Ahmadiyya Priangan Timur

.

Friday 10 April 2015

IFI, UPI, dan Al-Wahid : Bahasa Perancis Di Penjuru Tasikmalaya


Dilaporkan oleh : Raissa Nurul Siddiqa

 Wanasigra - Di Kamis pagi yang cerah, hari ke 9 di bulan April. Siswa Al-Wahid khususnya  jurusan sosial, serta para guru, menyambut kedatangan tamu yang berasal dari IFI(Institut Français Indonesia) dan dosen pendidikan bahasa Perancis, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Barisan para siswa yang tersenyum hangat dan sapaan “halo” dengan bahasa Perancis mengantarkan Monsieur Louis, Madame Marie,  Ibu Iim, dan Ibu Ratri ke ruangan dimana acara itu akan berlangsung.

Setelah semua memasuki ruang multimedia, Teguh dan Resa yang sama-sama berasal dari kelas XI IPS membacakan susunan acara menggunakan bahasa Perancis. Acara pertama yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya, semua orang yang berada dalam ruangan berdiri dengan tegap dan khidmat saat menyanyikannya lalu dilanjut dengan Mars Al-Wahid yang hanya dinyanyikan oleh paduan suara, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang diartikan ke dalam bahasa Perancis oleh siswa kelas XII IPS. Setelah itu, Fauziah Halimah dengan gugup berbicara beberapa hal tentang Al-Wahid yang walaupun gugup, Fauziah tidak lupa untuk melukiskan senyumnya yang manis. Setelah Fauziah, penampilan kelas XI Putri ini diteruskan dengan pembacaan puisi yang dibawa oleh Rina Susana dan Isma Amatul Haviz. Setelah penampilan dari siswa-siswi Al-Wahid, Kepala Sekolah yang sekaligus guru bahasa Perancis, Bapak Cecep Ahmad Santosa menyampaikan sambutannya menggunakan bahasa Perancis yang  fasih. 

Setelah pembukaan dari pihak Al-Wahid, barulah Monsieur Louis Presset yang datang ke Al-Wahid bukan tanpa sebab tapi untuk mempromosikan IFI sebagai lembaga yang dapat memfasilitasi para siswa yang punya keinginan untuk dapat berbahasa Perancis atau ingin melanjutkan studi ke negeri menara Eiffel itu dan memotivasi murid Al-Wahid untuk belajar bahasa asing ini berbicara di hadapan murid Al-Wahid. Dengan bantuan Ibu Iim sebagai penterjemah, Monsieur Louis memperkenalkan diri. Monsieur Louis ini adalah direktur IFI yang berada di Bandung dan seorang Konsulat Negara Perancis. Beliau merasa tersanjung dan senang berkunjung ke Al-Wahid ini, “Tidak disangka, sekolah yang letaknya lumayan jauh ini para siswanya mempelajari bahasa Perancis”  begitu katanya. Beliau juga mengatakan bahwa sekolah Al-Wahid ini seperti surga mengingat lokasinya yang berada di daerah persawahan nan hijau. Ibu Dr.Iim yang merupakan Kepala Studi Pendidikan Bahasa Perancis di UPI ini menambahkan, “SMA Al-Wahid ini adalah satu-satunya sekolah yang berada di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya yang mengajarkan bahasa Perancis”. Sebuah nilai plus yang juga menjadi kebanggaan SMA Plus Al-Wahid. Di SMA Al-Wahid sendiri pelajaran bahasa Perancis sudah ada sejak tahun 2003 ketika Bapak Cecep mulai mengajar disana.

Usai Monsieur Louis menjelaskan beberapa hal tentang IFI, kini giliran Madame Marie dan Ibu Ratri yang mana pengajar di IFI juga, menjelaskan tentang pendidikan di Perancis. sebelumnya siswa-siswi Al-Wahid diperlihatkan sebuah video animasi yang menjelaskan tentang apa saja yang ada di Perancis. Ibu Ratri menjelaskan bagaimana caranya agar bisa bersekolah di Perancis dengan gratis dengan mendapatkan beasiswa. Madame Marie pun dengan antusias menjelaskan apa saja yang harus dipersiapkan jika para siswa ingin melanjutkan studinya di Negara tempat kelahiran Napoleon Bonaparte ini. Jika ingin melanjutkan studi di Perancis tidak harus mengambil jurusan Bahasa Perancis tetapi bias dalam jurusan apa saja karena Perancis sendiri memilki beberapa Universitas terbaik di dunia yang memiliki banyak sekali jurusan. 
Monsieur Louis, Dr. Iim dan Bapak Cecep
Asik membicarakan tentang sekolah di Perancis, tak terasa jarum di jam sudah menunjukkan pukul 11. Ibu  Iim mengatakan bahwa ini sudah waktunya untuk berpamitan. Beliau mengatakan akan ada kerja sama yang dijalin antara IFI, UPI, dan Al-Wahid. Langkah awal adalah akan ada kunjungan dari para mahasiswa UPI jurusan Bahasa Perancis ke SMA  Al-Wahid dalam waktu dekat. Beliau juga memotivasi murid Al-Wahid untuk terus mempelajari bahasa Perancis. Sebelum kepulangannya, mereka memberi murid alwahid kenang-kenangan berupa notebook dan stiker. Motivasi itu akan tertanam di dalam diri para Alwahidians untuk bersekolah di Perancis suatu hari nanti. Semua yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin jika kita berusaha. Merci beaucoup, monsieur! 

0 komentar:

Post a Comment