Ahmadiyya Priangan Timur

.

Sunday 8 February 2015

NASIHAT BERKENAAN DENGAN TAKWA

”Untuk kebaikan Jemaatku, hal yang sangat penting adalah agar diberikan nasihat berkenaan dengan takwa. Sebab menurut orang yang berakal hal ini adalah nyata, bahwa Allah Ta'ala tidak akan ridha (senang) terhadap suatu apapun selain daripada takwa. Allah Ta'ala berfirman:
(Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan - An-Nahl, 129).

Bagi Jemaat kita secara khusus diperlukan takwa. Khususnya dengan anggapan bahwa ia telah menjalin hubungan dengan seorang yang telah menyatakan diri sebagai rasul, serta masuk di dalam ikatan baiatnya, supaya orang-orang yang sebelumnya mereka tenggelam di dalam kedengkian, kebencian dan kemusyrikan, atau yang benar-benar telah berkiblat kepada dunia, berhasil memperoleh keselamatan dari segala musibah itu.

Kalian mengetahui bahwa jika ada orang yang sakit - tidak peduli apakah sakitnya ringan atau berat - lalu penyakit itu tidak diobati serta tidak dilakukan usaha gigih untuk menyembuhkannya, maka orang yang sakit itu tidak akan sembuh.

Jika sebuah noda hitam timbul di wajah, maka muncul kerisauan, jangan-jangan noda itu semakin berkembang, sehingga membuat seluruh wajah menjadi hitam. Demikianlah halnya bahwa dosa merupakan sebuah noda hitam di dalam hati. Kemalasan-kemalasan kecil (kecenderungan untuk bersenang­senang) dapat berkembang menjadi besar. Hal-hal kecil seperti itulah merupakan noda kecil yang berkembang, sehingga akhirnya ia menghitamkan seluruh bagian wajah.

Allah Ta’ala Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Demikian pula Dia Mahaperkasa dalam menampakkan murka-Nya serta mengadakan pembalasan. Dia melihat sebuah Jemaat yang di dalam pengakuan dan omong-kosong mereka terdapat segala sesuatu, sedangkan amalan mereka tidak demikian, maka amarah dan murka-Nya akan meluap, lalu untuk menghukum Jemaat yang seperti itu Dia mengajukan orang-orang kafir.

Orang-orang yang tahu sejarah mengetahui bahwa beberapa kali orang-orang Islam dikalahkan oleh orang-orang kafir, misalnya Jenghis Khan dan Hulaku Khan telah membinasakan orang-orang Islam. Padahal Allah Ta’ala telah menjanjikan dukungan dan pertolongan bagi orang-orang Islam, namun tetap saja orang-orang Islam kalah.

Peristiwa-peristiwa seperti itu kadang­-kadang terjadi. Penyebabnya adalah, tatkala Allah Ta'ala melihat bahwa memang mereka menyebutkan Lā ilaha illallāh (Tidak ada Tuhan kecuali Allah) namun hati mereka berpaling ke tempat lain serta tindak-­tanduk mereka benar-benar mengarah kepada keduniawian, maka murka-Nya akan menampakkan diri” (Malfuzat, jld I, hlm 10-11 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).

“Ini adalah benar, bahwa seseorang yang tidak memanfaatkan amal perbuatan (usaha), dia tidaklah memanjatkan doa, melainkan dia menguji Allah Ta’ala. Oleh karena itu sebelum berdoa adalah perlu menggunakan seluruh kemampuan kita, dan itulah yang dimaksud dengan doa.

Pertama-tama adalah wajib supaya manusia menerapkan keyakinannya di dalam amal-amal, sebab sudah merupakan kebiasaan Alla Ta’ala, bahwasanya ishlah (perbaikan) itu terdapat dalam dalam bentuk unsur-unsur penyebab. Dia tentu akan menciptakan suatu penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya ishlah (perbaikan).” (Malfuzat, jld I, hlm 11 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).

0 komentar:

Post a Comment