Ahmadiyya Priangan Timur

.

Thursday, 19 February 2015

PEMBELAAN DENGAN PENA

“Dalam jaman ini, dengan pedang pena-lah kita diserang, dan tombak-tombak tuduhan diluncurkan pada kita. Kita hendaknya juga jangan membiarkan kekuatan kita terbuang percuma. Kita harus mengunakan pena kita untuk membuktikan kebenaran agama Tuhan dan kenabian Nabi terpilihnya-Nya saw.. Lebih-lebih ini adalah tugas kita untuk melakukannya, karena kita hidup di bawah sebuah pemerintah yang memberikan kebebasan beragama kepada setiap orang.

Mereka yang tidak mengerti prinsip bersyukur (berterimakasih) kepada seseorang yang melakukan kebajikan kepada orang lain, mereka menuduhku karena perkataanku yang seperti ini, yang memuji pemerintah [Inggris]. Tuhan-ku mengetahui bahwa aku tidak dapat bermulut-manis pada seseorang di dunia ini. Aku bukan orang semacam itu. Tentu saja tertanam dalam sifatku, bahwa aku harus menyampaikan terimakasih kepada orang yang berbuat baik. Hanya semata-mata karunia Tuhan maka Dia tidak menjadikanku orang yang memberontak dan tidak tahu terimakasih.

Aku menghargai kebaikan yang dilakukan pemerintah Inggris, dan aku menganggapnya sebagai karunia Tuhan, karena Dia telah menolong kita dari kekuasaan tirani Sikh, dan mengirim orang-orang (bangsa) lain dari jarak ribuan mil untuk mengurus Negara kita.

Jika bukan karena hal itu masalahnya, kami tidak akan dapat menjawab tuduhan-tuduhan [dari non-Muslim terhadap Wujud Tuhan dan kenabian Nabi Suci Muhammad saw..” 
 
(Malfuzhāt, jld I, hlm. 223).

0 komentar:

Post a Comment