Ahmadiyya Priangan Timur

.

Tuesday, 20 May 2014

Awal Mula Khilafat Dalam Jemaat Ahmadiyah

Ekstraksi dari Al-Wasiyyat karangan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as,
Masih Maud dan Imam Mahdi, Pendiri Jemaat Islam Ahmadiyah
‘Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan selawat serta salam disampaikan kepada Rasul-Nya, Muhammad saw, keturunannya dan para Sahabat semuanya.’ 
Oleh karena Allah Ta’ala secara berturut-turut memberitahukan kepadaku dengan wahyu bahwa wafatku telah dekat, begitu bertubi-tubi wahyu-Nya sehingga hidupku ini digoncangkan dari dasarnya dan kehidupan ini jadi dinginlah bagiku. Sebab itu kurasa patut menuliskan beberapa nasihat bagi sahabat-sahabatku dan bagi orang-orang yang ingin mengambil faedah dari perkataanku.
Maka pertama-tama akan kuterangkan wahyu suci yang mengabarkan tentang wafatku dan yang menggerakkan aku berbuat ini. Wahyu itu dalam bahasa Arab berbunyi:
‘Ajal engkau telah dekat. Dan tidak Kami tinggalkan suatu sebutan pun yang akan menghinakan engkau. Tinggal sedikit lagi jangka waktu yang ditetapkan Tuhan tentang engkau. Akan Kami jauhkan dan hindarkan semua celaan, di antaranya satu pun tidak akan Kami biarkan yang dengan menyebutkannya bertujuan sengaja hendak menghinakan engkau. Kami kuasa bahwa khabar-khabar
ghaib tentang orang-orang yang melawan engkau sebagiannya Kami perlihatkan di masa hidup engkau atau memberi wafat kepada engkau. Engkau akan wafat dalam keadaan dimana aku senang kepada engkau. Kami selamanya menyediakan tanda-tanda yang nyata untuk kebenaran engkau. Segala apa yang dijanjikan telah dekat. Segala nikmat yang dianugrahkan Tuhan kepada engkau ceritakanlah kepada manusia. Barangsiapa menjalankan taqwa dan sabar maka Allah sekali-kali tidak akan menghilangkan ganjaran orang-orang yang berbuat baik ini.’

