”Rasulullah saw. adalah penjelmaan sempurna dari Rahmāniyyat, karena Muhammad berarti “dia yang sangat terpuji.” Rahmān berarti dia yang memberi tanpa adanya upaya untuk itu dan tanpa meminta [imbalan], dan dia yang memberi kepada setiap orang tanpa membedakan orang yang beriman atau orang kafir. Dan sudah jelas bahwa orang yang memberikan sesuatu tanpa meminta [imbalan] adalah terpuji. Dengan demikian Muhammad memiliki (merupakan) penjelmaan Rahmāniyyat dalam diri beliau.
Berkenaan dengan nama beliau [Muhammad saw.] di dalamnya terdapat penjelmaan Rahiimiyyat, karena Rahiim berarti dia yang tidak membiarkan upaya menjadi sia-sia, dan Ahmad juga berarti “dia yang memuji”. Juga sudah jelas, bahwa siapa saja yang telah berbuat baik kepada seseorang maka yang disebut terakhir akan sangat gembira dan memberi balasan atas apa yang telah dia perbuat, dan lebih jauh dia akan memujinya. Demikianlah Rahiimiyyat dijelmakan dalam Ahmad, dengan demikian Allah adalah Muhammad (Rahmān) dan Ahmad (Rahīm). Dengan kata lain Rasulullah saw. adalah penjelmaan sempurna dari dua sifat agung Rahmaaniyyat dan Rahīmiyyat (Malfuzat, jld. II, hlm. 135).
Berkenaan dengan nama beliau [Muhammad saw.] di dalamnya terdapat penjelmaan Rahiimiyyat, karena Rahiim berarti dia yang tidak membiarkan upaya menjadi sia-sia, dan Ahmad juga berarti “dia yang memuji”. Juga sudah jelas, bahwa siapa saja yang telah berbuat baik kepada seseorang maka yang disebut terakhir akan sangat gembira dan memberi balasan atas apa yang telah dia perbuat, dan lebih jauh dia akan memujinya. Demikianlah Rahiimiyyat dijelmakan dalam Ahmad, dengan demikian Allah adalah Muhammad (Rahmān) dan Ahmad (Rahīm). Dengan kata lain Rasulullah saw. adalah penjelmaan sempurna dari dua sifat agung Rahmaaniyyat dan Rahīmiyyat (Malfuzat, jld. II, hlm. 135).
0 komentar:
Post a Comment