“Sejauh mana berkat-berkat Nabi Akmal kita saw. seandainya seluruh mukjizat itu diklasifiksikan (dipilah-pilah ?) maka hanya ishlah (perbaikan) yang telah dilakukan oleh beliau saw. sajalah yang merupakan suatu mukjizat agung. Jika ada seseorang yang menelaah keadaan ketika beliau saw. datang, lalu memperhatikan keadaan ketika beliau telah pergi, maka dia terpaksa harus mengakui bahwasanya daya pengaruh beliau itu sendiri merupakan mukjizat. Dan walaupun segenap nabi layak untuk memperoleh kehormatan, tetapi:
“Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya” – Al-Jumu’ah, 5
Pendeknya, persoalan ini dari setiap lapisan, tidak ada satu golongan pun yang tidak ia (Al-Quran) beritahukan bagaimana cara untuk melakukan ishlah (perbaikan) terhadap diri mereka”
(Malfuzhat, jld I, hlm. 39 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
0 komentar:
Post a Comment