”Prasangka buruk adalah suatu penyakit dan suatu petaka buruk yang membutakan manusia lalu menjatuhkannya ke sebuah sumur gelap kebinasaan. Prasangka buruk juga yang telah membuat seorang manusia tak bernyawa disembah-sembah. Prasangka buruk jugalah yang telah membuat manusia beranggapan bahwa Allah Ta’ala sudah tidak memiliki sifat-sifat Pencipta, Penyayang , Pemberi rezeki dan sebagainya, sehingga – na'udzubillaah – mereka menganggap Allah Ta’ala itu sebagai sebuah barang yang tidak berfungsi dan tidak berguna lagi.
Ringkasnya, akibat prasangka buruk itu bukannyaa satu bagian besar neraka melainkan tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa seluruh bagian neraka akan bergolak menyala karenanya. Orang-orang yang berprasangka buruk terhadapa para rasul Allah, mereka memandang hina anugerah-anugerah Allah Ta’ala serta karunia-Nya.
Ringkasnya, jika ada yang mengingkari Jemaatku ini – yang telah diteggakn sendiri oleh Allah Ta’ala melalui Tangan-Nya -- maka saya sangat menyangkan karena berarti suatu ruh mengetuk-ngetuk rantai pintu kebinasaan. Dan ini adalah suatu Jemaat yang begitu jelas, sehingga jika ada orang datang membawa kalbu ( (hati) yang cekatan (siap), maka dengan mendengar ucapan-ucapanku dalam dua jam sajapun dia akan menemukan kebenaran.”
(Malfuzat, jld. I, hlm. 100-101).
0 komentar:
Post a Comment