Ahmadiyya Priangan Timur

.

Thursday 19 February 2015

PEMBENAHAN AKHLAK

”Keadaan akhlak hendaknya baik sedemikian rupa, yakni dengan niat baik memberi penjelasan kepada seseorang serta memberitahukan kesalahannya pada waktu yang tepat, sehingga hal itu tidak terasa buruk olehnya. 

Janganlah melihat seseorang dengan pandangan yang meremehkan. Jangan menyakiti hati orang. Jangan menimbulkan perselisihan dan pertengkaran di antara sesama di dalam Jemaat. Jangan memandang saudara yang miskin secara ruhani dengan pandangan hina. Jangan membanggakan diri atas dasar harta kekayaan dan silsilah keturunan yang mulia, lalu memandang orang-orang lain secara hina, sebab yang mulia di sisi Allah Ta’ala adalah orang mutaki (bertakwa), Dia berfirman:

 “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu” – Al-Hujurāt, 14 

Bersikaplah dengan akhlak sempurna kepada orang-orang lain. Yang memperlihatkan akhlak buruk, itu pun tidak baik. Orang-orang hanya mencari-cari alasan untuk menyeret Jemaat kita ke pengadilan. Bagi orang-orang lain terdapat sebuah wabah pes, sedangkan bagi Jemaat kita terdapat dua wabah pes. 

Jika ada satu orang saja dari Jemaat kita yang berbuat buruk maka akibat ulah satu orang tersebut Jemaat ini akan mengalami cercaan. Oleh karena itu tingkatkanlah kebijakan, kelembutan hati dan sikap memaafkan. Hal-hal bodoh yang dilontarkan oleh orang-orang jahil tanggapilah dengan kata-kata yang sungguh-sungguh dan berisi keselamatan. Janganlah membalas hal-hal yang nonsense dengan hal-hal yang nonsens juga.” 

(Malfuzhat, jld.I, hlm. 208-209).

0 komentar:

Post a Comment