Ahmadiyya Priangan Timur

.

Tuesday, 24 February 2015

HUBUNGAN HAMBA DENGAN ALLAH TA’ALA

“Persahabatan antara dua orang kawan dapat terjalin dalam bentuk dimana kadang-kadang yang satu menuruti kawannya, dan kadang-kadang kawannya yang menuruti dia. Jika satu orang selalu hanya ingin kemauannya sendiri saja yang harus dituruti, maka hubungan itu pun menjadi hancur. Demikian pula hendaknya hubungan antara Allah Ta’ala dengan hamba-Nya. Kadang-kadang Allah Ta’ala mendengarkan si hamba, dan kadang-kadang si hamba yang menuruti keputusan serta takdir-Nya.

Hal yang sebenarnya adalah, memang merupakan hak Allah Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya, dan ujian ini darinya adalah untuk manfaat-manfaat manusia. Hukum kudrat-Nya memang berlaku demikian, yakni setelah adanya ujian maka yang lulus dengan baik akan dijadikan-Nya sebagai pewaris karunia-karunia-Nya.”

(Malfuzhat, jld. I, hlm. 324-325).

Related Posts:

  • BERDUSTA MEMBUAT GELAP “Pahamilah seyakin-yakinnya, bahwa manusia adalah himpunan kelemahan-kelemahan. Sehubungan dengan itu Allah Ta’ala berfirman: "Khuliqal insānu dha… Read More
  • KALĀM ALLAH & KALĀM-E-NAFS Aku menyayangkan, bahwa aku tidak menemukan kata-kata yang dapat menggambarkan hakikat kesempurnaan (kehebatan) itu. Ini merupakan satu ketentuan b… Read More
  • ARTI BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH Orang-orang yang bertumpu sepenuhnya pada kemampuan diri mereka dan meninggalkan Allah Ta’ala, akibat akhir yang akan mereka alami tidak baik. Arti… Read More
  • MANUSIA TIDAK SUCI “Pada hakikatnya, selama manusia belum meninggalkan dusta, dia tidak akan memperoleh kesucian. Orang-orang dunia yang tak berguna dapat saja mengat… Read More
  • DERAJAT SYAHID                     ”Tuhan Yang Maha Perkasa berfirm… Read More

0 komentar:

Post a Comment