Disini harus diingat bahwa firman Allah yaitu bahwa “Kami tidak akan membiarkan suatu sebutan pun yang menyebabkan kehinaan dan kerendahan kehormatan engkau” mengandung dua arti. Pertama, semua celaan yang disiarkan dengan niat menghinakan engkau akan Kami jauhkan dan satu pun tidak akan tertinggal bekas-bekasnya. Kedua, semua orang yang suka mencela ini yang tidak mau meninggalkan kejahatannya dan yang tidak berhenti dari mencelanya, semuanya akan Kami hindarkan dari dunia dan akan Kami hapuskan dari muka bumi. Oleh lenyapnya mereka maka segala celaan yang bukan-bukan itu pun turut lenyap pula. Kemudian Allah Ta’ala berfirman pula kepadaku perihal wafatku dengan perkataan dalam bahasa Urdu berikut:
‘Hari tinggal sedikit lagi. Pada hari itu semuanya akan termenung kesedihan. Ini akan terjadi, ini akan terjadi, ini akan terjadi, kemudian baru akan terjadi yang berhubungan dengan diri engkau. Sesudah memperlihatkan beberapa kejadian dan beberapa keanehan kudrat, barulah akan terjadi kejadian yang berkenaan dengan diri engkau.’
Tentang beberapa kejadian itu diberitahukan kepadaku bahwa dari seluruh penjuru dunia kematian akan menghamparkan sayapnya. Gempa akan datang dengan sangat dahsyatnya laksana kiamat. Bumi akan dijungkir-balikkan. Banyak kehidupan orang akan pahit. Kemudian orangorang yang taubat dan berhenti dari dosa, Allah akan kasihan kepada mereka. Sebagaimana tiap Nabi pernah mengabarkan tentang zaman ini, semuanya pasti akan terjadi. Tetapi orang-orang yang membersihkan hatinya dan mengambil jalan yang disukai Allah, mereka tak usah takut dan tidak akan gelisah.
Allah Ta’ala berfirman kepadaku:
‘Engkau adalah Nazir (pemberi peringatan) daripada-Ku. Aku-lah yang mengutus engkau supaya orang-orang yang berdosa dipisahkan dari orang-orang yang berbuat baik.’
Lagi Allah Ta’ala berfirman:
‘Telah datang seorang Nazir tetapi dunia tidak menerimanya, akan tetapi Tuhan akan menerimanya dan akan memperlihatkan kebenarannya dengan serangan-serangan yang maha hebat1. Aku akan memberi berkat begitu banyaknya kepada engkau sehingga raja-raja akan mencari berkat dari pakaian-pakaian engkau.’
Tentang gempa mendatang yang amat dahsyatnya itu, diberitahukan kepadaku melalui firman-Nya:
‘Kemudian akan datang musim bunga, sesudah itu firman Tuhan akan sempurna sekali lagi.’
Sebab itu kedatangan sebuah gempa yang mendahsyatkan adalah sudah pasti. Tetapi orang-orang yang benar akan terpelihara daripadanya. Maka dari itu jadilah orang-orang yang benar, peganglah taqwa supaya kalian terpelihara. Takutlah sekarang kepada Tuhan supaya kamu terpelihara dari ketakutan pada hari itu. Sudah pastilah langit akan memperlihatkan sesuatu dan bumi pun menzahirkan juga tetapi orang-orang yang takut kepada Tuhan akan terpelihara.
Tuhan berfirman kepadaku bahwa beberapa kejadian akan lahir dan beberapa bala bencana akan turun ke bumi. Sebagiannya akan lahir di masa hidupku dan sebagian lagi sepeninggalku. Dia akan memberi kemajuan kepada Jemaat ini, sebagian di tanganku dan sebagian lagi kemudian sesudah aku tiada.
Ini adalah sunnat - adat kebiasaan - Allah Ta’ala. Semenjak Dia menjadikan manusia di atas bumi ini, selamanya sunnat ini dizahirkan-Nya yaitu Dia selalu menolong Nabi-nabi dan Rasul-rasul-Nya dan memberi kemenangan kepada mereka, sebagaimana firman-Nya:
‘Allah telah menetapkan: “Aku dan Rasul-rasul-Ku amat pasti akan menang.” . . . (S.58 Al-Mujadilah:22)
Yang dimaksud dengan ‘kemenangan’ ialah sebagaimana cita-cita para Rasul dan para Nabi yaitu keterangan dan dalil Tuhan menjadi sempurna di atas bumi dan tidak seorang pun dapat melawannya. Begitulah Allah Ta’ala membuktikan kebenaran mereka dengan tanda-tanda yang kuat. Kebenaran yang hendak dikembangkan mereka di dunia, di tangan mereka itulah ditanamkan-Nya benihnya itu. Akan tetapi untuk menyempurnakannya tidak dikerjakan-Nya dengan perantaraan tangan mereka para Rasul, bahkan mereka diwafatkan-Nya di dalam waktu yang menurut lahiriah mengandung kecemasan tentang gagalnya pekerjaan. Musuhmusuh diberi-Nya tempo untuk tertawa, berolok-olok, mencela dan memaki. Bila mereka sudah puas menertawakan barulah diperlihatkan-Nya tangan kedua dari kudrat-Nya. Diadakan-Nya bahan-bahan yang dengan perantaraannya, cita-cita yang terbengkalai tadi akan sampai kepada kesempurnaannya. Alhasil Dia memperlihatkan dua macam
kudrat:
1. Pertama, dengan tangan para nabi diperlihatkan-Nya tangan kudrat- Nya.
2. Kedua, sepeninggal wafat nabi, diwaktu menghadapi kesukarankesukaran, sedang musuh lagi berusaha sekuat tenaga dan menyangka bahwa usaha ini akan gagal dimana mereka sudah yakin Jemaat akan hancur; orang-orang dari kalangan Jemaat pun jadi merasa ragu-ragu dan putus pengharapan, malah beberapa yang sial di antara mereka akan menyimpang ke jalan murtad; dalam keadaan demikian itulah Allah Ta’ala untuk kedua kalinya menunjukkan kudrat-Nya yang amat kuat dan Jemaat yang hampir akan roboh itu disambut-Nya kembali. Jadi orang yang sabar sampai akhir akan menyaksikan mukjizat Allah Ta’ala ini.
Sebagaimana telah terjadi di masa Hazrat Abu Bakar ra ketika Hazrat Rasulullah saw wafat yang disangka orang belum waktunya dan banyak di antara orang dusun bodoh yang balik murtad serta para Sahabat karena terlampau sedihnya hampir-hampir seperti gila rasanya, pada ketika itulah Allah Ta’ala menegakkan Hazrat Abu Bakar ra untuk memperlihatkan kudrat-Nya yang kedua dan Islam yang hampir-hampir tumbang itu ditopang-Nya kembali. Janji yang difirmankan-Nya telah ditepati: ‘. . . Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka yang telah Dia ridhai bagi mereka dan niscayalah Dia akan memberi mereka keamanan dan kedamaian sebagai pengganti sesudah ketakutan mencekam mereka. . . .’ (S.24 An-Nur:56)Begitu pula kejadian di masa Nabi Musaas ketika wafat dalam perjalanan antara Mesir dan Kanaan sebelum beliau dapat membawa Bani Israil ke tempat yang dituju menurut perjanjian. Wafat beliau menyebabkan kesedihan yang luar biasa di kalangan Bani Israil. Seperti tertulis dalam Taurat: Bani Israil terus menerus menangis 40 hari lamanya disebabkan wafat beliau yang tidak disangka-sangka dan karena perpisahan dengan Nabi Musa as yang sekonyong-konyong itu. Hal yang sama terjadi ketika Nabi Isa as disalib. Ketika itu semua hawari terpencar melarikan diri kian kemari, malah seorang di antaranya terus murtad.
Karena itu, wahai saudara-saudara! Karena sejak dahulu begitu itulah sunnatullah bahwa Allah Ta’ala menunjukkan dua kudrat-Nya, supaya diperlihatkan-Nya bagaimana cara menghapuskan kegirangan yang bukanbukan dari musuh, maka sekarang pun tidak mungkin Allah Ta’ala akan meninggalkan sunnah-Nya yang abadi itu. Maka janganlah kalian bersedih hati karena uraianku yang aku terangkan di mukamu ini. Jangan hendaknya hatimu jadi kusut karena bagimu perlu pula melihat Kudrat yang kedua. Kedatangannya kepada kalian adalah membawa kebaikan karena Dia selamanya akan tinggal bersama kalian dan sampai kiamat silsilahnya tidak akan putus-putus. Kudrat kedua itu tidak dapat datang sebelum aku pergi, akan tetapi bila aku pergi maka Tuhan akan mengirimkan Kudrat Kedua itu kepada kalian yang akan tinggal bersama kalian selama-lamanya, sebagaimana janji Allah Ta’ala dalam ‘Brahini Ahmadiyah.’ Janji itu bukan untuk aku melainkan untuk kalian, seperti firman Tuhan:
‘Aku akan memberi kepada Jemaat ini yaitu pengikut-pengikut engkau, kemenangan di atas golongan-golongan lain sampai kiamat.’
Dari itu mestilah datang kepada kalian hari perpisahanku supaya sesudah itu baru datang hari yang jadi hari perjanjian kekal. Tuhan kita adalah Tuhan yang menepati janji, setia dan benar. Dia akan memperlihatkan kepada kalian segala apa yang sudah dijanjikan-Nya. Meski pun masa ini adalah masa akhir dunia serta banyak malapetaka akan tiba tetapi mestilah dunia akan tetap berdiri sebelum segala hal yang dikhabarkan Tuhan itu terjadi semuanya. Aku lahir sebagai suatu Kudrat dari Tuhan. Aku adalah Kudrat Tuhan yang berjasad. Kemudian sesudah aku ada lagi beberapa wujud yang jadi mazhar (cerminan atau tempat zahir) Kudrat Kedua. Sebab itu senantiasalah kalian berhimpun sambil mendoa menanti Kudrat Tuhan yang kedua itu. Hendaknya para salihin dalam Jemaat di tiap negeri
senantiasa berhimpun dan terus menerus mendoa supaya Kudrat Kedua turun dari langit. Dan kepada kalian diperlihatkan bahwa Tuhan kalian adalah Tuhan yang Kuasa. Anggaplah ajal kalian sudah dekat, kalian tidak tahu bila saat itu akan tiba.
Hendaknya orang-orang tua Jemaat yang berjiwa suci, sepeninggalku menerima bai’at atas namaku dari orang-orang2.
Allah Ta’ala menghendaki agar semua ruh yang berdiam di seluruh pelosok bumi, baik di Eropah atau pun di Asia, kesemuanya yang bertabiat baik akan ditarik kepada Tauhid dan akan dihimpun-Nya di dalam satu agama.
Inilah kehendak Allah yang karenanya maka aku diutus ke dunia. Ikutilah oleh kalian kehendak ini tetapi dengan lemah lembut, dengan akhlak luhur dan dengan banyak mendoa. Sampai dengan ada yang tegak berdiri dengan beroleh Rohulkudus dari Tuhan, sementara itu bekerjalah semuanya bersama-sama sepeninggal diriku.

