”Tuhan Yang Maha Perkasa berfirman dalam Al Quran:
Dan niscaya akan Kami berikan cobaan kepada kamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan” – Al-Baqarah, 156.
Di sini makna “buah-buahan” termasuk juga anak-anak. Lebih lanjut adalah hal yang mungkin, bahwa hasil panen yang telah dipersiapkan dengan susah-payah, ketika mulai matang dia seketika hancur jadi debu. Atau, pekerjaan lain yang telah berlangsung dengan susah-payah ternyata tidak memberikan hasil.
Pendeknya, banyak jenis ujian dan kesusahan yang dapat diderita manusia dan semua itu adalah ujian dari Tuhan. Orang-orang yang dalam keadaan seperti ini menyerahkan diri mereka kepada kehendak Tuhan dan tunduk kepada takdir-Nya, mereka hanya berkata. “ Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn – “sesungguhnya kami adalah kepunyaan Tuhan dan kepada-Nya-lah kami kembali.” Dan mereka mengatakan hal tersebut dengan kerelaan dalam hati, mereka tidak mengeluh mengapa hal tersebut terjadi pada diri mereka.
Mereka inilah jenis manusia yang Tuhan berfirman: ulāika ‘alaihim shalawātun yakni, “Mereka inilah manusia yang diberkati secara khusus oleh Tuhan”. Dia menuntun mereka jalan di dalam kesusahan mereka. Kalian harus ingat, bahwa Tuhan adalah Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dan siapa pun yang menyerah kepada kehendak-Nya tidak akan dibiarkan tanpa pertolongan-Nya. Inilah derajat dimana Tuhan menghendaki manusia menerima jalan apa pun yang Dia berikan baginya.
Ada lagi derajat lain, “Ud-‘ūnī astajib lakum -- “berdoalah kepada-Ku, Aku kabulkan bagi kamu.” Di sini Tuhan berjanji bahwa Dia akan melakukan apa pun permintaan hamba-Nya kepada-Nya. Syahid adalah derajat pertama, dimana dengan gembira dia menerima apa pun yang Tuhan berikan kepadanya. Segala kepedihan yang terjadi padanya bagaikan hadiah dari Teman-nya (Tuhan Yang Maha Perkasa)”
(Malfuzhāt, jld I, hlm. 368).
0 komentar:
Post a Comment