Seorang pemuda datang kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s., dia menceritakan tentang musibah-musibah duniawi dan mengungkapkan berbagai macam duka nestapanya. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. banyak menasihatinyta. Beliau bersabda:
”Sepenuhnya menenggelamkan diri dalam perkara-perkara dunia menimbulkan kemudharatan-kemudharatan di akhirat. Dan berkeluh-kesah seperti ini hendaknya jangan dilakukan oleh seorang mukmin.”
Melihat pemuda itu malah menangis keras-keras, hal itu membuat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sangat marah dan beliau menyatakan ketidaksukaan beliau:
“Sudah, cukup!. Aku menganggap tangis seperti ini sebagai penyebab masukknya seseorang ke dalam neraka! Menurutku, air mata yang diteteskan untuk kesedihan dan keduaan duniawi adalah api yang akan membakar orang yang meneteskannya sendiri. Hatiku menjadi keras melihat keaadaan orang seperti ini, yang tersendu-haru dalam mengejar ketamakan dunia,”
Melihat pemuda itu malah menangis keras-keras, hal itu membuat Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sangat marah dan beliau menyatakan ketidaksukaan beliau:
“Sudah, cukup!. Aku menganggap tangis seperti ini sebagai penyebab masukknya seseorang ke dalam neraka! Menurutku, air mata yang diteteskan untuk kesedihan dan keduaan duniawi adalah api yang akan membakar orang yang meneteskannya sendiri. Hatiku menjadi keras melihat keaadaan orang seperti ini, yang tersendu-haru dalam mengejar ketamakan dunia,”
(Malfuzhat, jld. I, hlm. 325).
0 komentar:
Post a Comment