Pemimpin dunia Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V, telah dianugerahi penghargaan dunia atas teladan kepemimpinan dan kontribusinya terhadap perdamaian dunia.
Penghargaan ini telah diberikan oleh Mr. Peter Lee dari Singapura, pada saat Pertemuan Tahunan Ahmadiyah (Jalsah Salanah) ke-48, Inggris, mewakili pemberi anugerah gelar perdamaian dunia dari Singapura, Dr Bhupendra Kumar Modi. BK. Modi merupakan pimpinan Spice Global, seorang konglomerat India yang berkantor pusat di Singapura. Ia diangkat oleh PBB sebagai KordinatorMillennium World Peace Summit untuk sub benua India. Modi menjadi warga negara Singapura pada tahun 2012 dan merupakan peringkat 23 Forbes orang terkaya Singapura.
Penghargaan tersebut juga diberikan serangkaian surat yang ditulis oleh Pimpinan Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V, kepada para pemimpin dunia akan kebutuhan mewujudkan perdamaian dunia dan sebuah ceramah tentang hidup rukun secara damai dengan tema: "Tuhan di abad ke-21," pada Konferensi Dunia Agama-agama di Guildhall, London pada Selasa, 11 Februari, 2014.
Dalan Pertemuan tersebut, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Pemimpin rohani Jamaah Muslim Ahmadiyah, menganjurkan pada hak-hak asasi manusia yang universal dan perdamaian dunia. Pesan perdamaian yang sama yang beliau sampaikan ke Parlemen Inggris, UK, Capitol Hill, Amerika Serikat, dan Parlemen Eropa di Brussel.
Menurut beliau "dunia semakin terpecah dan resah dengan berbagai permusuhan dan konflik yang selalu muncul, terlepas dari semua pencapaian dan kemajuan di abad-abad sebelumnya. Perebutan supremasi kekuatan dunia dan lingkaran ekstremisme berpadu menciptakan malapetaka di dunia dan terus menjalar dari satu krisis kepada krisis yang lainnya. Di dalam skenario seperti itu, dimana kekuatan politik tidak berdaya, adakah sesuatu yang bisa ditawarkan oleh agama?
Agama, sering dituduh sebagai penyebab dan bukannya sebagai obat dari ketidakadilan dan kerusuhan, dan agama dianggap tidak mampu memberikan solusi yang jitu terhadap tantangan dunia modern yang kompleks. Jadi, bisakah agama merespon tantangan tersebut dan memungkinkan manusia-manusia untuk mencapai perdamaian di dunia saat ini? Dapatkah ia memberikan perdamaian yang diidamkan, yang dapat dicapai dan berkelanjutan? Bisakah agama menginspirasi kemajuan nyata di dunia yang nyata? Bisakah agama menawarkan harapan yang nyata?" Pemimpin Jamaah Ahmadiyah mengatakan.
Hazrat Masroor Ahmad juga menulis surat kepada para pemimpin dunia, mendesak mereka untuk benar-benar menerapkan keadilan sejati dan perdamaian dalam hubungan internasional untuk menghindari konflik regional yang bisa melanda seluruh dunia.
Dalam surat-surat tersebut tertulis "bangkitnya ateisme dan esktremisme agama nampaknya telah mengasingkan Tuhan dari kehidupan modern, tetapi masih terdapat suara-suara yang mendukung dengan kejelasan dan kepastian bahwa hanya dengan kembali kepada Allah dan ajaran-Nya manusia dapat benar-benar mengatasi akar penyebab yang merusak perdamaian dunia."
Pada tahun 2004, pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah meluncurkan Simposium Perdamaian Nasional Tahunan yang dihadiri oleh hampir seribu orang, termasuk para menteri, anggota parlemen, pemimpin agama, diplomat dan pejabat lainnya.
Pada tahun 2009, beliau meluncurkan Annual Ahmadiyya Muslim Prize for the Advancement of Peace. (Penghargaan Muslim Ahmadiyah untuk Kemajuan Perdamaian). Ini adalah sebuah penghargaan perdamaian internasional bagi para individu atau organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dan pengkhidmatan untuk menciptakan perdamaian dan kemanusiaan.
Pada tahun yang sama, beliau memulai kampanye perdamaian nasional yang diantaranya dengan mendistribusikan brosur-brosur yang mempromosikan pentingnya perdamaian melalui pemahaman yang benar. Di Inggris, brosur ini telah dibagikan ke empat juta rumah dan terus meningkat dari hari ke hari. Kampanye ini dilengkapi dengan kampanye kesadaran internasional yang menampilkan iklan di bus, billboard serta sejumlah besar simposium perdamaian lintas agama dan pameran-pameran Al-Qur'an.
Pada tahun 2012, saat ketegangan skala global yang terus meningkat, Beliau menulis serangkaian surat kepada para pemimpin dunia, menyerukan resolusi damai terhadap konflik dunia.
Beliau membukukan kampanye damai beliau yang berjudul, World Crisis and the Pathway to Peace, disana ia memperingatkan dunia akan bahaya yang mengancam dan bagaimana cara mencegahnya dan memetakan arah perdamaian.
