Ahmadiyya Priangan Timur

.

Friday 16 May 2014

BERIBADAH & MEMOHON PER­TOLONGAN

Al-Quran telah menjelaskan: “Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan”  Al-Fatihah: 5

Pertama, dia menyebutkan Sifat-sifat Tuhan, yaitu Rabb (Pencipta dan Pengayom), Rahmān (Maha Pemurah - Yang memberi tanpa dimohon), Rahīm (Maha Penyayang – Yang memberikan ganjaran atas amal), Māliki yaumid-dīn (Penguasa Hari Pembalasan), dan kemudian mengajarkan kita untuk berkata:

“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan” (Al-Fatihah, 5)

Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya hanya kepada Tuhan-lah seharusnya meminta pertolongan. Jabatan ini tidak dapat diberikan kepada manusia, binatang, ternak atau burung, tidak ada satu pun yang ada di alam semesta, Tentu saja dakan derajat yang lebih rendah hak ini dapat dianggap berasal dari makhluk (ciptaan) Tuhan. Kita tidak boleh mengatur segala sesuatu sekehendak kita, kita harus tetap berpegang kepada apa yang dikatakan Tuhan dan Utusan-Nya. Inilah yang disebut shirāthal-mustaqim (jalan yang lurus).

Kita betul-betul memahami hal ini melalui kalimat: Kita dapat betul-betul memahami hal ini melalui kalimat: Lā ilāha illallāhu Muhammadur Rasulullāh. Bagian pertama menunjukkan bahwa hendaknya hanya Tuhan-lah sebagai yang kita cintai, Dia yang kita sembah dan yang kita mohon, dan bagian kedua menunjukkan ketinggian Nabi Besar Muhamma saw..”

(Malfuzhat, jld. II, hlm. 54).