Takwa memiliki banyak bagian. Menghindarkan diri dari kesombongan, egois, dan uang (barang) haram serta menjauhkan diri dari akhlak-akhlak buruk juga merupakan takwa. Seseorang yang memperlihatkan akhlak baik, maka musuhnya pun dapat berubah menjadi kawan. Allah Ta’ala berfirman:
“Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik” – Al-Mukminun, 97
(Malfuzhat, jld. I, hlm. 81).
“Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik” – Al-Mukminun, 97
Sekarang, pikirkanlah, apa pelajaran yang diberikan oleh petunjuk ini? Maksud Allah Ta’ala di dalam petunjuk ini adalah bahwa jika lawan melontarkan caci-makian maka hendaknya jangan dijawab dengan caci-makian juga, melainkan, bersabarlah. Hasilnya, lawan akan mengakui keunggulan (kelebihan) kalian lalu dengan sendirinya lawan akana menyesal dan malu. Dan hukuman demikian itu jauh lebih berat dari hukuman yang dapat kalian berikan kepadanya dalam bentuk balas dendam.
Dengan cara [balas dendam] itu orang dapat saja berusaha membunuh, namun perikemanusiaan tidak menghendaki hal itu, dan ketakwaan pun tidak menginginkan hal itu. Akhlak yang baik merupakan suatu permata sedemikian rupa yang orang anaiaya pun akan jadi terpengaruh olehnya.”
Dengan cara [balas dendam] itu orang dapat saja berusaha membunuh, namun perikemanusiaan tidak menghendaki hal itu, dan ketakwaan pun tidak menginginkan hal itu. Akhlak yang baik merupakan suatu permata sedemikian rupa yang orang anaiaya pun akan jadi terpengaruh olehnya.”
(Malfuzhat, jld. I, hlm. 81).
0 komentar:
Post a Comment