“Pada hakikatnya, selama manusia belum meninggalkan dusta, dia tidak akan memperoleh kesucian. Orang-orang dunia yang tak berguna dapat saja mengatakan bahwa, "Tanpa dusta, tidak dapat hidup." Itu adalah suatu ucapan yang sia-sia, sebab jika dengan cara jujur tidak dapat hidup, maka dengan dusta pun sama-sekali tidak dapat hidup!
Sangat disayangkan orang-orang bejad ini tidak menghargai Allah Ta’ala. Mereka tidak tahu, bahwa tanpa karunia dari Allah Ta’ala tidak akan dapat hidup. Mereka menganggap najis dusta itu sebagai berhala dan jalan keluar bagi kesulitan-kesulitan mereka. Itulah sebabnya Allah Ta’ala telah menguraikan tentang dusta dalam Al-Quran Suci dengan menghubungkannya pada kenajisan berhala-berhala.
Pahamilah seyakin-yakinnya. Jangankan satu langkah, satu hirupan nafas pun tidak akan dapat kita hirup tanda adanya karunia dari Allah Ta’ala. Berapa banyak kemampuan yang ada di dalam tubuh kita, namun apakah kita dapat menggunakannya melalui kekuatan kita sendiri? Tidak, sama sekali tidak.”
(Malfuzhat, jld. I, hlm. 367).
0 komentar:
Post a Comment