Aji Sumardji yang datang langsung memantau kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah membantu kami dan memberikan motivasi kepada kami untuk mewujudkan Garut yang indah.” Kata beliau pada kesempatan itu.

Memang untuk mewujudkan kota dimana kita berada indah dan nyaman untuk ditempati bukan hanya tugas satu pihak saja. Seluruh masyarakat harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan daerah tempat tinggal mereka dimana pun mereka berada. Kerja Bakti yang dilaksanakan ini pun jika nantinya tidak dijaga dari tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab maka keindahan ini pun tidak akan berlangsung lama. Cita-cita masyarakat Garut agar daerahnya mendapatkan Adipura pun tidak akan terwujud. (SA)

Foto-foto lainnya :
Lokasi depan alun-alun setelah dibersihkan

Pasukan yang turun di hari pertama

Bersama Banser NU di hari kedua




Monday, 6 April 2015

Menjadi Percaya Diri Melalui Kelas Murabbi

Dilaporkan oleh : Adinda Firdhausya

Garut - Dalam rangka menggali potensi guna menetaskan bibit-bibit Murabbi di Wilayah Jabar 6, Pengurus Wilayah Garut mengadakan kelas Murabbi yang diadakan di Aula Mesjid Nasir, Garut. Kelas Murabbi ini diikuti oleh 10 Jemaat lokal, dengan rata-rata peserta yang hadir sebanyak 40 orang setiap pertemuan.

Pelatihan yang dilakukan sekali dalam seminggu dan dimulai ba’da Dzhuhur ini di pandu oleh Bapak Mansoor Ali sekaligus koordinator acara. Yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini yaitu Mln. Ridwan Ahmad, Mln. Tatep Wahyu, Mln. Syihab Ahmad, serta Bapak Bubun Sadkar. Sebelum acara Kelas Murabbi dimulai, para peserta disuguhi pelajaran Ta’limul Qur’an yang disuguhkan oleh Mln. Ridwan Ahmad yang berlangsung kurang-lebih selama satu jam.

Pada jam berikutnya tiba saatnya peserta mendengarkan beberapa teori menjadi murabbi dan khatib yang baik dari para narasumber. Mln. Syihab Ahmad menjelaskan bagaimana menjadi Khatib pada saat Khutbah Jum’at yang baik, kemudian Bapak Bubun Sadkar bagaimana menyampaikan pidato atau ceramah dengan gaya yang santai dan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.  Bapak Mansoor Ali pun memberikan materi mengenai tips dan trik menjadi Pembicara yang enak didengarkan dan tidak berbelit-belit serta bagaimana cara menghilangkan gugup di atas mimbar. Beberapa slide dan video pun disampaikan untuk menunjang pembelajaran ini.
 
Dengan metode belajar yang disampaikan oleh mentor, terlihat meskipun baru 4 kali pertemuan, beberapa bapak dan ibu sudah berani menyampaikan resume Khutbah Jum’at (Khalifatul Masih V atba) dengan gayanya masing-masing. Beberapa mentor termasuk Mln. Ridwan Ahmad, Mln. Syihab Ahmad & Mln. Tatep Wahyu Rahimullah, Bapak Bubun Sadkar, Bapak Cecep Ahmad Santosa juga memberikan motivasi dan penilaian yang mampu membangkitkan minat dan kepercayaan diri peset agar menjadi Murabbi yang baik dan benar.
 
Semoga dengan adanya Kelas Murabbi di wilayah Garut (Jabar 6) ini dapat memberikan ilmu penyegaran yang membasuh bibit-bibit Murabbi sehingga siapa saja dapat menyampaikan mengenai Ajaran Islam dan Ahmadiyah yang sesungguhnya, tentu saja berdasarkan Ilmu dan fakta yang kita pelajari ini.

Tuesday, 3 February 2015

Pembinaan Mubayyin Baru di Sanding : Usaha Mengobati Kerinduan

 Garut - Minggu pagi (1/2) Mesjid Mahmud milik Jemaat Sanding dipenuhi oleh sekelompok orang yang datang dari lokasi yang cukup jauh di Kabupaten Garut. Mereka datang menggunakan mobil kol bak (mobil bak terbuka) dan beberapa buah sepeda motor.
Tujuan kedatangan rombongan ini adalah untuk menghadiri Pembinaan Mubayyin Baru yang diadakan oleh Jemaat Sanding di awal bulan Pebruari ini. Sekitar 80 orang hadir dalam kegiatan ini. Mereka adalah para mubayyin baru yang berasal dari lokasi pertablighan yang cukup jauh dari pusat kabupaten Garut ditambah para mubayyin yang tinggal di dekat Jemaat Sanding serta para pengurus Jemaat Sanding. 

Mln. Ridwan Ahmad
Tiga orang muballigh yang bertugas di wilayah Garut menjadi narasumber pada kegiatan tersebut. Muballigh wilayah, Mln. Ridwan Ahmad menjadi pembuka acara dengan menyampaikan panjang lebar mengenai Jemaat Ahmadiyah ini. Bagaimana para mubayyin harus bersyukur masuk ke dalam Jemaat ini karena mereka telah mendapatkan mutiara yang tidak ternilai harganya. Sholat berjamaah pun menjadi sorotan beliau agar dapat dilaksanakan setiap saat di tempat mereka.

Mln. Syihab Ahmad menjadi pembicara kedua. Beliau menyampaikan penjelasan mengenai 10 syarat bai'at yang menjadi dasar serta tujuan kita dalam beramal di dalam Jemaat ini. Tidak ada satu pun poin yang bertentangan dengan ajaran Islam jika baca satu per satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap anggota setelah bergabung dalam Jemaat Ahmadiyah ini.

Mln. Tatep Wahyu menjadi pembicara terakhir pada kesempatan ini. Beliau mengambil tema akidah yang dibawa oleh Jemaat Ahmadiyah. Para Mubayyin diingatkan kembali bahwa mereka telah memilih jalan yang telah Allah Ta'ala janjikan kepada Rasulullah saw.karena akidah yang dibawa oleh Ahmadiyah tidak bedanya dengan akidah yang dibawah oleh Rasulullah saw. dalam agama Islam.


Acara pembinaan mubayyin baru tersebut ditutup pukul 15.00 WIB. Para peserta cukup terkesan dan sangat merindukan suasana seperti ini. Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin agar para mubayyin baru ini dapat selalu tersiram dengan ilmu-ilmu rohani yang Allah Ta'ala telah sampaikan melalui Rasulullah saw. 
 
Daerah Sukarame dan Arinem ini merupakan kelompok yang dulu pernah dijadikan lokasi pertablighan oleh Jemaat. Cukup banyak anggota yang bai'at disana. Tetapi karena situasi yang kurang aman serta jauhnya lokasi dari pusat Jemaat maka pembinaan yang dilakukan sempat kurang optimal. Butuh waktu paling tidak 3 jam untuk sampai ke lokasi tersebut. (Syihab)