“Bangunlah di waktu malam dan berdoalah supaya Allah memperlihatkan jalan-Nya kepada kalian. Para sahabat Rasulullah saw. pun telah memperoleh tarbiyat (pendidikan) secara bertahap. Bagaimana mereka itu sebelumnya? Adalah bagaikan penyemaian bibit [oleh] seorang petani, kemudian Rasulullah saw. mengairinya. Beliau saw. telah banyak memanjatkan doa bagi mereka. Benihnya bagus, dan tanahnya pun baik, maka akibat pengairan itu telah muncullah buah-buah yang bagus. Sebagaimana Rasulullah saw. berjalan, seperti itulah mereka berjalan. Mereka tidak menunggu siang atau malam.
Bertobatlah kalian dengan hati yang benar. Bangunlah untuk tahajjud, berdoalah, luruskan (perbaikilah) hati. Tinggalkanlah kelemahan-kelemahan, dan buatlah ucapan serta amalan kalian bersesuaian dengan kehendak Allah Ta’ala.
Yakinlah, bahwa barangsiapa senantiasa mengingat nasihat ini dan secara amalan nyata memanjatkan doa, dan secara nyata membawa permohonan (doa) ke hadapan Allah, maka Allah Ta’ala akan mengaruniainya, dan di dalam hatinya akan timbul perubahan. Janganlah kalian berputus asa terhadap Allah Ta’ala”.
(Malfuzhat, jld I, hlm. 45 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
0 komentar:
Post a Comment