Sumber: www.thegazellenews.com
( KAJ )
Penghargaan ini telah diberikan oleh Mr. Peter Lee dari Singapura, pada saat Pertemuan Tahunan Ahmadiyah (Jalsah Salanah) ke-48, Inggris, mewakili pemberi anugerah gelar perdamaian dunia dari Singapura, Dr Bhupendra Kumar Modi. BK. Modi merupakan pimpinan Spice Global, seorang konglomerat India yang berkantor pusat di Singapura. Ia diangkat oleh PBB sebagai KordinatorMillennium World Peace Summit untuk sub benua India. Modi menjadi warga negara Singapura pada tahun 2012 dan merupakan peringkat 23 Forbes orang terkaya Singapura.
Penghargaan tersebut juga diberikan serangkaian surat yang ditulis oleh Pimpinan Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V, kepada para pemimpin dunia akan kebutuhan mewujudkan perdamaian dunia dan sebuah ceramah tentang hidup rukun secara damai dengan tema: "Tuhan di abad ke-21," pada Konferensi Dunia Agama-agama di Guildhall, London pada Selasa, 11 Februari, 2014.
Dalan Pertemuan tersebut, Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Pemimpin rohani Jamaah Muslim Ahmadiyah, menganjurkan pada hak-hak asasi manusia yang universal dan perdamaian dunia. Pesan perdamaian yang sama yang beliau sampaikan ke Parlemen Inggris, UK, Capitol Hill, Amerika Serikat, dan Parlemen Eropa di Brussel.
Menurut beliau "dunia semakin terpecah dan resah dengan berbagai permusuhan dan konflik yang selalu muncul, terlepas dari semua pencapaian dan kemajuan di abad-abad sebelumnya. Perebutan supremasi kekuatan dunia dan lingkaran ekstremisme berpadu menciptakan malapetaka di dunia dan terus menjalar dari satu krisis kepada krisis yang lainnya. Di dalam skenario seperti itu, dimana kekuatan politik tidak berdaya, adakah sesuatu yang bisa ditawarkan oleh agama?
Agama, sering dituduh sebagai penyebab dan bukannya sebagai obat dari ketidakadilan dan kerusuhan, dan agama dianggap tidak mampu memberikan solusi yang jitu terhadap tantangan dunia modern yang kompleks. Jadi, bisakah agama merespon tantangan tersebut dan memungkinkan manusia-manusia untuk mencapai perdamaian di dunia saat ini? Dapatkah ia memberikan perdamaian yang diidamkan, yang dapat dicapai dan berkelanjutan? Bisakah agama menginspirasi kemajuan nyata di dunia yang nyata? Bisakah agama menawarkan harapan yang nyata?" Pemimpin Jamaah Ahmadiyah mengatakan.
Hazrat Masroor Ahmad juga menulis surat kepada para pemimpin dunia, mendesak mereka untuk benar-benar menerapkan keadilan sejati dan perdamaian dalam hubungan internasional untuk menghindari konflik regional yang bisa melanda seluruh dunia.
Dalam surat-surat tersebut tertulis "bangkitnya ateisme dan esktremisme agama nampaknya telah mengasingkan Tuhan dari kehidupan modern, tetapi masih terdapat suara-suara yang mendukung dengan kejelasan dan kepastian bahwa hanya dengan kembali kepada Allah dan ajaran-Nya manusia dapat benar-benar mengatasi akar penyebab yang merusak perdamaian dunia."
Pada tahun 2004, pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah meluncurkan Simposium Perdamaian Nasional Tahunan yang dihadiri oleh hampir seribu orang, termasuk para menteri, anggota parlemen, pemimpin agama, diplomat dan pejabat lainnya.
Pada tahun 2009, beliau meluncurkan Annual Ahmadiyya Muslim Prize for the Advancement of Peace. (Penghargaan Muslim Ahmadiyah untuk Kemajuan Perdamaian). Ini adalah sebuah penghargaan perdamaian internasional bagi para individu atau organisasi yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dan pengkhidmatan untuk menciptakan perdamaian dan kemanusiaan.
Pada tahun yang sama, beliau memulai kampanye perdamaian nasional yang diantaranya dengan mendistribusikan brosur-brosur yang mempromosikan pentingnya perdamaian melalui pemahaman yang benar. Di Inggris, brosur ini telah dibagikan ke empat juta rumah dan terus meningkat dari hari ke hari. Kampanye ini dilengkapi dengan kampanye kesadaran internasional yang menampilkan iklan di bus, billboard serta sejumlah besar simposium perdamaian lintas agama dan pameran-pameran Al-Qur'an.
Pada tahun 2012, saat ketegangan skala global yang terus meningkat, Beliau menulis serangkaian surat kepada para pemimpin dunia, menyerukan resolusi damai terhadap konflik dunia.
Beliau membukukan kampanye damai beliau yang berjudul, World Crisis and the Pathway to Peace, disana ia memperingatkan dunia akan bahaya yang mengancam dan bagaimana cara mencegahnya dan memetakan arah perdamaian.
Sumber: www.thegazellenews.com
( KAJ )
0 komentar:
Post a Comment