Ahmadiyya Priangan Timur

.

Wednesday, 18 February 2015

QUWWAT QUDSIYAH RASULULLAH SAW

Atas pertanyaan orang-orang, Rasulullah saw. bersabda: "Surah Hud telah membuatku tua, sebab berdasarkan perintah itu kepadaku telah diberikan tanggungjawab yang besar sar ini”. 

Memperbaiki diri sendiri, sepenuhnya menerapkan perintah-perintah Allah Ta’ala, sejauh yang berkaitan dengan diri sendiri adalah mungkin saja untuk melakukannya. Namun membuat orang-orang lain juga melakukan hal tersebut tidaklah mudah. 

Dari hal itu dapat diketahui kemuliaan dan quwwat qudsi (kekuatan untuk memsucikan orang lain) yang dimiliki Rasulullah saw.. Demikianlah betapa beliau saw. telah memenuhi perintah tersebut. Dari para sahabah, beliau saw. telah membentuk suatu Jemaat (kelompok) suci, sehingga mereka itu disebut:

 “kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia” – Ali ‘Imran, 111  

Dan mengenai diri mereka difirmankan:

 Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya – Al-Bayyināh, 9  

Di masa kehidupan beliau saw. tidak ada seorang munafik pun yang hidup di Madinah Thayyibah. Ringkasnya, begitu hebatnya keberhasilan beliau saw., sehingga tidak didapati bandingannya dalam kehidupan nabi mana pun.

Tujuan Allah Ta’ala yang terdapat dalam hal itu adalah hendaknya jangan hanya terbatas pada ucapan dan pengakuan belaka, sebab jika kita hanya terbatas pada ucapan, pengakuan serta pertunjukan belaka, maka tidak ada lagi yang membedakan kita dengan pihak-pihak lainnya, dan tidak ada kelebihan kita dari pihak-pihak lain.

Kalian hendaknya memperlihatkan suri teladan kalian dalam hal amal-perbuatan, dan hendaknya timbul suatu kilauan cahaya sedemikian rupa dalam amal perbuatan kalian sehingga pihak lain akan bersedia menerimanya. Sebab selama pada sehelai kain masih terdapat sebuah noda sekali pun maka terasa tidak baik. Setiap orang menyukai barang yang baik. Demikian pula selama akhlak-akhlak kalian belum mencapai derajat yang tinggi maka selama itu pula kalian belum dapat mencapai tahap apa pun. “ 

(Malfuzhat, jld. I, hlm. 180-181). 

0 komentar:

Post a Comment