“Kebajikan dan kesucian sejati menuntut seseorang untuk beriman kepada Tuhan, karena penegak hukum dunia tidak mengetahui apa yang diperbuat seseorang dalam keempat dinding rumahnya dan di balik tirai. Bahkan, jika seseorang menyatakan dirinya taat pada agama, dia tidak dapat ditangkap (dihukum) atas apa yang ada dalam hatinya.
Tidak ada satu pemerintahan pun di dunia yang ditakuti manusia, sama besarnya saat malam atau siang, dalam gelap atau terang, di tempat terpencil atau di depan khalayak ramai, dalam tempat yang suci atau di pasar. Itulah sebabnya moral dapat diperbaiki hanya dengan beriman pada Wujud Yang mengawasi manusia kapan saja dan di mana saja, serta mengetahui rahasia-rahasia di dalam hatinya. Sebab orang salih yang sebenar-benarnya adalah dia yang yang bagian dalam dan bagian luar hatinya tidak berselisih (bertentangan) satu sama lain.
Siapa saja yang seperti itu adalah bagaikan malaikat di muka bumi.”
(Malfuzhāt, jld I, hlm. 301)
0 komentar:
Post a Comment