Ahmadiyya Priangan Timur

.

Sunday, 1 March 2015

KENDALIKAN DIRIMU

”Siapakah yang menyampaikan kepada teman kita bahwa mereka akan hidup panjang? Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan kematian akan menjelang. Untuk itu berapa pun waktu yang diberikan kepada seseorang perlu dipergunakan sebaik-baiknya, sebab waktu itu tidak akan kembali, hanya kenangan yang akan tinggal.

Berkenaan denganku, aku begitu mengendalikan diriku, dan Tuhan Yang Maha Perkasa telah menjadikanku seorang Muslim, yang jika seseorang terus menerus memaki-makiku dengan kotor – bahkan di hadapanku – sepanjang tahun, dialah yang harus malu dan dia terpaksa mengakui bahwa dia tidak dapat mengubahku, dia tidak dapat mempengaruhiku.

Sesungguhnya tidak ada yang dapat terjadi di dunia ini kecuali hal itu sudah diputuskan di langit. Tidak ada yang dapat terjadi kecuali dikehendaki Tuhan Yang Maha Perkasa, dan dan Dia tidak membiarkan hamba-hamba-Nya dihinakan, dan juga Dia tidak akan membiarkan mereka sia-sia” 

(Malfuzhāt, jld. I, hlm.436).

”Ketika berkat Allah Ta’ala datang mendekat, maka bersamaan dengan itu Dia mengirimkan unsur-unsur keterkabulan doa, di dalam hati akan timbul rasa sendu dan perih. Akan tetapi ketika bukan saatnya bagi pengabulan suatu doa, maka ketentraman dan sikap rujuk (kembali) tidak akan timbul di dalam hati. Betapapun kalian paksakan tabiat kalian, tabiat itu tidak akan dapat memusatkan perhatiannya. Sebabnyanya adalah bahwa kadang-kadang Allah Ta’ala menginginkan supaya keputusan dan takdir-Nya berlaku, serta kadang-kadang Dia mengabulkan doa.

Oleh karena itulah selama aku belum menemukan tanda-tanda izin Ilahi, maka aku menaruh harapan yang tipis bagi pengabulan doa, dan aku rela terhadap keputusan serta takdir-Nya dengan kegembiraan yang lebih besar daripada kegembiraan yang timbul pada saat terkabulnya suatu doa. Sebab buah dan berkat-berkat dari keridhaan (kerelaan) terhadap keputusan Ilahi itu adalah jauh lebih besar 

(Malfuzhāt, jld I, hlm. 440).

0 komentar:

Post a Comment