Ahmadiyya Priangan Timur

.

Tuesday 24 February 2015

MARAH DAN SABAR

[Orang-orang] ini mencaci-makiku, namun aku tidak akan mempedulikan caci-makian mereka, dan tidak pula aku menyesali mereka, sebab dalam pertandingan ini mereka telah kalah. Dan mereka tidak dapat menyembunyikan kekalahan mereka, serta ketaklukkan mereka mereka tidak harus mengalamii kutukan atas kedustaan mereka dan tentu mereka akan selamat dari itu.

Aku katakan, sebenarnya, prasangka buruk adalah petaka sangat buruk yang membinasakan iman manusia, dan yang melemparkan manusia jauh dari kejujuran serta kebenaran, dan yang mengubah kawan-kawan menjadi musuh. Untuk mencapai kesempurnaan para shiddiq, mutlak agar manusia benar-benar menghindarkan diri dari prangsangka buruk. Dan jika mengenai seseorang timbul prasangka buruk, maka banyak-banyaklah beristighfar, dan banyaklah berdoa kepada Allah Ta’ala, supaya kalian terhindar dari dosa itu serta dari dampak buruknya, yaitu [dampak buruk] yang mengikuti prangsangka buruk tersebut dari belakang. Jangan pernah menganggapnya sebagai hal biasa, Ini adalah penyakit sangat berbahaya yang darinya manusia sangat cepat binasa.

Ringkasnya, prangsangka buruk menghancurkan manusia, sampai-sampai ada tertulis, ketika orang-orang neraka akan dimasukkan ke dalam api neraka, Allah Ta’ala akan berfirman kepada mereka bahwa mereka telah berprasangka buruk terhadap Allah Ta’ala.

Sebagian ada yang beranggapan bahwa Allah Ta’ala akan mengampuni orang-orang yang berbuat kesalahan, sedangkan orang-orang yang berbuat baik akan diberi azab. Pemikiran seperti itu juga merupakan prasangka buruk terhadap Allah Ta’ala, sebabnya benar-benar bertentangan dengan sifat Adil-Nya, seakan-akan kebaikan serta akibat-akibatnya yang telah Dia tetapkan dalam Al-Quran Syarif sungguh dibuat sia-sia dan dianggap tidak bermakna.

Jadi, ingatlah baik-baik, dampak akhir prasangka buruk adalah neraka. Jangan menganggapnya sebagai penyakit biasa. Dari prasangka buruk itu timbul keputus-asaan, dari keputus-asaan timbul kejahatan-kejahatan, dan dari kejahatan-kejahatan itu yang diperoleh adalah neraka. Prasangka buruk adalah sesuatu yang memotong akar kebenaran, Oleh karena itu kalian harus menghindarkan diri darinya, dan banyaklah berdoa untuk meraih kemampuan-kemampuan sebagai orang shiddiq. 
 
(Malfuzhat, jld. I, hlm. 371-372).

0 komentar:

Post a Comment