“Salah satu Tanda lainnya adalah, bahwa pada saat itu akan muncul bintang berekor, yaitu bintang yang pernah muncul sebelumnya. Maksudnya adalah bahwa bintang yang pernah muncul pada zaman Al-Masih a.s., kini bintang itu pun telah muncul lagi. Bintang itulah yang telah mengabarkan kepada orang-orang Yahudi perihal kedatangan Al-Masih.
Demikian pula halnya dengan menelaah Al-Quran pun dapat diketahui [Tanda-tanda yang lain]:
Dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan, dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, apabila sungai-sungai dialirkan, dan apabila jiwa-jiwa dipertemukan, dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah ia dibunuh, dan apabila lembaran-lembaran disebarluaskan” (At-Takwir, 5-11.).
Yakni, pada zaman itu unta-unta betina yang merupakan kendaraan dan alat pengangkut barang yang terbaik tidak akan bermanfaat lagi. Pada zaman itu system kendaraan sudah demikian rupa baiknya sehingga unta-unta betina tersebut tidak akan terpakai lagi, maksudnya, adalah zaman kereta api.
Orang-orang yang beranggapan bahwa aya-ayat tersebut hubungannya adalah dengan Hari Kiamat, mereka tidak berpikir bahwa bagaimana mungkin upada Hari Kiamat unta-unta betina dapat hamil, sebab yang dimaksud dengan ‘isyār adalah unta-unta betina yang sedang hamil.
Kemudian tertulis bahwa sungai-sungai akan disalurkan dari segala arah, lalu buku-buku akan diterbitkan dalam jumlah besar. Pendeknya, semua tanda-tanda itu adalah berkenaan dengan zaman sekarang”.
(Malfuzhat, jld I, hlm. 49-50 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
0 komentar:
Post a Comment