1)Kalau mata dunia terbuka, tentu mereka melihat bahwa aku zahir pada permulaan 1 abad, malah sekarang (1323H) sudah hampir lewat seperempat abad dari abad ke-14. Juga menurut Hadith , bertepatan dengan Da’waku telah terjadi pula gerhana matahari dan gerhana bulan dalam bulan Ramadhan. Begitu pula wabah pes berjangkit di dalam negeri, gempa pun banyak yang sudah kejadian dan banyak lagi yang akan datang. Tetapi sayang orang-orang yang mencintai dunia tidak menerimaku.

2)Pemilihan orang-orang demikian adalah atas semufakat orang-orang mukmin, jadi 2 orang yang disepakati oleh 40 mukmin bahwa ia patut menerima bai’at orang-orang atas namaku, ia dibolehkan menerima bai’at. Hendaknya ia menjadi teladan bagi orang-orang lain. Allah Ta’ala mengabarkan kepadaku bahwa: ‘Aku akan menegakkan seorang dari keturunan engkau ini untuk Jemaat engkau. Aku akan mengistimewakan dirinya dengan qurub dan wahyu-Ku. Dengan perantaraannya maka haq akan maju dan banyak orang akan menerima kebenaran.’ Jadi tunggulah masa itu, kalian harus ingat bahwa tiap wujud dapat dikenal pada waktunya. Boleh jadi sebelum waktunya itu ia nampak hanya sebagai orang biasa, malah mungkin oleh fikiran sebagian orang yang hendak menipu, ia dianggap bercacat. Seumpama seorang yang akan jadi Insan Kamil pun, sebelum waktunya dalam perut ibunya hanya merupakan setitik mani atau segumpal darah belaka.

0 komentar:

Post a Comment