Ahmadiyya Priangan Timur

.

Thursday 27 August 2015

GENERSI MUDA AHMADIYAH PELOPORI PERSATUAN WARGA



Lomba Lintas Bambu, salahsatu lomba HUT RI ke 70

Oleh : Nurhadiana

Dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan RI yang ke-70 Generasi Muda di Kampung Babakan Sindang RT 03/11 Desa Cipakat Singaparna Tasikmalaya mengadakan berbagai macam perlombaan, diantaranya perlombaan Lintas Bambu, Jalan Santai, Makan Kerupuk, Tenis Meja, Catur, Mancing, Sepakbola, dan banyak lagi yang lainnya. Perlombaan ini berlangsung dari Tanggal 14 Agustus hingga 22 Agustus 2015. Acara ini diikuti oleh semua lapisan masyarakat Kampung Babakan Sindang dan masyarakat di sekitarnya. Dari mulai anak-anak, pemuda-pemudi, dan orang tua.

Acara yang dipelopori oleh Genersi Muda Babakan Sindang  yang sebagian besar merupakan  Pemuda-Pemudi Ahmadiyah ini, disamping bertujuan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan serta yang paling utama adalah untuk mempererat tali silaturahmi antara warga, baik warga Ahmadiyah dengan non Ahmadiyah yang selama ini terjalin dengan baik. “. Acara ini diadakan untuk mempererat tali silaturahmi dan memupuk kebersamaan antar warga.” Ujar ketua RT Dede Ahmad dalam sambutannya. 

Kampung Babakan Sindang sendiri terletak di Desa Cipakat Singaparna Tasikmalaya. Di Kampung yang sangat berdekatan dengan Pondok Pesantren Cipasung ini sejak dari dulu masyarakat sangat toleran. Dalam kegiatan kemasyarakatan pun selalu kompak dari mulai melakukan ronda malam, kebersihan menjaga lingkungan dilakukan secara kontinyu dan penuh kebersamaan.

Di Kampung inilah Komunitas Ahmadiyah Singaparna berpusat. Menurut Nanang Ketua Jemaat Ahmadiyah Singaparna, hidup rukun dan damai merupakan budaya yang sejak jaman dulu di pertahankan hingga kini secara turun temurun, terutama oleh para tokoh pemuka agama baik tokoh Pesantren Cipasung maupun Sesepuh Ahmadiyah yang kemudian diwariskan kepada penerusnya masing-masing dan warga sekitar. Mereka sepakat bahwa perbedaan bukanlah hal yang perlu diperdebatkan tapi harus saling menghargai satu sama lain. Selain itu terjalinnya komunikasi yang baik antar warga masyarakat membuat masyarakat di sekitar Ponpes Cipasung ini hidup rukun dalam perbedaan.


H. Ii Argadiraksa beserta Istri (Sesepuh Jemaat Singaparna) berfoto di depan Masjid Baitur-Rahim Jemaat Ahmadiyah Singaparna di Kp. Babakan Sindang Cipakat Singaparna Tasikmalaya

Walaupun demikian sikap toleran ini tidak serta merta berjalan mulus, namun dipenuhi berbagai ujian. Nanang mengakui dalam perjalanannya Jamaah Ahmadiyah Singaparna yang saat ini berpusat berdekatan dengan Ponpes Cipasung ini pernah beberapa kali  mengalami kasus intoleransi. Yakni Masjid Baitur-Rahim yang merupakan Milik Jamaah Ahmadiyah pernah 5 kali di rusak masa intoleran.

Namun yang melakukan perusakan adalah bukan warga sekitar,  tapi pelakunya dari luar. “Inilah ujian dari sebuah komitmen masyarakat yang mempunyai sikap toleran seperti disini, dan Alhamdulilah sampai saat ini masyarakat berdampingan dengan penuh damai dan saling menghargai,  ini menandakan bahwa masyarakat sekitar masih tetap teguh menghormati perbedaann dan tidak terpengaruh hasutan dari luar ”. Papar Nya.








0 komentar:

Post a Comment