Ahmadiyya Priangan Timur

.

Tuesday, 20 May 2014

REVOLUSI SAMAWI VS REVOLUSI DUNIAWI

oleh: Doni Sutriana
Revolusi adalah suatu perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi secara cepat menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat, suatu revolusi menghendaki perubahan sistem lama kepada sistem baru baik direncanakan maupun tidak direncanakan. Dalam tatanan kehidupan negara dapat istilah ini digunakan untuk pergerakan merubah sistem lama menjadi sistem baru demi kemaslahatan rakyat, dengan atau tanpa kekerasan maupun melalui jalan damai.
Lawan kata revolusi adalah evolusi dalam perubahannya secara menyeluruh proses evolusi terjadi berlangsung lama dan bertahap, berbeda dengan evolusi yang pengamatannya memerlukan beberapa generasi untuk menguraikan runutan perubahannya suatu revolusi dapat diamati perjalanannya dalam satu generasi.
Dalam catatan sejarah revolusi yang terjadi dalam suatu negara sering dijumpai catatan tragedi kemanusiaan yang memilukan, kekerasan serta pertempuran antara sistem baru yang hendak menggantikan sistem lama acapkali menimbulkan korban jiwa dari kedua pihak. Secara hukum alam-pun sesuatu yang terjadi secara cepat akan membutuhkan energi yang tidak sedikit pula, begitu halnya dengan gerakan revolusi. Tetesan keringat, cucuran darah dan pengorbanan jiwa menjadi harga mahal untuk membayar sebuah revolusi.
Kenangan akan  sejarah revolusi negara-negara dunia diperlihatkan melalui monumen dan museum sejarah sebagai peringatan dan pelajaran kepada generasi penerus, serta sebagai catatan akan pengorbanan generasi pendahulu dalam perjalanan bangsa. Figur pemimpin serta elemen paerjuanan dan sarananya merupakan faktor yang menentukan dalam sebuah revolusi suatu negara. Sejarah telah mencatat lahirnya tokoh-tokoh revolusioner, Napoleon Bonaparte dalam sejarah Prancis, Vladimir Lenin inspirator revolusi Rusia, Fidel Castro tokoh kharismatik bagi rakyat Kuba, Mao Tse-Tung di Republik Rakyat Cina, Ho Chi Minh bagi rakyat Vietnam, Ayatullah Khomeini penggerak revolusi Iran serta banyak lagi tokoh lainnya.
Revolusi Iran ada yang menyebutnya juga sebagai revolusi Islam telah berhasil menjatuhkan Shah Iran dari kekuasaannya, merubah Iran dari negara monarki menjadi negara teokrasi. Meskipun revolusi ini terjadi di negara Islam namun gerakan ini pada dasarnya hanya menyentuh ranah politis suatu umat Islam yang ada di suatu negara, bukanlah suatu gerakan revolusioner dalam merubah tatanan ruhani seperti yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Arab Spring atau kebangkitan arab yang di dengung-dengungkan dalam revolusi di negara-negara Arab timur tengah yang kini sedang terjadi pada intinya merupakan gerakan yang politis bertujuan untuk mengambil faedah duniawi semata. Pergolakan yang terjadi di Mesir, Libya, Bahrain, Suriah dan negara lainnya menimbulkan kekhawatiran tersendiri bila dilihat dari sisi keruhanian. Pertikaian antara sesama muslim yang bersaudara memberebutkan kedudukan duniawi meskipun bertujuan untuk kemaslahatan rakyat namun penderitaan yang ditimbulkannya menjadi pemandangan yang menyayat hati. Luka peradaban yang ditanggung umat muslim dalam hal ini sangatlah besar.


0 komentar:

Post a Comment