Ahmadiyya Priangan Timur

.

Friday, 13 February 2015

GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN

“Salah satu tanda bagi orang yang akan datang (Al-Mahdi) itu adalah, bahwa pada zaman itu di dalam bulan Ramadhan akan terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan. Orang-orang yang memperolok-olok Tanda dari Allah Ta’ala berarti memperolok-olok Tuhan. Terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan setelah adanya pernyataan (pendakwaan) diri dari orang itu adalah suatu hal yang sangat jauh dari kepalsuan maupun mengada-ada. 

Sebelumnya tidak pernah terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan seperti itu. Itu adalah suatu tanda yang dengan perantaraannya Allah Ta’ala mengumumkan kepada seluruh dunia tentang orang yang akan datang (Al-Mahdi) tersebut, Bahkan, orang Arab pun berdasarkan kecenderungan mereka membenarkan tanda ini.

Di tempat mana saja selebaran-selebaran kami – yang merupakan pengumuman itu – tidak dapat sampai, maka gerahana matahari dan gerhana bulan itulah yang telah mengumumkan ke sana perihal tibanya orang yang akan datang itu (Al-Mahdi). Ini adalah Tanda Ilahi yang benar-benar suci dari rencana manusia.

Terserah falsafah apa pun yang dianut oleh seseorang, jika dia memperhatikan hal ini serta merenungkannya -- bahwa tatkala Tanda yang ditetapkan itu telah sempurna -- maka orang yang dijanjikan itu pasti sudah datang. Hal ini bukanlah masalah yang terjadi berdasarkan perhitungan belaka, melainkan sebagaimana yang telah dikatakan, bahwa ia akan terjadi tatkala sudah ada seseorang yang mendakwakan diri sebagai Mahdi. 

Rasul Akram saw. pun telah bersabda, bahwa semenjak Adam a.s. hingga masa kedatangan sang Mahdi itu, peristiwa yang demikian belum pernah terjadi. Jika ada yang dapat membuktikan hal seperti itu dari dalam sejarah, maka kami bersedia untuk mengakuinya”. (Malfuzat, jld I, hlm. 48-49 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).

0 komentar:

Post a Comment